Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Tak Begitu Bertumpu ke Ekonomi Global, Indonesia Bisa Aman dari Resesi

A+
A-
3
A+
A-
3
Tak Begitu Bertumpu ke Ekonomi Global, Indonesia Bisa Aman dari Resesi

Chatib Basri.

JAKARTA, DDTCNews - Dampak resesi global terhadap Indonesia diyakini tidak akan terlalu besar mengingat integrasi perekonomian Indonesia dengan ekonomi global cenderung minim.

Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan hal inilah yang membuat ekonomi Indonesia diproyeksikan tetap akan tumbuh sebesar 5% pada tahun depan walau perekonomian global mengalami perlambatan.

"Cara terbaik untuk tidak terpengaruh dengan efek global adalah kalau Anda tidak terintegrasi [dengan perekonomian global]. Dampak global itu akan sangat terasa kalau ketergantungan globalnya sangat besar," ujar Chatib, Rabu (19/10/2022).

Baca Juga: Pemerintah Pusat Siapkan Rp4 Triliun bagi Pemda yang Atasi Isu-Isu Ini

Kurang terintegrasinya perekonomian Indonesia dengan perekonomian tercermin pada kontribusi komponen ekspor terhadap PDB. Pada kuartal II/2022, ekspor hanya berkontribusi sebesar 24,68% terhadap PDB.

Oleh karena kontribusi ekspor terhadap PDB yang cenderung minim, perlambatan ekspor akibat perlambatan ekonomi global akan memberikan dampak kecil terhadap perekonomian domestik.

"Kita itu inginnya kayak Singapura [terintegrasi dengan global], tetapi berbagai hal yang kita lakukan yang kurang baik membuat kita tidak kompetitif. Namun, karena itu kita beruntung. Dampak resesi global relatif terbatas," ujar Chatib.

Baca Juga: Catat! Tidak Semua Dinas Bisa Punya NPWP Instansi Pemerintah

Namun, pada sisi lain Indonesia tidak akan tumbuh pesat seperti negara lain ketika perekonomian global memulih. "Kalau tidak terintegrasi, dampak buruknya kita tidak dapat tetapi dampak baiknya kita juga tidak dapat," ujar Chatib.

Untuk menjaga pertumbuhan ekonomi, komponen pengeluaran yang paling dapat diandalkan adalah konsumsi rumah tangga mengingat komponen tersebut memberikan kontribusi sebesar lebih dari 50% terhadap perekonomian.

Chatib mengatakan negara dengan porsi konsumsi domestik besar cenderung memiliki daya tahan yang lebih kuat bila dihadapkan dengan krisis global.

Baca Juga: Sri Mulyani Sebut Inflasi Terjaga Rendah, Ekonomi RI Masih Stabil

"Selama konsumsi domestik bertahan maka 50% dari perekonomian tetap jalan. Kalau orang belanja, aktivitas ekonominya jalan dan permintaannya ada. Kalau permintaannya maka produsen akan merespons. Kalau produsen merespons maka aktivitas ekonominya akan jalan," ujar Chatib.

Adapun instrumen fiskal yang dapat diandalkan oleh pemerintah guna menjaga konsumsi adalah memberikan BLT baik untuk masyarakat miskin maupun yang rentan miskin. (sap)

Baca Juga: Jaga Kredibilitas, Indonesia Perlu Pertahankan Batas Defisit 3% PDB

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : resesi, inflasi, perang, ekonomi global, Chatib Basri

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Kamis, 02 Mei 2024 | 12:00 WIB
INFLASI TAHUNAN

Inflasi Turun Jadi 3 Persen pada April 2024, Ini Kata BPS

Selasa, 30 April 2024 | 17:30 WIB
PRANCIS

Inflasi Bikin Beban PPh Pegawai di Negara-Negara OECD Meningkat

Senin, 29 April 2024 | 09:37 WIB
BADAN PUSAT STATISTIK

BPS: Musim Panen, Harga Beras Turun 2,41 Persen

Sabtu, 27 April 2024 | 11:30 WIB
KEBIJAKAN PERDAGANGAN

Kemendagri Minta Pemda Tetap Antisipasi Inflasi Pasca-Lebaran

berita pilihan

Jum'at, 05 Juli 2024 | 20:00 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah Pusat Siapkan Rp4 Triliun bagi Pemda yang Atasi Isu-Isu Ini

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Keliru Cantumkan NPWP, Solusinya Bukan Bikin Faktur Pajak Pengganti

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:00 WIB
IBU KOTA NUSANTARA (IKN)

Jokowi: IKN Jadi Sumber Ekonomi Baru, Serap Hasil Tani Daerah Lain

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:00 WIB
PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK

Ada Potensi Besar, DPR Minta Pemerintah Perbaiki Pengelolaan PNBP

Jum'at, 05 Juli 2024 | 18:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Ingin Batalkan Faktur Pajak Tapi Beda Tahun, Apakah Bisa?

Jum'at, 05 Juli 2024 | 18:09 WIB
RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI

Sengketa PPh Pasal 26 atas Jasa Luar Negeri

Jum'at, 05 Juli 2024 | 17:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Pegawai Pindah Cabang, Hitungan PPh 21-nya Disamakan dengan Resign?

Jum'at, 05 Juli 2024 | 16:00 WIB
KEBIJAKAN KEPABEANAN

Dukung Kelancaran Ibadah Haji 2024, DJBC dan Saudi Customs Kerja Sama