Bingung dengan Pop-Up Notifikasi Eror Coretax? Cek Panduannya di Sini

Panduan kode pesan pop-up dalam coretax.
JAKARTA, DDTCNews – Ditjen Pajak (DJP) menerbitkan buku panduan yang menjelaskan tentang solusi atas pop-up message error di Coretax DJP.
Melalui buku panduan tersebut, DJP menguraikan solusi yang bisa dilakukan wajib pajak untuk mengatasi pop-up message error yang muncul pada proses registrasi, pembuatan faktur dan SPT, pembuatan bukti potong, pembayaran pajak, hingga permohonan layanan perpajakan.
“Tips & Trick Pop Up Message Coretax Vol. 1_19022025. Akan diperbarui sesuai perkembangan. File terbaru dapat diunduh melalui https://portaldjp/ dan https://bit.ly/PopUpMessageCoretax,” bunyi keterangan pada panduan tersebut, dikutip pada Kamis (20/2/2025).
Secara lebih terperinci, pada klaster registrasi ada 14 pop-up message beserta solusinya. Misalnya, apabila wajib pajak mendapati pop-up message ‘REG-KODJP-00003:Sertifikat elektronik tidak ditemukan’ maka ada 2 solusi yang bisa dicoba.
Pertama, pastikan pengisian NPWP dan sandi telah sesuai. Kedua, apabila NPWP dan sandi sudah sesuai maka wajib pajak disarankan untuk mencoba secara berkala karena kemungkinan terjadi masalah komunikasi antara sistem dengan layanan signing,
Pada klaster PPN (faktur dan SPT) ada 5 pop-up message beserta solusinya. Misalnya, apabila wajib pajak mendapati pop-up message ‘https://coretaxdjp.pajak.go.id/reutrnsheetportal/api/ createreturnsheet object reference not set to an instance of an object’ maka ada 3 solusi yang bisa dicoba.
Pertama, pastikan semua field dalam request sudah terisi dengan format yang benar. Kedua, periksa apakah ada parameter wajib yang kosong atau bernilai null. Ketiga, logout, bersihkan cache, lalu login kembali dan coba lagi.
Pada klaster layanan perpajakan ada 2 pop-up message beserta solusinya. Misalnya, apabila wajib pajak mendapati pop-up message ‘Notifikasi error OSS: Status KSWP Tidak Valid. Wajib Pajak tidak ditemukan dengan NIK/NPWP ini’ maka ada 2 solusi yang bisa dicoba.
Pertama, NIK pada OSS berbeda dan belum 16 digit sehingga silakan lakukan pembaruan data pada portal OSS. Kedua, data OSS belum sinkron dengan data DJP, tunggu beberapa saat dan ulangi kembali.
Pada klaster pembayaran, baru ada 1 pop-up message yang diuraikan, yaitu ‘400 bad request’. Apabila pop-up message tersebut muncul artinya terjadi gangguan pada API server, mohon berikan keterangan lebih lengkap atas "400 bad request" tersebut.
Pada klaster pengelolaan SPT juga baru ada 1 pop-up message yang diuraikan, yaitu Http failure during parsing for 'https://coretaxdjp.pajak.go.id/documentman agementportal/api/DocumentOutbond/generatieDocumentSide'.
Apabila pop-up message tersebut muncul berarti ada masalah pada server atau API endpoint dan wajib pajak diminta mencoba secara berkala.
Pada klaster PPh Pasal 21 (Bupot dan SPT) ada 2 pop-up message beserta solusi yang diuraikan. Misal, apabila pop-up message ‘Status Validating Data’ muncul maka wajib pajak bisa mencoba meng-upload ulang bukti potong.
Pada klaster PPh Unifikasi (Bupot dan SPT) ada 2 pop-up message beserta solusi yang ditawarkan. Misal, apabila wajib pajak mendapati pop-up message https://coretaxdjp.pajak.go.id/witholdingslip sportal/api/createebupotmpconnection request timed out maka ada 3 solusi yang bisa dicoba.
Pertama, wajib pajak perlu memastikan apakah ada informasi maintenance dari DJP. Kedua, wajib pajak perlu memastikan koneksi internetnya stabil dan jika perlu bisa menggunakan jaringan lain atau VPN. Ketiga, apabila wajib pajak mengirim data dalam jumlah besar maka bisa dibagi menjadi beberapa request kecil.
Pada klaster lainnya ada 7 pop-up message beserta solusi yang dijabarkan. Misalnya, muncul error layar putih bersih maka ada 5 solusi yang bisa dicoba. Pertama, wajib pajak perlu memastikan apakah jaringan sudah terkoneksi via intranet dan internet. Kedua, wajib pajak bisa melakukan clear cache, refresh, dan relogin pada browser.
Ketiga, wajib pajak bisa mencoba mengakses browser menggunakan Incognito. Keempat, wajib pajak bisa memeriksa jaringan via ping atau traceroute pada command prompt. Kelima, apabila tidak terdapat response dari website, wajib pajak dapat memastikan apakah sedang terjadi maintenance pada server.
Untuk membaca panduan Pop Up Message Coretax secara lebih lengkap, Anda dapat mengunduh melalui tautan https://bit.ly/PopUpMessageCoretax. Seperti yang telah disebutkan, DJP masih akan terus memperbarui panduan tersebut sesuai dengan perkembangan yang ada. (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
sri wahyuni
Rabu, 26 Februari 2025 | 16:36 WIBGusta Gemilang
Senin, 24 Februari 2025 | 20:46 WIBMuhamad Rais
Jum'at, 21 Februari 2025 | 19:42 WIB