Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Fokus
Reportase

Membedah Urgensi Badan Penerimaan Negara, ISNU Gelar Diskusi Publik

A+
A-
2
A+
A-
2
Membedah Urgensi Badan Penerimaan Negara, ISNU Gelar Diskusi Publik

JAKARTA, DDTCNews - Negara menanggung beban berat untuk menggenjot penerimaan pajak. Dalam kurun 5 tahun terakhir, penerimaan pajak berkisar antara 8,3% hingga 10,4% dari produk domestik bruto (PDB). Angka ini masih di bawah negara-negara Asean.

Di sisi lain, tuntutan belanja negara untuk membiayai berbagai program pembangunan makin besar. Karenanya, diperlukan analsis mendalam untuk membedah masih rendahnya rasio pajak dan menyiapkan strategi jitu untuk meningkatkan penerimaan.

Salah satu opsi yang muncul adalah pembentukan Badan Penerimaan Negara (BPN) di Indonesia. Konsep BPN sebenarnya sudah berjalan di negara lain seperti Filipina, Amerika Serikat (AS), Kenya, Australia, atau Peru. Negara-negara tersebut punya sebuah badan otonom yang mengurusi seluruh kebijakan dalam memungut pajak dan bentuk penerimaan negara lainnya.

Baca Juga: FEB UI Adakan Workshop terkait Kompetisi Kasus Pajak

Apakah konsep itu cocok diterapkan di Indonesia? Sejauh mana urgensi pembentukan Badan Penerimaan Negara?

Guna mempertajam analisis dan membedah secara mendalam perlu tidaknya pembentukan BPN, Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) menggelar sebuah focus group discussion (FGD) dengan tema 'Urgensi Pembentukan Badan Penerimaan Negara di Tengah Krisis dan Defisit Penerimaan Nasional'.

Diskusi akan digelar secara luring (offline) pada Rabu, 11 Juni 2025 pukul 12.00 WIB sampai dengan selesai, bertempat di antai 8 Kantor PBNU Jalan Kramat Jati Raya, Jakarta Pusat.

Baca Juga: Persiapkan Strategi Baru Hadapi Pemeriksaan Pajak dan Transfer Pricing

Jalannya acara akan dibuka dengan keynote speech yang disampaikan oleh sejumlah tokoh penting, di antaranya Ketua Umum PBNU K.H. Yahya Cholil Staquf, Penasihat Khusus Presiden Bidang Penerimaan Negara Hadi Poernomo, Ketua Umum PP ISNU Kamarudin Amin, dan Chairman ISNU Forum Hery Haryanto Azumi.

Sementara itu, pemaparan materi akan disampaikan oleh pakar-pakar di bidang perpajakan, antara lain Founder of DDTC Darussalam, Analis Intelijen Keuangan dan Perpajakan Agung Budi Wibowo, Ketua Komisi XI DPR Mukhamad Misbakhun, dan Guru Besar Bidang Hukum Politik Perpajakan Nasional Universitas Islam Sultan Agung Edi Slamet Irianto.

Melalui diskusi ini, diharapkan publik akan memperoleh analisis mendalam mengenai penyebab rendahnya rasio pajak di Indonesia serta strategi untuk mengoptimalkan penerimaan negara. Pada akhirnya, kita akan memahami apakah perlu dibentuk Badan Penerimaan Negara?

Baca Juga: Gandeng DDTC, UTM Adakan Kuliah Tamu Bahas Isu Transfer Pricing

Acara ini secara khusus dihadiri oleh Pengurus ISNU, Perwakilan PBNU, badan otonom (banom) di lingkungan PNBU, serta mitra strategis ISNU/PBNU dari instansi pemerintah, swasta, dan perguruan tinggi. (sap)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : agenda, ISNU, Badan Penerimaan Negara, rasio pajak, Darussalam

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Sabtu, 26 April 2025 | 17:11 WIB
DDTC ACADEMY – PRACTICAL COURSE

28 Orang Ikut Course DDTC Academy: Excel bagi Profesional Pajak Pemula

Jum'at, 25 April 2025 | 16:07 WIB
FOUNDER DDTC DARUSSALAM:

"Perpindahan Pengadilan Pajak Mesti Berikan Transparansi dan Keadilan"

Jum'at, 25 April 2025 | 10:00 WIB
KEBIJAKAN PERPAJAKAN

Pacu Tax Ratio, Reformasi Pajak dan Deregulasi Jadi Perhatian Menkeu

Rabu, 23 April 2025 | 14:41 WIB
KOLABORASI LeIP-DDTC

Penyatuan Atap Pengadilan Pajak Jadi Momentum Tingkatkan Keadilan

berita pilihan

Minggu, 08 Juni 2025 | 14:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Kode Billing PPh Final UMKM Pakai 411128-420, Tak Perlu NPWP Lawan

Minggu, 08 Juni 2025 | 14:00 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Kolom Kode Barang Coretax, Bisa Diisi 0000 Jika Tak Ada yang Mendekati

Minggu, 08 Juni 2025 | 13:00 WIB
KOTA PEKANBARU

Usai Kena Teguran Keras, WP Mulai Lunasi Tunggakan Pajak Daerah

Minggu, 08 Juni 2025 | 12:00 WIB
PER-8/PJ/2025

Hal-Hal yang Diteliti Petugas Pajak dalam Penelitian Material PPh PHTB

Minggu, 08 Juni 2025 | 11:00 WIB
INFOGRAFIS PAJAK

Jenis-Jenis Lampiran SPT Tahunan Badan berdasarkan PER-11/PJ/2025

Minggu, 08 Juni 2025 | 10:30 WIB
KEBIJAKAN EKONOMI

Masuk Finalisasi, Pemerintah RI Segera Rampungkan Kerja Sama IEU-CEPA

Minggu, 08 Juni 2025 | 10:00 WIB
ARAB SAUDI

Jamaah Haji Kini Bisa Dapat VAT Refund dari Kerajaan Arab Saudi

Minggu, 08 Juni 2025 | 09:30 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah Butuh Minimal Rp400 Triliun untuk Bangun Transmisi Listrik

Minggu, 08 Juni 2025 | 09:00 WIB
PEREKONOMIAN INDONESIA

Surplus Neraca Dagang Mengecil, Mendag Sebut Ada Efek Geopolitik