Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Diskon Pajak Daerah Masih Ramai, Pemutihan PBB-P2 Kembali Diadakan

A+
A-
7
A+
A-
7
Diskon Pajak Daerah Masih Ramai, Pemutihan PBB-P2 Kembali Diadakan

Ilustrasi. Suasana pemukiman warga di kawasan Mangga Besar, Jakarta, Jumat (20/8/2021). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/hp.

TANGERANG, DDTCNews - Pemerintah Kota Tangerang, Banten, kembali memberikan insentif penghapusan sanksi denda pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (PBB-P2).

Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Tangerang Kiki Wibhawa mengatakan relaksasi diberikan untuk meringankan beban ekonomi masyarakat akibat pandemi Covid-19. Insentif berlaku pada 18 Oktober hingga 31 Desember 2021.

"Relaksasi yang dilaksanakan merupakan bentuk hadirnya kami untuk memberikan insentif keringanan kepada wajib pajak agar tetap bisa membayar pajak di tengah situasi pandemi seperti saat ini," katanya dalam keterangan tertulis, dikutip Selasa (19/10/2021).

Baca Juga: Vietnam Bakal Bebaskan Keuntungan Bunga Green Bond dari Pungutan Pajak

Kiki mengatakan Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah telah menerbitkan Peraturan Wali Kota (Perwal) 96/2021 yang mengatur tentang pemberian insentif tersebut. Insentif serupa juga sempat diberikan pada 23 Agustus hingga 30 September 2021.

Dia menyebut insentif yang diberikan meliputi pembebasan denda PBB-P2 serta pengurangan 10% tunggakan PBB-P2 dan 10% bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB).

Wajib pajak dapat memperoleh insentif tersebut dengan memenuhi persyaratan yang telah ditentukan. Wajib pajak harus menjalani proses input oleh pejabat pembuat akta tanah (PPAT) atau PPAT sementara pada sistem BPHTB Online, serta melakukan pembayaran, penomoran, dan penandatanganan bukti peralihan hak atas tanah pada periode masa berlaku Perwal 96/2021.

Baca Juga: Fasilitas Pajak Masuk dalam Term and Condition Penawaran WK Migas

Pada transaksi yang diberikan penomoran di luar masa berlaku Perwal 96/2021, akan dikenakan kurang bayar dengan penerbitan surat ketetapan pajak daerah kurang bayar kepada PPAT/PPATS.

Selain meringankan masyarakat, Kiki berharap program tersebut juga efektif meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). Realisasi PBB-P2 hingga September 2021 telah mencapai Rp448 miliar atau 97% dari target Rp462 miliar, sedangkan BPHTB Rp300 miliar atau 54% dari target Rp647 miliar.

"Semoga target ini bisa kami kejar dengan program relaksasi dan dukungan dari setiap stakeholder," ujarnya.

Baca Juga: Cuma Juli Ini! Pemkot Beri Diskon Pokok BPHTB Hingga 40 Persen

Kiki menambahkan proses pembayaran PBB-P2 dan BPHTB di Kota Tangerang juga semakin mudah. Pembayaran tersebut bisa dilakukan di kantor cabang BJB, kantor pos, minimarket, atau secara online melalui Tangerang LIVE, BJB Digi, Bukalapak, Tokopedia, Linkaja, Gopay, dan QRIS.

Dengan berbagai kemudahan tersebut, dia kemudian mengajak wajib pajak segera menyelesaikan kewajibannya membayar pajak. Menurutnya, partisipasi wajib pajak penting untuk mendorong pemulihan ekonomi dan pembangunan Kota Tangerang. (sap)

Baca Juga: Daftar Tarif Pajak Terbaru di Brebes, Ada Pajak Sarang Walet 10 Persen

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : pemutihan PBB, insentif pajak, diskon pajak, penghapusan denda pajak, pajak daerah, Tangerang

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

Nezar Gribaldy

Kamis, 21 Oktober 2021 | 16:42 WIB
dengan masih adanya pandemi ini, perekenomian masyarakat masih belum stabil sehingga pemerintah harus memberikan insentif pajak agar masyarakat tetap membayarkan pajaknya.
1

ARTIKEL TERKAIT

Minggu, 30 Juni 2024 | 08:00 WIB
PMK 7/2024

Diskon PPN Rumah DTP Turun Jadi 50 Persen, Berlaku Mulai Juli 2024

Sabtu, 29 Juni 2024 | 10:15 WIB
VIETNAM

Vietnam Bakal Pangkas Tarif Pajak untuk UMKM, Ini Tujuannya

Sabtu, 29 Juni 2024 | 08:00 WIB
KOTA LHOKSEUMAWE

Pemkot Sediakan 10 Sepeda Listrik untuk Pembayar PBB dan PBJT Restoran

Jum'at, 28 Juni 2024 | 15:30 WIB
PROVINSI DKI JAKARTA

Bergaji Rendah dan Sulit Bayar PBB, Warga DKI Bisa Minta Diskon Pajak

berita pilihan

Jum'at, 05 Juli 2024 | 20:00 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah Pusat Siapkan Rp4 Triliun bagi Pemda yang Atasi Isu-Isu Ini

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Keliru Cantumkan NPWP, Solusinya Bukan Bikin Faktur Pajak Pengganti

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:00 WIB
IBU KOTA NUSANTARA (IKN)

Jokowi: IKN Jadi Sumber Ekonomi Baru, Serap Hasil Tani Daerah Lain

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:00 WIB
PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK

Ada Potensi Besar, DPR Minta Pemerintah Perbaiki Pengelolaan PNBP

Jum'at, 05 Juli 2024 | 18:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Ingin Batalkan Faktur Pajak Tapi Beda Tahun, Apakah Bisa?

Jum'at, 05 Juli 2024 | 18:09 WIB
RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI

Sengketa PPh Pasal 26 atas Jasa Luar Negeri

Jum'at, 05 Juli 2024 | 17:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Pegawai Pindah Cabang, Hitungan PPh 21-nya Disamakan dengan Resign?

Jum'at, 05 Juli 2024 | 16:00 WIB
KEBIJAKAN KEPABEANAN

Dukung Kelancaran Ibadah Haji 2024, DJBC dan Saudi Customs Kerja Sama