Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Bahlil Klaim Mampu Realisasikan Rp558 Triliun Investasi Mangkrak

A+
A-
0
A+
A-
0
Bahlil Klaim Mampu Realisasikan Rp558 Triliun Investasi Mangkrak

Menteri Investasi/ Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.

JAKARTA, DDTCNews - Menteri Investasi/ Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengeklaim mampu merealisasikan investasi senilai Rp558,7 triliun yang sebelumnya mangkrak.

Bahlil mengatakan ketika dirinya pertama kali menjabat, terdapat Rp708 triliun potensi investasi yang tak kunjung direalisasikan akibat beragam hambatan.

"Sisanya [Rp149,3 triliun] karena pandemi Covid-19 dan perusahaan-perusahaan itu mundur. Ini laporan saya kepada publik. Bukan kita tidak mengeksekusi, tetapi memang perusahaannya mengalami problem internal karena Covid-19 dan segala macam," ujar Bahlil, Rabu (24/1/2024).

Baca Juga: Bangun Pabrik Baterai EV di Karawang, Mendag Korsel Singgung Pajak

Contoh rencana investasi yang sempat mangkrak tetapi akhirnya dapat direalisasikan adalah pabrik petrokimia yang beroperasi di Cilegon, Banten. Menurut Bahlil, proyek ini sempat mangkrak sejak 2016. Namun, proyek akhirnya bisa dimulai pada 2022.

Nilai investasi pabrik petrokimia di Cilegon mencapai Rp59,4 triliun dan ditargetkan mulai beroperasi pada Maret 2025. Pabrik tersebut akan menghasilkan 17 produk yang bisa diekspor ataupun menjadi substitusi impor.

"Itu saya diwarisi oleh pemimpin terdahulu saya untuk saya selesaikan, tetapi tidak boleh kita marah karena kepemimpinan republik ini berkelanjutan. Jadi saya melanjutkan untuk memperbaiki," ujar Bahlil.

Baca Juga: Pengajuan Fasilitas Perpajakan IKN Butuh Lebih Sedikit Dokumen Syarat

Selanjutnya, rencana investasi yang sempat mangkrak selama beberapa tahun tidak terrealisasi adalah proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata. PLTS yang diklaim sebagai yang terbesar di Asia Tenggara ini sempat mangkrak selama 5 tahun.

"Ada juga pabrik semen yang ada di Kalimantan Timur. Itu juga Alhamdulillah sudah produksi," ujar Bahlil. (sap)

Baca Juga: Family Office di Indonesia Bakal Wajib Pekerjakan WNI

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : investasi, realisasi investasi, PMA, PMDN, BKPM, Bahlil Lahadalia, tenaga kerja

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Rabu, 05 Juni 2024 | 13:00 WIB
PMK 28/2024

WP Beri Sumbangan di IKN, DJP Jelaskan Insentif Pajaknya

Senin, 03 Juni 2024 | 14:11 WIB
IBU KOTA NUSANTARA (IKN)

Menteri Basuki Ungkap 2.086 Hektare Lahan di IKN Masih Bermasalah

Jum'at, 31 Mei 2024 | 10:30 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Peta Jalan Aksesi OECD Bakal Diadopsi ke dalam RPJMN dan RPJPN

berita pilihan

Jum'at, 05 Juli 2024 | 20:00 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah Pusat Siapkan Rp4 Triliun bagi Pemda yang Atasi Isu-Isu Ini

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Keliru Cantumkan NPWP, Solusinya Bukan Bikin Faktur Pajak Pengganti

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:00 WIB
IBU KOTA NUSANTARA (IKN)

Jokowi: IKN Jadi Sumber Ekonomi Baru, Serap Hasil Tani Daerah Lain

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:00 WIB
PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK

Ada Potensi Besar, DPR Minta Pemerintah Perbaiki Pengelolaan PNBP

Jum'at, 05 Juli 2024 | 18:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Ingin Batalkan Faktur Pajak Tapi Beda Tahun, Apakah Bisa?

Jum'at, 05 Juli 2024 | 18:09 WIB
RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI

Sengketa PPh Pasal 26 atas Jasa Luar Negeri

Jum'at, 05 Juli 2024 | 17:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Pegawai Pindah Cabang, Hitungan PPh 21-nya Disamakan dengan Resign?

Jum'at, 05 Juli 2024 | 16:00 WIB
KEBIJAKAN KEPABEANAN

Dukung Kelancaran Ibadah Haji 2024, DJBC dan Saudi Customs Kerja Sama