Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Hadapi Corona, Negara Ini Siapkan Stimulus Rp214 triliun

A+
A-
0
A+
A-
0
Hadapi Corona, Negara Ini Siapkan Stimulus Rp214 triliun

Ilustrasi.

HONG KONG, DDTCNews—Pemerintah Hong Kong meluncurkan paket stimulus senilai HK$120 miliar atau sekitar Rp214 triliun guna meringankan beban keuangan warga yang terdampak virus Corona.

Paket stimulus senilai ratusan triliunan tersebut akan berupa bantuan uang tunai, keringanan pajak, dan sejumlah subsidi lainnya guna mengantisipasi dampak Corona dalam beberapa bulan mendatang.

Sekretaris Keuangan Hong Kong Paul Chan Mo-po mengatakan dampak Corona terhadap ekonomi Hong Kong tidak kecil. Menurutnya, Hong Kong terancam mengalami pelebaran defisit APBN tahun fiskal 2020-2021.

Baca Juga: WP Tak Patuh Pajak, Ratusan Ribu SIM Card di Negara Ini Diblokir

“Meski defisit APBN 2020-2021 berpotensi mencapai rekor, saya percaya anggaran tahun depan bisa membantu masyarakat dan perusahaan lokal mengatasi kesulitan mereka,” katanya di Hong Kong, Kamis (27/2/2020).

Untuk diketahui, APBN Hong Kong untuk pertama kalinya mencetak defisit dalam 15 tahun terakhir ini. Pada tahun fiskal 2019-2020, defisit APBN mencapai HK$37,8 miliar. Adapun defisit APBN tahun fiskal 2020-2021 diprediksi tembus HK$139,1 miliar.

Chan menjelaskan rencana pertama pemerintah adalah memberikan bantuan tunai senilai HK$10.000 untuk sekitar tujuh juta penduduk tetap dewasa. Program bantuan tunai itu akan menelan total biaya HK$71 miliar.

Baca Juga: Vietnam Bakal Bebaskan Keuntungan Bunga Green Bond dari Pungutan Pajak

Kemudian, pemerintah juga memberikan bantuan langsung pada kelompok kelas menengah berupa penurunan tarif properti senilai HK$32,1 miliar dan potongan pajak.

Selanjutnya, pemerintah menghapus pajak penghasilan untuk tahun 2019/2020 pada sekitar 1,95 juta orang dengan plafon HK$20.000. Program itu akan menguntungkan 141.000 pembayar pajak, dengan bujet HK$ 2 miliar.

Usaha kecil dapat mengajukan pinjaman berbunga rendah hingga maksimal HK$2 juta dengan tenor tiga tahun. Pemerintah juga menganggarkan dana HK$ 20 miliar untuk program pinjaman itu.

Baca Juga: Oman Bakal Jadi Negara Teluk Pertama yang Pungut PPh Orang Pribadi

Pada pengurangan tarif properti untuk keperluan komersil, pemerintah Hong Kong berencana menyiapkan dana HK$6,4 miliar untuk pelaku usaha, di luar bantuan membayar biaya listrik, air, dan pembuangan limbah.

Dilansir South China Morning Post, pemerintah juga menjanjikan tambahan satu bulan tunjangan jaminan sosial dan satu bulan sewa tempat tinggal untuk penyewa atau warga berpenghasilan rendah.

Siswa akan dapat mengikuti ujian Pendidikan Menengah Hong Kong tahun depan secara gratis. Pemerintah juga menjanjikan lebih banyak bantuan untuk sektor pariwisata kota yang hancur karena virus Corona.

Baca Juga: Kasus Kanker Kulit Meningkat, Senator Minta Tabir Surya Bebas PPN

Jika efek Corona berlanjut, Chan memperkirakan cadangan fiskal Hong Kong diperkirakan mencapai sekitar HK$1,13 triliun pada akhir Maret 2020, dan menyusut menjadi HK$937,1 miliar pada Maret 2025.

Tak ketinggalan, pemerintah juga akan meningkatkan perawatan kesehatan untuk mencegah penyebaran, sekaligus mencari obat untuk Covid-19 tersebut. Saat ini, terdapat lebih dari 90 kasus virus Corona di Hong Kong. (rig)

Baca Juga: Kanada Berlakukan Pajak Digital, AS Siapkan Retaliasi

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : virus corona, hong kong, stimulus, kebijakan ekonomi, internasional

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

berita pilihan

Jum'at, 05 Juli 2024 | 20:00 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah Pusat Siapkan Rp4 Triliun bagi Pemda yang Atasi Isu-Isu Ini

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Keliru Cantumkan NPWP, Solusinya Bukan Bikin Faktur Pajak Pengganti

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:00 WIB
IBU KOTA NUSANTARA (IKN)

Jokowi: IKN Jadi Sumber Ekonomi Baru, Serap Hasil Tani Daerah Lain

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:00 WIB
PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK

Ada Potensi Besar, DPR Minta Pemerintah Perbaiki Pengelolaan PNBP

Jum'at, 05 Juli 2024 | 18:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Ingin Batalkan Faktur Pajak Tapi Beda Tahun, Apakah Bisa?

Jum'at, 05 Juli 2024 | 18:09 WIB
RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI

Sengketa PPh Pasal 26 atas Jasa Luar Negeri

Jum'at, 05 Juli 2024 | 17:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Pegawai Pindah Cabang, Hitungan PPh 21-nya Disamakan dengan Resign?

Jum'at, 05 Juli 2024 | 16:00 WIB
KEBIJAKAN KEPABEANAN

Dukung Kelancaran Ibadah Haji 2024, DJBC dan Saudi Customs Kerja Sama