Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Apa Itu Fasilitas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE)?

A+
A-
2
A+
A-
2
Apa Itu Fasilitas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE)?

PEMERINTAH berupaya mendorong kegiatan ekspor dengan memberikan beragam fasilitas. Pemberian beragam fasilitas tersebut juga diharapkan dapat memperkuat daya saing perusahaan dan meningkatkan investasi.

Salah satu jenis fasilitas yang diberikan untuk meningkatkan ekspor adalah kemudahan impor tujuan ekspor (KITE). Lantas, apa itu KITE?

Definisi
Secara ringkas, KITE adalah fasilitas yang diberikan terhadap barang dan bahan impor yang akan diolah, dirakit, atau dipasang pada barang lain dengan tujuan untuk diekspor. KITE merupakan kebijakan dari menteri keuangan yang pelaksanaannya dilakukan oleh DJBC.

Baca Juga: Ada Fasilitas Kepabeanan Khusus untuk UMKM, Bisa Perluas Akses Pasar

Dengan menggunakan fasilitas tersebut, barang dan bahan impor yang diolah, dirakit atau dipasang pada barang lain dengan tujuan untuk diekspor dapat diberikan pembebasan atau keringanan bea masuk.

Dasar hukum fasilitas KITE ilaha Pasal 26 ayat (1) huruf k UU Kepabeanan. Selanjutnya, Pasal 25 ayat (3) UU Kepabeanan mengamanatkan pengaturan lebih lanjut perihal ketentuan pembebasan atau keringanan bea masuk, termasuk KITE, dalam peraturan menteri keuangan (PMK) .

Sesuai dengan amanat pasal tersebut, menteri keuangan membagi fasilitas KITE menjadi dua jenis, yaitu KITE Pengembalian dan KITE Pembebasan. Kedua jenis fasilitas KITE tersebut masing-masing diatur dalam suatu PMK.

Baca Juga: Fasilitas Pajak Masuk dalam Term and Condition Penawaran WK Migas

Saat ini, KITE Pengembalian diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan No.161/PMK.04/2018. Sementara itu, KITE Pembebasan diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan No. 160/PMK.04/2018.

Dirjen Bea dan Cukai juga telah menerbitkan sejumlah peraturan direktur jenderal (Perdirjen) terkait dengan KITE. Adapun perdirjen tersebut mengatur perihal tata laksana dan petunjuk teknis pemberian fasilitas KITE.

KITE Pengembalian
FASILITAS KITE Pengembalian diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan No.161/PMK.04/2018 tentang Pengembalian Bea Masuk yang Telah Dibayar atas Impor Barang dan Bahan Untuk Diolah, Dirakit, atau Dipasang pada Barang Lain dengan Tujuan untuk Diekspor (PMK 161/2018).

Baca Juga: Melihat Porsi Belanja Perpajakan di Negara Anggota ADB

Merujuk Pasal 1 angka 3 beleid tersebut, KITE Pengembalian adalah pengembalian bea masuk yang telah dibayar atas impor atau pemasukan barang dan bahan yang berasal dari luar daerah pabean untuk diolah, dirakit, atau dipasang pada barang lain dengan tujuan untuk diekspor.

Fasilitas KITE Pengembalian dapat diberikan kepada badan usaha yang telah ditetapkan sebagai Perusahaan KITE Pengembalian. Untuk dapat ditetapkan sebagai perusahaan KITE Pengembalian, badan usaha harus memenuhi kriteria dan persyaratan yang ditetapkan.

Selain itu, badan usaha juga harus mengajukan permohonan kepada kepala kantor wilayah atau kantor pelayanan utama (KPU) yang mengawasi lokasi pabrik atau lokasi kegiatan usaha badan usaha. Permohonan tersebut dilakukan dengan mengisi daftar isian yang diminta dan disampaikan secara elektronik.

Baca Juga: Apa Itu Wajib Pajak Warisan Belum Terbagi?

Badan usaha yang telah ditetapkan sebagai perusahaan KITE Pengembalian dapat memperoleh fasilitas, seperti pengembalian bea masuk yang telah dibayar atas impor atau pemasukan barang dan bahan untuk diolah, dirakit, atau dipasang pada barang lain dengan tujuan untuk diekspor.

Bea masuk yang dimaksud dalam fasilitas KITE Pengembalian juga mencakup:

  1. Bea masuk yang sudah dibayar dalam pemberitahuan pabean untuk impor atau pemasukan barang dan bahan;
  2. Bea masuk yang sudah dibayar atas penetapan tarif dan nilai pabean oleh pejabat bea dan cukai yang mengakibatkan kekurangan bea masuk dalam pemberitahuan pabean untuk impor atau pemasukan barang dan bahan; dan/atau;
  3. Bea masuk tambahan.

