Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Pengurangan Tarif PPN untuk Kelas Olahraga Dipertimbangkan Negara Ini

A+
A-
1
A+
A-
1
Pengurangan Tarif PPN untuk Kelas Olahraga Dipertimbangkan Negara Ini

Ilustrasi.

DUBLIN, DDTCNews - Pemerintah Irlandia tengah mempertimbangkan adanya perluasan cakupan penerima pengurangan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) untuk kelas-kelas olahraga pada APBN 2023.

Sebuah dokumen yang diterbitkan pemerintah menyatakan insentif pajak dapat menjadi instrumen untuk meningkatkan kebugaran masyarakat. Meski demikian, pemerintah belum memiliki estimasi yang tepat soal nilai insentif PPN tersebut lantaran adanya keterbatasan data.

"Prinsip netralitas fiskal berarti pengurangan tarif pada kelas olahraga atau latihan fisik perlu mempertimbangkan apakah pengurangan PPN untuk satu jenis kelas ini akan memberikan keuntungan dibandingkan dengan yang lain,” bunyi dokumen tersebut, dikutip pada Senin (24/7/2023).

Baca Juga: Ingin Batalkan Faktur Pajak Tapi Beda Tahun, Apakah Bisa?

Sejauh ini, Irlandia telah memberikan insentif pajak berupa pengurangan tarif PPN sebesar 13,5% untuk layanan perawatan tubuh manusia. Daftar layanan yang mendapat insentif PPN ini termasuk kelas yoga dan pilates.

Meski demikian, pengurangan tarif PPN ini tidak berlaku untuk kelas olahraga dan kebugaran lainnya. Terhadap kelas olahraga dan kebugaran lainnya tersebut masih dikenakan tarif PPN normal sebesar 23%. Pemerintah pun mengusulkan pengurangan tarif PPN sebesar 9% atau 13,5% untuk diterapkan pada kelas olahraga lain, seperti senam dan pencak silat.

Sebelumnya, organisasi dengan lebih dari 350 lembaga rekreasi dan olahraga Ireland Active menyerukan pemangkasan tarif PPN untuk kelas olahraga menjadi hanya 5%. Pengurangan tarif PPN antara lain diusulkan untuk pusat kebugaran dan kolam renang.

Baca Juga: WP Tak Patuh Pajak, Ratusan Ribu SIM Card di Negara Ini Diblokir

"Pajak atas layanan ini kontraproduktif dengan upaya mendorong masyarakat berolahraga dan rencana aktivitas fisik nasional," bunyi pernyataan Ireland Active.

Rekomendasi WHO

Asisten Profesor Fisioterapi di Trinity College Dublin Brenda Monaghan juga mendorong pemerintah memberikan insentif pajak untuk berbagai kelas olahraga. Peningkatan aktivitas fisik diyakini mampu mencegah berbagai penyakit tidak menular seperti jantung, diabetes melitus tipe 2, dan kanker.

Menurutnya, kebijakan ini akan sejalan dengan rekomendasi World Health Organization (WHO) agar orang dewasa melakukan latihan aerobik dengan intensitas sedang selama 150-300 menit per minggu atau 75-150 menit dengan intensitas tinggi.

Baca Juga: Vietnam Bakal Bebaskan Keuntungan Bunga Green Bond dari Pungutan Pajak

Healthy Ireland pada 2019 melaporkan sebanyak 54% orang dewasa di Irlandia gagal mencapai rekomendasi WHO itu. Alasannya, aktivitas fisik bagi orang dewasa biasanya hanya dilakukan ketika tergabung dalam kelas olahraga, pusat kebugaran, pusat rekreasi, dan kolam renang umum.

"Oleh karena itu, saya menyambut baik usulan untuk mengurangi tarif pajak menjadi 9% atau 13% dalam penyediaan kelas olahraga dan olahraga," ujarnya, seperti dilansir thejournal.ie. (kaw)

Baca Juga: Ada Fasilitas Kepabeanan Khusus untuk UMKM, Bisa Perluas Akses Pasar

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : Irlandia, internasional, PPN, olahraga, kelas olahraga, insentif pajak

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Senin, 01 Juli 2024 | 08:53 WIB
BERITA PAJAK HARI INI

DJP Belum Saklek Terapkan NIK sebagai NPWP, Jadinya Berlaku Gradual

Minggu, 30 Juni 2024 | 09:30 WIB
THAILAND

Semua Barang Impor di Thailand Dipungut PPN Mulai 5 Juli 2024

Minggu, 30 Juni 2024 | 09:00 WIB
LAPORAN WORLD BANK

Tarif PPN Naik Jadi 11% sejak April 2022, Begini Evaluasi World Bank

Minggu, 30 Juni 2024 | 08:00 WIB
PMK 7/2024

Diskon PPN Rumah DTP Turun Jadi 50 Persen, Berlaku Mulai Juli 2024

berita pilihan

Jum'at, 05 Juli 2024 | 20:00 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah Pusat Siapkan Rp4 Triliun bagi Pemda yang Atasi Isu-Isu Ini

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Keliru Cantumkan NPWP, Solusinya Bukan Bikin Faktur Pajak Pengganti

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:00 WIB
IBU KOTA NUSANTARA (IKN)

Jokowi: IKN Jadi Sumber Ekonomi Baru, Serap Hasil Tani Daerah Lain

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:00 WIB
PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK

Ada Potensi Besar, DPR Minta Pemerintah Perbaiki Pengelolaan PNBP

Jum'at, 05 Juli 2024 | 18:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Ingin Batalkan Faktur Pajak Tapi Beda Tahun, Apakah Bisa?

Jum'at, 05 Juli 2024 | 18:09 WIB
RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI

Sengketa PPh Pasal 26 atas Jasa Luar Negeri

Jum'at, 05 Juli 2024 | 17:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Pegawai Pindah Cabang, Hitungan PPh 21-nya Disamakan dengan Resign?

Jum'at, 05 Juli 2024 | 16:00 WIB
KEBIJAKAN KEPABEANAN

Dukung Kelancaran Ibadah Haji 2024, DJBC dan Saudi Customs Kerja Sama