Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Literasi
Selasa, 02 Juli 2024 | 15:00 WIB
PANDUAN PAJAK PEMULA
Senin, 01 Juli 2024 | 18:12 WIB
KAMUS PAJAK
Jum'at, 28 Juni 2024 | 20:00 WIB
KAMUS AKUNTANSI DAN PAJAK
Jum'at, 28 Juni 2024 | 19:30 WIB
RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI
Data & Alat
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Rabu, 19 Juni 2024 | 10:03 WIB
KURS PAJAK 19 JUNI 2024 - 25 JUNI 2024
Fokus
Reportase

Transparansi Pajak Minim, Bank Sentral Dorong 7 Perusahaan Divestasi

A+
A-
0
A+
A-
0
Transparansi Pajak Minim, Bank Sentral Dorong 7 Perusahaan Divestasi

Ilustrasi. (DDTCNews)

OSLO, DDTCNews – Bank sentral Norwegia (Norges) menemukan sebagian besar komitmen investasi pada 2020 berpotensi melakukan praktik penghindaran pajak.

Temuan tersebut muncul usai Norges melakukan penilaian terhadap 200 perusahaan yang berinvestasi di Norwegia. Hasilnya, 69% perusahaan masuk kategori memiliki tingkat pelaporan pajak yang lemah atau sangat lemah.

Kemudian, laporan Norges juga menyebutkan sebanyak 53% perusahaan telah menerbitkan kebijakan pengelolaan pajak perusahaan dan hanya 10% perusahaan yang telah merilis laporan per negara atau Country by Country Report (CbCR).

Baca Juga: Ongkos Produksi Naik, Malaysia Kaji Ulang Windfall Tax Kelapa Sawit

"Norges telah memutuskan hubungan dengan tujuh perusahaan karena kurangnya transparansi pajak. Kami menjadikan isu pajak dan transparansi pajak sebagai prioritas utama pada 2020," tulis laporan Norges dikutip Selasa (9/3/2021).

Keputusan untuk menghentikan hubungan tersebut dilakukan melalui divestasi karena masuk kategori tinggi untuk tidak membayar pajak. Ketujuh perusahaan tersebut pun diprediksi tidak akan membayar pajak di yurisdiksi nilai ekonomi diciptakan.

Penilaian bank sentral terhadap transparansi pajak perusahaan-perusahaan yang hendak berinvestasi di Norwegia merupakan upaya pemerintah dalam menjamin iklim berusaha yang berkualitas dalam jangka panjang.

Baca Juga: Vietnam Memperpanjang Periode Diskon Tarif PPN Hingga Akhir Tahun

Hal ini perlu dilakukan mengingat terdapat berbagai risiko yang akan timbul apabila perusahaan tidak menerapkan transparansi pajak sejak awal di antaranya perusahaan menerapkan perencanaan pajak yang agresif.

Kemudian, meningkatnya risiko terjadi sengketa hukum terkait dengan pajak perusahaan. Hal ini akan memakan waktu dan biaya bagi perusahaan dan otoritas. Untuk menghindari hal tersebut, bank sentral perlu memilah investor.

"Untuk investasi jangka panjang, kami mencari penciptaan nilai riil dari waktu ke waktu. Kami tidak ingin investor mencari keuntungan jangka pendek yang mungkin dicapai dengan perencanaan pajak yang agresif," sebut Norges.

Baca Juga: Semua Barang Impor di Thailand Dipungut PPN Mulai 5 Juli 2024

Seperti dilansir Tax Notes International, penilaian Norges pada bidang pajak merupakan salah satu sistem penilaian investasi tematik. Tahun lalu, bank sentral menilai 4.158 perusahaan dengan berbagai topik seperti perubahan iklim, HAM, antikorupsi dan pajak. (rig)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : norwegia, transparansi pajak, investor asing, pajak internasional

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

berita pilihan

Rabu, 03 Juli 2024 | 14:41 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Terkait e-Bupot 21/26, DJP Kirim Email Blast ke Beberapa Wajib Pajak

Rabu, 03 Juli 2024 | 14:30 WIB
PROVINSI BENGKULU

Godok Aturan Teknis, Pemprov Bakal Pungut Pajak Alat Berat Mulai 2025

Rabu, 03 Juli 2024 | 14:00 WIB
APBN 2024

DPR Setujui Pemberian PMN kepada BUMN senilai Rp28,28 Triliun

Rabu, 03 Juli 2024 | 13:47 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Evaluasi PDN, Jokowi: Back Up Semua Data Biar Tidak Terkaget-kaget

Rabu, 03 Juli 2024 | 13:30 WIB
KABUPATEN BLORA

Pemkab Siapkan Hadiah untuk Pengusaha dan Konsumen yang Patuh Pajak

Rabu, 03 Juli 2024 | 10:30 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

Kemenperin Beri Usulan Terkait Insentif Perpajakan Industri Farmasi

Rabu, 03 Juli 2024 | 10:00 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

e-Faktur Masih Pakai Format NPWP 15 Digit, Begini Penjelasan DJP

Rabu, 03 Juli 2024 | 09:30 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

Strategi Turunkan Harga Obat dan Alkes, Insentif Perpajakan Disiapkan

Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Masih Lesu Terhadap Mayoritas Negara Mitra