KITE Pembebasan
FASILITAS KITE Pembebasan diatur dalam PMK No.160/PMK.04/2018 tentang Pembebasan Bea Masuk dan Tidak Dipungut PPN atau PPN dan PPnBM atas Impor Barang dan Bahan untuk Diolah, Dirakit, atau Dipasang pada Barang Lain dengan Tujuan untuk Diekspor (PMK 160/2018).

Baca Juga: Realisasi Insentif Kepabeanan Rp13,8 Triliun, Begini Dampak ke Ekonomi

Merujuk pasal 1 angka 3 beleid tersebut, KITE pembebasan adalah pembebasan bea masuk serta ppn atau PPN dan PPnBM terutang tidak dipungut atas impor atau pemasukan barang dan bahan yang berasal dari luar daerah pabean untuk diolah, dirakit, atau dipasang pada barang lain dengan tujuan untuk diekspor.

Seperti halnya KITE Pengembalian, Fasilitas KITE Pembebasan dapat diberikan kepada badan usaha yang telah ditetapkan sebagai perusahaan KITE Pembebasan. Untuk dapat ditetapkan sebagai perusahaan KITE Pembebasan, badan usaha harus memenuhi kriteria tertentu serta mengajukan permohonan penetapan.

Badan usaha yang telah ditetapkan sebagai perusahaan KITE Pembebasan dapat memperoleh fasilitas KITE Pembebasan. Fasilitas KITE Pembebasan tersebut berupa pembebasan bea masuk serta PPN atau pajak PPN dan PPnBM terutang tidak dipungut atas:

Baca Juga: Strategi Turunkan Harga Obat dan Alkes, Insentif Perpajakan Disiapkan
  1. impor barang dan bahan untuk diolah, dirakit, atau dipasang pada barang lain dengan tujuan untuk diekspor; dan/atau
  2. pemasukan barang dan bahan dari tempat penimbunan berikat, kawasan bebas dan/atau kawasan ekonomi khusus yang berasal dari luar daerah pabean, untuk diolah, dirakit, atau dipasang pada barang lain dengan tujuan untuk diekspor.

Perusahaan KITE Pembebasan juga dapat diberikan fasilitas pembebasan bea masuk serta PPN atau PPN dan PPnBM atas barang contoh. Barang contoh adalah barang yang digunakan sebagai contoh untuk menunjang kegiatan proses produksi yang barang hasil produksinya untuk tujuan diekspor.

Adapun bea masuk yang dimaksud dalam fasilitas KITE Pembebasan juga mencakup bea masuk tambahan, seperti bea masuk pembalasan, bea masuk antidumping, bea masuk tindakan pengamanan, dan bea masuk imbalan. Simak Siapa itu Wajib Pajak KITE IKM? (rig)

Baca Juga: RI Targetkan 15 Proyek Carbon Capture and Storage Beroperasi di 2030

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : kamus perpajakan, kamus, perpajakan, KITE, kemudahan impor tujuan ekspor, fasilitas perpajakan

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Selasa, 25 Juni 2024 | 10:15 WIB
IBU KOTA NUSANTARA

Sudah Ada di DJP Online, Permohonan 3 Insentif Pajak IKN

Senin, 24 Juni 2024 | 18:54 WIB
KAMUS AKUNTANSI DAN PAJAK

Apa Itu Kantor Akuntan Publik (KAP)?

Senin, 24 Juni 2024 | 14:15 WIB
LITERATUR PAJAK

Panduan Pajak untuk Usaha Jasa Boga atau Katering, Cek di Sini

Sabtu, 22 Juni 2024 | 08:30 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

Kembangkan Produk, BUMN Farmasi Minta Kemudahan Fasilitas Perpajakan

berita pilihan

Jum'at, 05 Juli 2024 | 20:00 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah Pusat Siapkan Rp4 Triliun bagi Pemda yang Atasi Isu-Isu Ini

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Keliru Cantumkan NPWP, Solusinya Bukan Bikin Faktur Pajak Pengganti

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:00 WIB
IBU KOTA NUSANTARA (IKN)

Jokowi: IKN Jadi Sumber Ekonomi Baru, Serap Hasil Tani Daerah Lain

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:00 WIB
PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK

Ada Potensi Besar, DPR Minta Pemerintah Perbaiki Pengelolaan PNBP

Jum'at, 05 Juli 2024 | 18:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Ingin Batalkan Faktur Pajak Tapi Beda Tahun, Apakah Bisa?

Jum'at, 05 Juli 2024 | 18:09 WIB
RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI

Sengketa PPh Pasal 26 atas Jasa Luar Negeri

Jum'at, 05 Juli 2024 | 17:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Pegawai Pindah Cabang, Hitungan PPh 21-nya Disamakan dengan Resign?

Jum'at, 05 Juli 2024 | 16:00 WIB
KEBIJAKAN KEPABEANAN

Dukung Kelancaran Ibadah Haji 2024, DJBC dan Saudi Customs Kerja Sama