Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Klub Sepak Bola Alami Tekanan Keuangan, Federasi Minta Insentif Pajak

A+
A-
2
A+
A-
2
Klub Sepak Bola Alami Tekanan Keuangan, Federasi Minta Insentif Pajak

Ilustrasi. Penggemar klub sepak bola Juventus terlihat sebelum latihan tim di Juventus Training Center di Turin, Italia, Rabu (14/7/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Massimo Pinca/pras/cfo

ROMA, DDTCNews - Federasi sepak bola Italia (FIGC) menyatakan industri olahraga khusus sepak bola memerlukan dukungan kebijakan fiskal untuk bertahan selama pandemi Covid-19.

Presiden FIGC Gabriele Gravina mengatakan industri sepak bola Italia membutuhkan bantuan untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional. Menurutnya, kebijakan fiskal yang dinantikan klub adalah relaksasi pembayaran pajak.

"Keringanan pajak dibutuhkan untuk mendukung likuiditas klub olahraga," katanya, dikutip pada Selasa (3/8/2021).

Baca Juga: WP Tak Patuh Pajak, Ratusan Ribu SIM Card di Negara Ini Diblokir

Gravina menuturkan klub sepak bola Italia tengah mengalami tekanan keuangan. Untuk itu, federasi meminta adanya relaksasi pembayaran utang pajak klub sepak bola melalui restrukturisasi utang pajak kepada badan pendapatan Italia.

Dia menambahkan pemerintah juga perlu memberikan relaksasi terkait dengan ruang iklan dan sponsor bagi industri judi. Permintaan tersebut diharapkan berlaku hingga tahun fiskal 2023 sebagai kompensasi pendapatan klub yang hilang selama pandemi.

Relaksasi larangan iklan dan sponsor dari industri judi dinilai tidak hanya menguntungkan klub sepak bola, tetapi juga pemerintah. Menurutnya, pemerintah akan mendapatkan sumber baru penerimaan pajak langsung dan pajak tidak langsung dari belanja iklan dan sponsor perusahaan judi.

Baca Juga: Vietnam Bakal Bebaskan Keuntungan Bunga Green Bond dari Pungutan Pajak

Selain itu, Gravina menegaskan industri sepak bola yang kembali berputar akan menjadi faktor kunci bagi pemulihan ekonomi. Hal ini dikarenakan kegiatan sosial-ekonomi masyarakat Italia tidak bisa dipisahkan dari sepak bola.

"Kita harus bertindak cepat untuk mencegah krisis kegiatan sepak bola profesional. Perusahaan dari 12 sektor ekonomi pada industri sepak bola terhubung dengan sistem negara. Situasi yang tidak diinginkan adalah penurunan bisnis yang berimbas pada penurunan kontribusi pajak langsung dan pajak tidak langsung," ujarnya seperti dilansir sbcnews.co.uk. (rig)

Baca Juga: Oman Bakal Jadi Negara Teluk Pertama yang Pungut PPh Orang Pribadi

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : italia, klub sepak bola, pajak internasional, relaksasi pajak, pajak internasional

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

berita pilihan

Jum'at, 05 Juli 2024 | 18:09 WIB
RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI

Sengketa PPh Pasal 26 atas Jasa Luar Negeri

Jum'at, 05 Juli 2024 | 17:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Pegawai Pindah Cabang, Hitungan PPh 21-nya Disamakan dengan Resign?

Jum'at, 05 Juli 2024 | 16:00 WIB
KEBIJAKAN KEPABEANAN

Dukung Kelancaran Ibadah Haji 2024, DJBC dan Saudi Customs Kerja Sama

Jum'at, 05 Juli 2024 | 15:00 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Nama Pengurus Tak Masuk Akta Pendirian, Boleh Tanda Tangan SPT Badan?

Jum'at, 05 Juli 2024 | 14:54 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Fitur Daftar Bukti Pemotongan di DJP Online Masih Tahap Pengembangan

Jum'at, 05 Juli 2024 | 14:30 WIB
KANWIL DJP SUMATERA UTARA II

Kanwil DJP Sumut Sita Serentak 22 Aset Milik WP senilai Rp673 Juta

Jum'at, 05 Juli 2024 | 13:00 WIB
KEBIJAKAN KEPABEANAN

Ada Fasilitas Kepabeanan Khusus untuk UMKM, Bisa Perluas Akses Pasar