Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Real Madrid dan Barcelona Disengat Tagihan Pajak Tambahan Jutaan Dolar

A+
A-
0
A+
A-
0
Real Madrid dan Barcelona Disengat Tagihan Pajak Tambahan Jutaan Dolar

Ilustrasi. (DDTCNews)

MADRID, DDTCNews – Sebanyak empat klub La Liga Spanyol akan mendapatkan tagihan pajak tambahan menyusul kasus sengketa pajak di Pengadilan Uni Eropa (CJEU) yang menyeret empat klub tersebut dimenangkan Komisi Eropa.

Empat klub tersebut antara lain Real Madrid, Barcelona, Athletic Bilbao dan Osasuna. Tagihan pajak tambahan dikenakan terhadap empat klub sepak bola tersebut lantaran menerima bantuan negara atau state aid dalam bentuk tarif pajak yang lebih rendah.

"Skema bantuan yang dipermasalahkan seharusnya hanya untuk mendukung klub yang beroperasi sebagai entitas nirlaba dan bukan diberikan kepada klub perusahaan olahraga," tulis putusan CJEU dikutip Jumat (5/3/2021).

Baca Juga: Sengketa PPh Pasal 26 atas Jasa Luar Negeri

CJEU menilai bantuan negara yang diberikan Spanyol terhadap klub bertentangan dengan regulasi Uni Eropa. Hal ini dikarenakan bantuan diberikan kepada perusahaan olahraga dan memberikan keuntungan finansial.

Sementara itu, fasilitas tersebut tidak dinikmati oleh klub olahraga lain di negara anggota Uni Eropa yang berorientasi bisnis. Untuk itu, klub La Liga seperti Real Madrid dan Barcelona tidak berhak mendapatkan fasilitas diskon tarif PPh badan sebesar 5%.

“Kedua klub mendapatkan tarif pajak sebesar 25% atau lebih rendah dari rezim pajak umum dengan tarif 30% selama 20 tahun terakhir,” sebut CJEU.

Baca Juga: WP Tak Patuh Pajak, Ratusan Ribu SIM Card di Negara Ini Diblokir

Kasus pajak bermula pada 2016 saat Komisi Eropa menyatakan pemberian tarif pajak khusus oleh Pemerintah Spanyol kepada tim La Liga menyalahi ketentuan bantuan negara karena memberikan keuntungan yang tidak adil.

Menurut Komisi Eropa, bantuan negara tersebut membuat klub La Liga mendapatkan beban pajak yang lebih rendah dari lembaga olahraga lainnya di Eropa. Barcelona lantas mengajukan banding ke pengadilan umum Eropa.

Hasilnya, pengadilan memenangkan gugatan banding klub Catalan dengan alasan Uni Eropa tidak dapat membuktikan landasan hukum yang dilanggar dari pemberian fasilitas pajak. Komisi Eropa pun membawa kasus tersebut ke ranah peradilan tertinggi yakni CJEU.

Baca Juga: Vietnam Bakal Bebaskan Keuntungan Bunga Green Bond dari Pungutan Pajak

Seperti dilansir goal.com, hasil putusan CJEU akan makin memukul kondisi finansial klub yang sudah terdampak pandemi Covid-19. Barcelona dan Real Madrid harus merogoh kas klub untuk membayar tagihan pajak tambahan sekitar €5 juta (US$5,98 juta). (rig)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : spanyol, uni eropa, sengketa pajak, real madrid, barcelona, pajak internasional

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

berita pilihan

Jum'at, 05 Juli 2024 | 20:00 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah Pusat Siapkan Rp4 Triliun bagi Pemda yang Atasi Isu-Isu Ini

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Keliru Cantumkan NPWP, Solusinya Bukan Bikin Faktur Pajak Pengganti

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:00 WIB
IBU KOTA NUSANTARA (IKN)

Jokowi: IKN Jadi Sumber Ekonomi Baru, Serap Hasil Tani Daerah Lain

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:00 WIB
PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK

Ada Potensi Besar, DPR Minta Pemerintah Perbaiki Pengelolaan PNBP

Jum'at, 05 Juli 2024 | 18:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Ingin Batalkan Faktur Pajak Tapi Beda Tahun, Apakah Bisa?

Jum'at, 05 Juli 2024 | 18:09 WIB
RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI

Sengketa PPh Pasal 26 atas Jasa Luar Negeri

Jum'at, 05 Juli 2024 | 17:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Pegawai Pindah Cabang, Hitungan PPh 21-nya Disamakan dengan Resign?

Jum'at, 05 Juli 2024 | 16:00 WIB
KEBIJAKAN KEPABEANAN

Dukung Kelancaran Ibadah Haji 2024, DJBC dan Saudi Customs Kerja Sama