Bertemu Lembaga Pemeringkat Utang, Sri Mulyani Tegaskan APBN Prudent

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
JAKARTA, DDTCNews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kembali bertemu dengan jajaran lembaga pemeringkat utang Standard & Poor’s (S&P).
Sri Mulyani memanfaatkan kesempatan tersebut untuk menjelaskan pengelolaan APBN 2025. Menurutnya, kebijakan fiskal di Indonesia masih dikelola dengan prudent.
"Diskusi dengan S&P ini menjadi ajang untuk menegaskan komitmen kuat pemerintah Indonesia terhadap kebijakan fiskal yang prudent dan bertanggung jawab," katanya melalui Instagram, dikutip pada Kamis (29/5/2025).
Sri Mulyani dalam pertemuan ini memaparkan fundamental perekonomian Indonesia yang dinilai tetap tangguh di tengah dinamika global. Secara komprehensif, dijelaskan pula berbagai kebijakan pemerintah untuk menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan.
Misal, upaya pengendalian inflasi, penguatan sektor fiskal, dan implementasi reformasi struktural.
Dia menilai kepercayaan lembaga pemeringkat kredit internasional seperti S&P akan sangat vital dalam menjaga sentimen positif investor terhadap Indonesia.
"Melalui dialog yang transparan dan akuntabel, pemerintah optimistis untuk terus menjaga kredibilitas di mata dunia," ujarnya.
Pada Juli tahun lalu, S&P kembali mempertahankan peringkat kredit jangka panjang Indonesia pada 'BBB' dan jangka pendek pada 'A-2' dengan outlook stabil.
S&P menilai Indonesia berhasil menjaga stabilitas fiskal dengan kebijakan yang hati-hati. Pemerintah Indonesia juga dianggap mampu mengelola anggaran dengan disiplin dan menjaga defisit fiskal di bawah 3% terhadap PDB.
Selain itu, rasio utang pemerintah Indonesia terhadap PDB juga masih relatif rendah dibandingkan peers pada level investment grade. (dik)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.