Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Latvia Pertahankan Tarif PPN 5% untuk Buah dan Sayur di 2024

A+
A-
0
A+
A-
0
Latvia Pertahankan Tarif PPN 5% untuk Buah dan Sayur di 2024

Pedagang sayur menyortir tomat di Pasar Induk Rau Kota Serang, Banten, Jumat (23/6/2023). ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/foc.

RIGA, DDTCNews - Pemerintah Latvia memutuskan untuk mempertahankan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar 5% untuk buah-buahan, beri, dan sayuran segar pada tahun depan.

Kementerian Pertanian, dalam laporannya, menyatakan perubahan peraturan bakal dilakukan untuk memperpanjang kebijakan ini berdasarkan UU PPN. Dengan tarif PPN yang lebih rendah, diharapkan daya saing sektor pertanian dapat terus menguat.

"Tarif sebesar 5% untuk buah-buahan segar, beri, dan sayuran harus dipertahankan pada tahun depan," bunyi laporan dari Kementerian Pertanian, dikutip pada Senin (17/7/2023).

Baca Juga: Ingin Batalkan Faktur Pajak Tapi Beda Tahun, Apakah Bisa?

Dirjen Asosiasi Koperasi Pertanian Latvia Rolands Feldmanis mengapresiasi kebijakan pemerintah memperpanjang pengenaan tarif PPN sebesar 5% untuk produk buah dan sayur segar. Menurutnya, kebijakan ini akan membuat produk buah dan sayur lokal mampu bersaing di tengah gempuran produk impor.

Laporan Kementerian Pertanian menyebutkan indeks pembangunan sektor buah dan sayur menunjukkan tren positif. Indeks ini menunjukkan sepanjang 2017 hingga 2022, sektor buah dan sayur telah berkembang pesat. Luas kebun buah dan sayuran meningkat 5%, sedangkan kualitas produk meningkat 46%, dan nilai ekspor tumbuh 77%.

Kemudian, laporan juga menyatakan sektor pertanian buah dan sayuran di Latvia tumbuh lebih cepat daripada di negara-negara anggota Uni Eropa lainnya. Nilai buah dan beri yang diproduksi di negara ini tercatat meningkat 100% sehingga menempatkan Latvia pada posisi ketiga setelah Luksemburg dan Slovenia.

Baca Juga: WP Tak Patuh Pajak, Ratusan Ribu SIM Card di Negara Ini Diblokir

Mengenai nilai sayuran di Latvia, tercatat telah meningkat 25% sehingga berada di atas rata-rata negara anggota Uni Eropa.

Meskipun nilai buah-buahan, beri, dan sayur-sayuran yang diproduksi secara lokal meningkat, sayangnya barang-barang serupa dari impor juga meningkat.

"Tarif PPN yang lebih rendah menciptakan kondisi persaingan yang lebih baik bagi kami. Kami juga berharap penurunan tarif akan memotivasi masyarakat untuk mengkonsumsi sayuran lokal," ujar Feldmanis dilansir bnn-news.com.

Baca Juga: Vietnam Bakal Bebaskan Keuntungan Bunga Green Bond dari Pungutan Pajak

Pemerintah Latvia mulai mengenakan tarif PPN sebesar 5% pada produk buah, beri, dan sayuran pada 2018. Angka ini lebih rendah dari tarif PPN normal yang mencapai 21%. (sap)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : pajak internasional, tarif pajak, PPN, Latvia, sayuran

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Sabtu, 29 Juni 2024 | 10:15 WIB
VIETNAM

Vietnam Bakal Pangkas Tarif Pajak untuk UMKM, Ini Tujuannya

Jum'at, 28 Juni 2024 | 19:30 WIB
RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI

Koreksi DPP PPN atas Harga Jual Polyester dan Nylon Film

Jum'at, 28 Juni 2024 | 13:30 WIB
KPP PRATAMA BADUNG UTARA

Petugas Pajak Sisir WP yang Lakukan Kegiatan Membangun Sendiri

Jum'at, 28 Juni 2024 | 12:00 WIB
KABUPATEN SUKOHARJO

Pemkab Sukoharjo Bedakan Tarif Pajak Makanan di Restoran dan PKL

berita pilihan

Jum'at, 05 Juli 2024 | 20:00 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah Pusat Siapkan Rp4 Triliun bagi Pemda yang Atasi Isu-Isu Ini

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Keliru Cantumkan NPWP, Solusinya Bukan Bikin Faktur Pajak Pengganti

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:00 WIB
IBU KOTA NUSANTARA (IKN)

Jokowi: IKN Jadi Sumber Ekonomi Baru, Serap Hasil Tani Daerah Lain

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:00 WIB
PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK

Ada Potensi Besar, DPR Minta Pemerintah Perbaiki Pengelolaan PNBP

Jum'at, 05 Juli 2024 | 18:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Ingin Batalkan Faktur Pajak Tapi Beda Tahun, Apakah Bisa?

Jum'at, 05 Juli 2024 | 18:09 WIB
RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI

Sengketa PPh Pasal 26 atas Jasa Luar Negeri

Jum'at, 05 Juli 2024 | 17:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Pegawai Pindah Cabang, Hitungan PPh 21-nya Disamakan dengan Resign?

Jum'at, 05 Juli 2024 | 16:00 WIB
KEBIJAKAN KEPABEANAN

Dukung Kelancaran Ibadah Haji 2024, DJBC dan Saudi Customs Kerja Sama