Cara Bikin Kode Billing PPN secara Mandiri atas Jasa dari Luar Negeri

HAMPIR seluruh negara yang mengadopsi PPN tercatat menerapkan prinsip destinasi (destination principle). Berdasarkan prinsip tersebut, pengenaan PPN atas barang dan/atau jasa hanya dilakukan di tempat barang dan/atau jasa tersebut benar-benar dikonsumsi.
Penerapan destination principle juga membuat pemanfaatan jasa kena pajak (JKP) dari luar negeri di dalam negeri dikenakan PPN. Berdasarkan Pasal 3A ayat (3) UU PPN, PPN terutang atas pemanfaatan JKP dari luar negeri harus dipungut, disetor, dan dilaporkan sendiri oleh orang pribadi atau badan yang memanfaatkannya.
Kewajiban tersebut umumnya dikenal dengan istilah PPN JLN. Ketentuan pengenaan PPN JLN diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 40/2010. Namun, terbitnya PMK 81/2024 mencabut Pasal 6 ayat (2) PMK 40/2010 yang mengatur ketentuan pengisian surat setoran pajak (SSP) atas PPN JLN.
Sebelumnya, berdasarkan Pasal 6 ayat (2) PMK 40/2010, kolom Nama WP dan Alamat WP pada SSP diisi dengan nama dan alamat orang pribadi atau badan yang bertempat tinggal atau berkedudukan di luar negeri yang menyerahkan JKP.
Kemudian, kolom NPWP pada SSP diisi dengan angka 0, kecuali kode Kantor Pelayanan Pajak (KPP) diisi dengan kode KPP dari pihak yang memanfaatkan JKP. Kemudian, kotak Wajib Pajak/Penyetor diisi nama dan NPWP pihak yang memanfaatkan JKP.
PMK 81/2024 mengubah tata cara penyetoran PPN JLN tersebut menjadi menggunakan identitas pihak yang melakukan pemanfaatan. Artinya, kini SSP atas PPN JLN menggunakan nama, alamat, dan NPWP dari pihak yang memanfaatkan JKP.
Terkait dengan PPN JLN tersebut, DDTCNews kali ini akan membahas cara membuat kode billing-nya. Mula-mula, login akun coretax Anda melalui laman https://coretaxdjp.pajak.go.id/. Pilih modul Pembayaran dan submenu Layanan Mandiri Kode Billing.
Selanjutnya, ada 3 tahapan dalam layanan mandiri pembuatan kode billing. Pertama, verifikasi identitas wajib pajak. Pastikan NPWP/NIK, nama wajib pajak, dan alamat wajib pajak yang muncul sudah sesuai, lalu tekan Lanjut.
Kedua, pilih Kode Akun Pajak (KAP) dan Kode Jenis Setoran (KJS). Pada kolom KAP-KJS pilih 411212-101 (PPN Impor - BKP Tidak Berwujud atau JKP dari Luar Daerah Pabean). Isi juga periode dan tahun pajak pada kolom yang tersedia. Jika sudah, klik Lanjut.
Ketiga, pilih mata uang, isikan jumlah pajak yang akan dibayarkan, dan keterangan (jika perlu). Pada kolom Mata Uang, aplikasi secara default hanya akan memunculkan Rupiah. Pilihan mata uang lain akan muncul jika wajib pajak memiliki izin untuk menggunakan mata uang asing.
Apabila seluruh kolom telah terisi, klik Unduh Kode Billing. Kode billing yang berhasil dibuat akan terunduh secara otomatis oleh sistem. Lakukan pembayaran sesuai dengan kode billing yang tercipta. Selesai.
Perlu diketahui, merujuk modul Pembayaran Coretax terbitan DJP, kode billing memiliki masa aktif sampai dengan 7 hari sejak dibuat. Apabila jangka waktu tersebut telah terlewati maka kode billing akan hangus dan wajib pajak diharuskan membuat kembali kode billing yang baru. (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.