Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Fokus
Reportase

Pungut PPN Besaran Tertentu untuk Hasil Pertanian, PKP Perlu Ingat Ini

A+
A-
7
A+
A-
7
Pungut PPN Besaran Tertentu untuk Hasil Pertanian, PKP Perlu Ingat Ini

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews – Pengusaha kena pajak (PKP) dapat menggunakan besaran tertentu untuk memungut dan menyetorkan pajak pertambahan nilai (PPN) yang terutang atas penyerahan barang hasil pertanian tertentu.

Besaran tertentu yang dimaksud adalah 1,1% dari harga jual. Untuk dapat menggunakan besaran tertentu, PKP harus menyampaikan pemberitahuan terlebih dahulu kepada kepala kantor pelayanan pajak tempat PKP dikukuhkan. Hal ini telah diatur dalam Pasal 4 ayat (1) PMK 64/2022.

“PKP yang dalam penyerahannya menggunakan besaran tertentu untuk memungut dan menyetorkan PPN terutang…harus menyampaikan pemberitahuan kepada kepala kantor pelayanan pajak tempat PKP dikukuhkan,” bunyi pasal tersebut, dikutip pada Jumat (9/5/2025).

Baca Juga: Alamat Tak Sesuai Sebenarnya, DJP Bisa Cabut Status PKP secara Jabatan

PKP harus menyampaikan pemberitahuan tersebut maksimal pada saat batas waktu penyampaian SPT Masa PPN masa pajak pertama dimulainya penggunaan besaran tertentu. Pemberitahuan tersebut disampaikan secara elektronik melalui saluran yang disediakan DJP.

Apabila ditelusuri, coretax administration system telah menyediakan saluran tersebut. Pemberitahuan tersebut bisa disampaikan melalui modul Layanan Wajib Pajak, menu Layanan Administrasi, dan submenu Buat Permohonan Layanan Administrasi.

Pada submenu tersebut, pemberitahuan itu memiliki kode subkategori layanan AS.05-01 LA.05-01 Pemberitahuan Besaran Tertentu untuk Memungut dan Menyetorkan PPN Terutang atas Penyerahan Barang Hasil Pertanian Tertentu.

Baca Juga: Spanyol hingga Prancis Berencana Kenakan Pajak atas Jet Pribadi

Sebagai informasi, skema besaran tertentu dimaksudkan untuk menyederhanakan administrasi perpajakan bagi PKP yang melakukan penyerahan barang hasil pertanian tertentu. Daftar komoditas yang termasuk barang hasil pertanian tertentu tercantum dalam lampiran PMK 64/2022.

Komoditas tersebut di antaranya kelapa sawit (buah dan cangkang), kakao, biji kopi kering atau sangrai, aren (nira dan daun/batang), jambu mete, lada, biji pala kering, bunga pala, karet, cengkeh. Lampiran PMK 64/2022 juga telah menyertakan keterangan proses dan jenis barang untuk setiap komoditas. (dik)

Baca Juga: Lagi Ramai soal Marketplace Jadi Pemungut Pajak, Apa Itu PPh Pasal 22?

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : pmk 64/2022, barang pertanian tertentu, PPN, pajak, besaran tertentu, UU HPP

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Selasa, 01 Juli 2025 | 07:35 WIB
BERITA PAJAK HARI INI

Marketplace Pungut Pajak, Integrasi Data Pedagang Jadi Tantangan

Senin, 30 Juni 2025 | 21:00 WIB
KAMUS PAJAK

Update 2025: Apa Itu Bupot PPh Unifikasi?

Senin, 30 Juni 2025 | 19:30 WIB
PUBLIKASI OECD

OECD Terbitkan Panduan Investigasi Kejahatan Pajak

berita pilihan

Selasa, 01 Juli 2025 | 18:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Alamat Tak Sesuai Sebenarnya, DJP Bisa Cabut Status PKP secara Jabatan

Selasa, 01 Juli 2025 | 17:30 WIB
PENERIMAAN KEPABEANAN DAN CUKAI

Setoran Kepabeanan dan Cukai Semester I/2025 Tumbuh 9,6%

Selasa, 01 Juli 2025 | 16:45 WIB
APBN 2025

Defisit APBN 2025 Diproyeksi Melebar Jadi 2,78% PDB

Selasa, 01 Juli 2025 | 16:30 WIB
APBN 2025

Outlook Pemerintah: Penerimaan Pajak Bakal Shortfall Tahun Ini

Selasa, 01 Juli 2025 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Semester I/2025 Masih Kontraksi 6%

Selasa, 01 Juli 2025 | 15:38 WIB
SIDANG PARIPURNA DPR

Sri Mulyani Serahkan RUU P2 APBN 2024 kepada DPR

Selasa, 01 Juli 2025 | 15:30 WIB
PERATURAN PAJAK

Dapat Hadiah Undian dari Acara Giveaway? Begini Pajak Penghasilannya

Selasa, 01 Juli 2025 | 14:30 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Demi Pengawasan, Kemenkeu Akan Integrasikan Coretax, CEISA, & SIMPONI