Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Literasi
Selasa, 02 Juli 2024 | 15:00 WIB
PANDUAN PAJAK PEMULA
Senin, 01 Juli 2024 | 18:12 WIB
KAMUS PAJAK
Jum'at, 28 Juni 2024 | 20:00 WIB
KAMUS AKUNTANSI DAN PAJAK
Jum'at, 28 Juni 2024 | 19:30 WIB
RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI
Data & Alat
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Rabu, 19 Juni 2024 | 10:03 WIB
KURS PAJAK 19 JUNI 2024 - 25 JUNI 2024
Fokus
Reportase

BPS Catat Inflasi RI 2,56% Secara Tahunan pada Oktober 2023

A+
A-
0
A+
A-
0
BPS Catat Inflasi RI 2,56% Secara Tahunan pada Oktober 2023

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini. 

JAKARTA, DDTCNews - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada Oktober 2023 secara tahunan sebesar 2,56%.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan tingkat inflasi tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar 2,28%. Menurutnya, kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi kelompok pengeluaran dengan andil terbesar untuk inflasi tahunan pada Oktober 2023.

"Berdasarkan kelompok pengeluaran, inflasi tahunan terbesar terjadi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau yakni 5,41% dan memberikan andil 1,39% terhadap inflasi umumnya," katanya, Rabu (1/11/2023).

Baca Juga: BPS: Kemiskinan Turun Jadi 9,03 Persen dan Gini Ratio 0,379

Pudji mengatakan komoditas pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang memberikan andil inflasi yakni beras dengan andil terhadap inflasi 0,58%, rokok kretek filter 0,19%, daging ayam ras 0,1%, serta bawang putih dan rokok putih masing-masing 0,07%.

Dia menjelaskan komoditas lainnya yang juga penyumbang terbesar terhadap inflasi adalah biaya kontrak rumah dan emas perhiasan dengan andil masing-masing 0,1%, serta biaya sewa rumah dengan andil 0,06%.

Berdasarkan komponennya, Pudji menjelaskan komponen inti pada Oktober 2023 secara tahunan mengalami inflasi sebesar 1,91% dengan andil terhadap inflasi 1,23%. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi inti di antaranya biaya kontrak rumah, emas perhiasan, biaya sewa rumah, dan upah asisten rumah tangga.

Baca Juga: Inflasi Juni 2024 Capai 2,51 Persen, Menurun dari Bulan Lalu

Kemudian, tekanan inflasi komponen harga diatur pemerintah mengalami inflasi 2,12%, dengan andil terbesar yaitu 0,4%. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi yakni rokok kretek filter, rokok putih, tarif air minum PAM, dan rokok kretek.

Adapun mengenai komponen harga bergejolak, terjadi inflasi sebesar 5,54% dengan andil 0,93%.

"Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi selama setahun terakhir untuk komponen harga bergejolak adalah beras, daging ayam ras, bawang putih, dan kentang," ujarnya.

Baca Juga: Sri Mulyani Sebut Inflasi Terjaga Rendah, Ekonomi RI Masih Stabil

Dari 90 kota yang disurvei BPS, seluruhnya mengalami inflasi secara tahunan pada Oktober 2023. Dari angka tersebut, 54 kota di antaranya tercatat mengalami inflasi lebih tinggi dari angka nasional.

Inflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandang sebesar 5,43%, sedangkan inflasi terendah tercatat di Kota Jayapura sebesar 1,43%.

Adapun secara bulanan, tingkat inflasi pada Oktober 2023 adalah sebesar 0,17%, dan tingkat inflasi year to date sebesar 1,8%. Komoditas penyumbang inflasi secara bulanan adalah bensin, tarif angkutan udara, beras, cabai rawit, dan cabai merah. (sap)

Baca Juga: Redam Inflasi, Negara Ini Perpanjang Insentif PPN 0 Persen

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : inflasi, deflasi, harga pangan, bahan pokok, volatile food, El Nino, kekeringan, BPS

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Kamis, 02 Mei 2024 | 12:00 WIB
INFLASI TAHUNAN

Inflasi Turun Jadi 3 Persen pada April 2024, Ini Kata BPS

Selasa, 30 April 2024 | 17:30 WIB
PRANCIS

Inflasi Bikin Beban PPh Pegawai di Negara-Negara OECD Meningkat

Senin, 29 April 2024 | 09:37 WIB
BADAN PUSAT STATISTIK

BPS: Musim Panen, Harga Beras Turun 2,41 Persen

Sabtu, 27 April 2024 | 11:30 WIB
KEBIJAKAN PERDAGANGAN

Kemendagri Minta Pemda Tetap Antisipasi Inflasi Pasca-Lebaran

berita pilihan

Rabu, 03 Juli 2024 | 15:00 WIB
INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

Tarif 9 Jenis Pajak Daerah Terbaru yang Dipungut Pemkab Cilacap

Rabu, 03 Juli 2024 | 14:41 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Terkait e-Bupot 21/26, DJP Kirim Email Blast ke Beberapa Wajib Pajak

Rabu, 03 Juli 2024 | 14:30 WIB
PROVINSI BENGKULU

Godok Aturan Teknis, Pemprov Bakal Pungut Pajak Alat Berat Mulai 2025

Rabu, 03 Juli 2024 | 14:00 WIB
APBN 2024

DPR Setujui Pemberian PMN kepada BUMN senilai Rp28,28 Triliun

Rabu, 03 Juli 2024 | 13:47 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Evaluasi PDN, Jokowi: Back Up Semua Data Biar Tidak Terkaget-kaget

Rabu, 03 Juli 2024 | 13:30 WIB
KABUPATEN BLORA

Pemkab Siapkan Hadiah untuk Pengusaha dan Konsumen yang Patuh Pajak

Rabu, 03 Juli 2024 | 10:30 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

Kemenperin Beri Usulan Terkait Insentif Perpajakan Industri Farmasi

Rabu, 03 Juli 2024 | 10:00 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

e-Faktur Masih Pakai Format NPWP 15 Digit, Begini Penjelasan DJP

Rabu, 03 Juli 2024 | 09:30 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

Strategi Turunkan Harga Obat dan Alkes, Insentif Perpajakan Disiapkan