Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Indeks Turun Terus, China Pangkas Pajak Transaksi Saham Hingga 50%

A+
A-
1
A+
A-
1
Indeks Turun Terus, China Pangkas Pajak Transaksi Saham Hingga 50%

Ilustrasi.

BEIJING, DDTCNews - China memutuskan untuk memangkas tarif pajak atau stamp duty atas transaksi saham sebesar 50%.

Menurut Kementerian Keuangan China, tarif pajak dipangkas sebesar 50% dari tarif normal sebesar 0,1% dalam rangka meningkatkan kepercayaan investor.

"Tarif pajak atas transaksi saham dikurangi sebesar 50% mulai Senin dalam rangka memperkuat pasar modal dan meningkatkan kepercayaan investor," ungkap Kementerian Keuangan China dan State Taxation Administration dalam rilis resminya, Senin (28/8/2023).

Baca Juga: WP Tak Patuh Pajak, Ratusan Ribu SIM Card di Negara Ini Diblokir

Menurut Kementerian Keuangan, kebijakan pemangkasan tarif pajak sejalan dengan arahan partai pada Juli 2023 yang mendorong pemerintah untuk meningkatkan gairah investor dalam bertransaksi di pasar modal China.

"Kebijakan pemangkasan tarif pajak kemungkinan akan memberikan dorongan secara jangka pendek. Pemulihan harga saham mungkin hanya akan berlangsung selama 2 hingga 3 hari saja," ujar fund manager dari Shanghai Jianwen Investment Management, Xie Chen seperti dilansir wionews.com.

Pemberian insentif juga bertujuan untuk merespons merosotnya harga saham di China. Indeks CSI 300 tercatat turun sebesar 11% bila dibandingkan dengan level pada April 2023.

Baca Juga: Vietnam Bakal Bebaskan Keuntungan Bunga Green Bond dari Pungutan Pajak

Kontraksi indeks CSI 300 sendiri adalah respons pasar terhadap lemahnya pertumbuhan ekonomi China pada kuartal II/2023. pertumbuhan ekonomi China pada kuartal lalu tercatat hanya mencapai 6,3%, di bawah ekspektasi pasar yang sebesar 7,3%. Secara kuartalan, pertumbuhan ekonomi China pada kuartal II/2023 tercatat hanya 0,8%.

Sejalan dengan hal tersebut, analis di China memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2023 tidak akan setinggi asumsi pemerintah akibat menurunnya konsumsi dan kredit serta memburuknya kondisi sektor properti.

Laba sektor manufaktur pada Juli 2023 juga tercatat turun 6,7% bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pendapatan perusahaan sektor manufaktur juga tercatat turun 15,5%. (sap)

Baca Juga: Cuma Juli Ini! Pemkot Beri Diskon Pokok BPHTB Hingga 40 Persen

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : pajak internasional, tarif pajak, transaksi saham, stamp duty, pasar saham, China

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

berita pilihan

Jum'at, 05 Juli 2024 | 20:00 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah Pusat Siapkan Rp4 Triliun bagi Pemda yang Atasi Isu-Isu Ini

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Keliru Cantumkan NPWP, Solusinya Bukan Bikin Faktur Pajak Pengganti

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:00 WIB
IBU KOTA NUSANTARA (IKN)

Jokowi: IKN Jadi Sumber Ekonomi Baru, Serap Hasil Tani Daerah Lain

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:00 WIB
PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK

Ada Potensi Besar, DPR Minta Pemerintah Perbaiki Pengelolaan PNBP

Jum'at, 05 Juli 2024 | 18:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Ingin Batalkan Faktur Pajak Tapi Beda Tahun, Apakah Bisa?

Jum'at, 05 Juli 2024 | 18:09 WIB
RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI

Sengketa PPh Pasal 26 atas Jasa Luar Negeri

Jum'at, 05 Juli 2024 | 17:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Pegawai Pindah Cabang, Hitungan PPh 21-nya Disamakan dengan Resign?

Jum'at, 05 Juli 2024 | 16:00 WIB
KEBIJAKAN KEPABEANAN

Dukung Kelancaran Ibadah Haji 2024, DJBC dan Saudi Customs Kerja Sama