Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Fokus
Reportase

Bertemu Lembaga Pemeringkat Utang, Sri Mulyani Tegaskan APBN Prudent

A+
A-
0
A+
A-
0
Bertemu Lembaga Pemeringkat Utang, Sri Mulyani Tegaskan APBN Prudent

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

JAKARTA, DDTCNews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kembali bertemu dengan jajaran lembaga pemeringkat utang Standard & Poor’s (S&P).

Sri Mulyani memanfaatkan kesempatan tersebut untuk menjelaskan pengelolaan APBN 2025. Menurutnya, kebijakan fiskal di Indonesia masih dikelola dengan prudent.

"Diskusi dengan S&P ini menjadi ajang untuk menegaskan komitmen kuat pemerintah Indonesia terhadap kebijakan fiskal yang prudent dan bertanggung jawab," katanya melalui Instagram, dikutip pada Kamis (29/5/2025).

Baca Juga: Optimalisasi Penerimaan 2026, DPR Usulkan 6 Langkah Ini kepada DJBC

Sri Mulyani dalam pertemuan ini memaparkan fundamental perekonomian Indonesia yang dinilai tetap tangguh di tengah dinamika global. Secara komprehensif, dijelaskan pula berbagai kebijakan pemerintah untuk menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan.

Misal, upaya pengendalian inflasi, penguatan sektor fiskal, dan implementasi reformasi struktural.

Dia menilai kepercayaan lembaga pemeringkat kredit internasional seperti S&P akan sangat vital dalam menjaga sentimen positif investor terhadap Indonesia.

Baca Juga: Didanai Pajak, Dapur MBG Akan Rekrut Masyarakat Termiskin Jadi Pegawai

"Melalui dialog yang transparan dan akuntabel, pemerintah optimistis untuk terus menjaga kredibilitas di mata dunia," ujarnya.

Pada Juli tahun lalu, S&P kembali mempertahankan peringkat kredit jangka panjang Indonesia pada 'BBB' dan jangka pendek pada 'A-2' dengan outlook stabil.

S&P menilai Indonesia berhasil menjaga stabilitas fiskal dengan kebijakan yang hati-hati. Pemerintah Indonesia juga dianggap mampu mengelola anggaran dengan disiplin dan menjaga defisit fiskal di bawah 3% terhadap PDB.

Baca Juga: RAPBN 2026 Mulai Disusun, Ketua DPR Beri Pesan Ini

Selain itu, rasio utang pemerintah Indonesia terhadap PDB juga masih relatif rendah dibandingkan peers pada level investment grade. (dik)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : S&P, apbn, peringkat utang indonesia, pengelolaan apbn, kebijakan fiskal

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

berita pilihan

Selasa, 29 Juli 2025 | 14:00 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Sri Mulyani: Kesepakatan Tarif AS Jadi Momentum Percepat Deregulasi

Selasa, 29 Juli 2025 | 13:45 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

Marketplace Jadi Pemungut Pajak, idEA: Harga Barang Berpotensi Naik

Selasa, 29 Juli 2025 | 13:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Bisakah Bikin Nota Retur untuk Faktur Uang Muka? Ini Kata Kring Pajak

Selasa, 29 Juli 2025 | 13:00 WIB
KABUPATEN LOMBOK TIMUR

Tunggakan PBB Jadi Sorotan BPK, Bupati Minta Data Segera ‘Dirapikan’

Selasa, 29 Juli 2025 | 11:30 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Indonesia Komitmen Impor Minyak AS, Bahlil: Harga Harus Kompetitif

Selasa, 29 Juli 2025 | 11:00 WIB
INFOGRAFIS PAJAK

Kondisi yang Menyebabkan KPP Cabut Penetapan Status Wajib Pajak

Selasa, 29 Juli 2025 | 10:50 WIB
REALISASI INVESTASI

Tumbuh 13,6%, Investasi pada Semester I/2025 Capai Rp942 Triliun

Selasa, 29 Juli 2025 | 10:30 WIB
PROGRAM PEMERINTAH

Koperasi Merah Putih Pinjam Dana, Menkeu: Bank Harus Periksa Kelayakan