Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Kendalikan Inflasi Pangan, Negara Ini akan Naikkan Pajak Ekspor

A+
A-
1
A+
A-
1
Kendalikan Inflasi Pangan, Negara Ini akan Naikkan Pajak Ekspor

Salah satu lahan pertanian di wilayah Rusia. (Foto: russiabusinesstoday.com)

MOSCOW, DDTCNews - Kementerian Pertanian Rusia menyodorkan proposal kebijakan kenaikan pajak ekspor komoditas pangan sebagai upaya mengendalikan tingkat inflasi komoditas pertanian pada tahun ini.

Melalui keterangan resmi, Kementan Rusia telah mengusulkan kenaikan pajak untuk ekspor komoditas pertanian seperti gandum dan jagung mulai 15 Maret 2021. Setiap ton ekspor dua komoditas tersebut akan dikenakan pajak sebesar €45 atau setara Rp768.900.

"Pajak ekspor menjadi dorongan baru pemerintah untuk mengendalikan pertumbuhan harga pangan di dalam negeri," tulis keterangan Kementan dikutip Kamis (14/1/2021).

Baca Juga: Gelombang Demo Makin Deras, Gen Z di Kenya Kompak Tolak Kenaikan Pajak

Proposal pajak tersebut kemungkinan besar akan lolos dan mulai efektif berlaku pada pertengahan Maret 2021. Pasalnya, tidak ada penolakan dari pejabat Moscow saat proposal tersebut disodorkan pada penghujung tahun lalu.

Kementan menyebutkan kebijakan pajak ekspor komoditas pertanian akan menjaga harga gandum tetap stabil di bursa komoditas Paris. Selain itu, instrumen pajak juga akan berguna untuk memperlambat inflasi pangan di dalam negeri.

Adapun proposal pajak ekspor komoditas pertanian merupakan respons birokrasi terhadap kritik Presiden Vladimir Putin terkait tren meningkatnya harga pangan di tengah pandemi Covid-19. Dia menyatakan jika harga pangan tidak dikendalikan maka berpotensi memengaruhi pendapatan masyarakat secara luas.

Baca Juga: Ramai Tuai Penolakan, PM Thailand Batalkan Pengenaan Pajak Turis

Seperti dilansir financialpost.com, proposal pajak ekspor tersebut akan memengaruhi harga jual di negara importir. Pasalnya Rusia merupakan eksportir gandum terbesar di dunia. Pasokan gandum ke Turki, Mesir dan Bangladesh dipastikan terganggu dengan adanya kebijakan ekspor produk pertanian.

Negara tujuan importir tersebut dilaporkan telah melakukan lobi kepada pemerintah Rusia untuk menurunkan beban pajak menjadi €25 per ton. Selain itu, lobi perdagangan juga berlaku untuk periode ekspor kena pajak tidak berlaku permanen pada tahun ini. (Bsi)

Baca Juga: Danai Belanja Militer Ukraina, Uni Eropa Pajaki Laba dari Aset Rusia

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : inflasi pangan, kenaikan pajak, Rusia

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Minggu, 21 Agustus 2022 | 08:30 WIB
UKRAINA

Anggaran Habis untuk Perang, Ukraina Kembali Pungut Cukai BBM

Kamis, 04 Agustus 2022 | 16:00 WIB
AMERIKA SERIKAT

PBB Desak Semua Negara Kenakan Pajak Tinggi untuk Perusahaan Migas

Senin, 01 Agustus 2022 | 17:55 WIB
PEREKONOMIAN INDONESIA

Perang Berlanjut, Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia Masih Normal

berita pilihan

Jum'at, 05 Juli 2024 | 20:00 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah Pusat Siapkan Rp4 Triliun bagi Pemda yang Atasi Isu-Isu Ini

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Keliru Cantumkan NPWP, Solusinya Bukan Bikin Faktur Pajak Pengganti

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:00 WIB
IBU KOTA NUSANTARA (IKN)

Jokowi: IKN Jadi Sumber Ekonomi Baru, Serap Hasil Tani Daerah Lain

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:00 WIB
PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK

Ada Potensi Besar, DPR Minta Pemerintah Perbaiki Pengelolaan PNBP

Jum'at, 05 Juli 2024 | 18:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Ingin Batalkan Faktur Pajak Tapi Beda Tahun, Apakah Bisa?

Jum'at, 05 Juli 2024 | 18:09 WIB
RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI

Sengketa PPh Pasal 26 atas Jasa Luar Negeri

Jum'at, 05 Juli 2024 | 17:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Pegawai Pindah Cabang, Hitungan PPh 21-nya Disamakan dengan Resign?

Jum'at, 05 Juli 2024 | 16:00 WIB
KEBIJAKAN KEPABEANAN

Dukung Kelancaran Ibadah Haji 2024, DJBC dan Saudi Customs Kerja Sama