Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Rabu, 26 Februari 2025 | 08:15 WIB
KURS PAJAK 26 FEBRUARI 2025 - 04 MARET 2025
Rabu, 19 Februari 2025 | 09:45 WIB
KURS PAJAK 19 FEBRUARI 2025 - 25 FEBRUARI 2025
Rabu, 12 Februari 2025 | 09:27 WIB
KURS PAJAK 12 FEBRUARI 2025 - 18 FEBRUARI 2025
Rabu, 05 Februari 2025 | 11:07 WIB
PAJAK MINIMUM GLOBAL
Fokus
Reportase

(Bukan) Angka dari Langit

A+
A-
6
A+
A-
6
(Bukan) Angka dari Langit

“HARI ini ngelamun, minum kopi enak, makan pisang goreng. Terus, dapat angka dari langit ‘saya mau dapat sekian’. Itu bukan extra effort. Itu namanya nujum.”

Kalimat itu diungkapkan Sri Mulyani Indrawati pada saat menghadiri Rapat Pimpinan Nasional X Ditjen Pajak (DJP) awal November 2016. Ramai diberitakan media nasional. Terlebih, pada tahun itu, Sri Mulyani baru saja ditunjuk Presiden Joko Widodo menjabat posisi menteri keuangan.

Dalam berbagai kesempatan, pesan mengenai angka dari langit selalu disinggung Sri Mulyani. Pada intinya, Sri Mulyani meminta agar segala kebijakan yang ditempuh berdasarkan pada data dan informasi faktual dan akurat. Tidak mengada-ada.

Baca Juga: Biar Lapor SPT Tahunan Lancar, Coba Ikuti Saran dari DJP Ini

Permintaan itu tentu saja makin relevan dengan kondisi sekarang. Seharusnya, tidak ada kompromi lagi. Data dan informasi, termasuk menyangkut urusan keuangan, sudah dapat diakses DJP. Selain itu, ada dukungan teknologi informasi yang makin memudahkan pengolahan data dan informasi.

Sampai di sini seharusnya kita sepakat kualitas data yang diperoleh dan dimanfaatkan DJP akan membaik. Data dengan kualitas baik seharusnya sudah digunakan mulai dari pengawasan wajib pajak, termasuk penerbitan Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan (SP2DK).

Adapun SP2DK adalah surat yang diterbitkan kepala kantor pelayanan pajak (KPP) untuk meminta penjelasan atas data dan/atau keterangan kepada wajib pajak terhadap dugaan belum dipenuhinya kewajiban perpajakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Baca Juga: DJP Jaksel II dan KPP PMA Enam Gelar Sosialisasi Coretax dan SPT

Dengan data yang akurat, upaya permintaan penjelasan dari wajib pajak akan lebih tepat sasaran. Wajib pajak juga akan mendapatkan kepastian sehingga sumber daya dapat dimanfaatkan dengan efektif dan efisien. Terlebih, DJP sudah mulai menerapkan compliance risk management (CRM).

Tentu saja komitmen DJP untuk menjadi data driven organization patut diapresiasi. Jika hal ini terwujud, semua produk dan proses bisnis yang dijalankan tidak hanya diukur dari sisi kuantitas, melainkan juga kualitas. Dalam konteks pengawasan, diharapkan berdampak pada kepatuhan.

Pada saat bersamaan, ada ruang untuk meningkatkan kepercayaan wajib pajak terhadap DJP. Hal ini menjadi modal kuat untuk meningkatkan kepatuhan sukarela wajib pajak. Harapannya, penerimaan pajak menjadi lebih berkelanjutan.

Baca Juga: Hati-Hati Penipuan Berkedok Pemutakhiran Data NPWP via Coretax

Andrew Okello dalam IMF Working Paper bertajuk Managing Income Tax Compliance through Self-Assessment (2014) dalam sistem self-assessment, fokusnya adalah meningkatkan kepastian sistem pajak, melindungi wajib pajak yang patuh secara sukarela, dan mengamankan penerimaan. Tentu saja fokus ini merupakan upaya berkelanjutan. Tidak sekali selesai.

Digitalisasi SP2DK juga patut diapresiasi. Harapannya, digitalisasi tidak hanya mengganti tanda tangan basah, tetapi juga diikuti dengan kualitas data. Selain itu, pemanfaatan teknologi digital juga diharapkan dapat makin mengurangi diskresi – yang memunculkan celah penyelewengan – dari pegawai DJP.

Dari sisi wajib pajak, momentum ini harus dimanfaatkan untuk berbenah. Wajib pajak perlu memastikan segala aspek telah sesuai dengan ketentuan. Jika tetap mendapat SP2DK, wajib pajak bisa meresponsnya dengan tepat. Tentu saja, harapannya, bukan angka dari langit yang disodorkan DJP kepada wajib pajak. (kaw)

Baca Juga: Lupa EFIN, Wajib Pajak Bisa Manfaatkan 5 Saluran Ini

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : tajuk, tajuk pajak, pengawasan pajak, SP2DK, Ditjen Pajak, DJP

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Senin, 24 Februari 2025 | 07:57 WIB
BERITA PAJAK HARI INI

Kini Dokumen Pemeriksaan Disampaikan ke Wajib Pajak secara Elektronik

Sabtu, 22 Februari 2025 | 07:30 WIB
BERITA PAJAK SEPEKAN

Simak! Aturan Baru Pemeriksaan Pajak, Pengkreditan PM di Masa Berbeda

Jum'at, 21 Februari 2025 | 19:00 WIB
CORETAX SYSTEM

Status Faktur Pajak ‘Waiting for Amendment’, Bagaimana Solusinya?

Jum'at, 21 Februari 2025 | 15:00 WIB
PMK 15/2025

Ada PMK Baru, Dokumen Pemeriksaan Disampaikan ke WP secara Elektronik

berita pilihan

Sabtu, 01 Maret 2025 | 15:00 WIB
KEPATUHAN PAJAK

Biar Lapor SPT Tahunan Lancar, Coba Ikuti Saran dari DJP Ini

Sabtu, 01 Maret 2025 | 14:30 WIB
AMERIKA SERIKAT

AS Pungut Bea Masuk 25% Atas Barang China, Kanada-Meksiko Diminta Ikut

Sabtu, 01 Maret 2025 | 12:30 WIB
DANANTARA

ASN Siap-Siap! Bisa Dimutasi Jadi Pegawai Danantara

Sabtu, 01 Maret 2025 | 11:00 WIB
INFOGRAFIS PAJAK

Pungutan Pajak dalam Konser Musik

Sabtu, 01 Maret 2025 | 09:00 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah Klaim Makan Bergizi Gratis Sudah Diterima 2 Juta Anak

Sabtu, 01 Maret 2025 | 08:30 WIB
PROVINSI KEPULAUAN RIAU

Ada Opsen, Penerimaan Pajak Kendaraan Kepri Susut Rp10 Miliar