Omzet Tembus Rp4,8 Miliar, Pengusaha Sayur Didatangi Petugas Pajak

Ilustrasi.
MATARAM, DDTCNews - Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Mataram Barat melakukan verifikasi lapangan guna menindaklanjuti permohonan salah satu wajib pajak perihal pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (PKP) pada 5 Februari 2025.
Dalam kegiatan verifikasi lapangan tersebut, KPP menugaskan tim yang beranggotakan Made Ricky Gusnadi dan Arya Mebinda Pratama Donia. Adapun verifikasi ini dilakukan untuk memastikan validitas alamat yang diberikan oleh wajib pajak.
“Permohonan pengukuhan PKP dilakukan wajib pajak sebagai langkah awal sebelum wajib pajak bisa menerbitkan faktur pajak atas PPN,” kata Ricky seperti dikutip dari situs web Ditjen Pajak (DJP), Kamis (20/2/2025).
Ricky menambahkan tim melakukan wawancara kepada salah satu pengurus wajib pajak badan. Tak hanya itu, petugas pajak turut memberikan edukasi terkait dengan hak dan kewajiban setelah wajib pajak dikukuhkan sebagai PKP.
“Materi edukasi yang diberikan kepada wajib pajak antara lain seperti mekanisme membuat laporan bulanan, pemungutan dan penyetoran PPN, hingga sanksi jika tidak atau terlambat melakukan pelaporan bulanan," tuturnya.
Lebih lanjut, petugas pajak juga menerangkan langkah aktivasi akun PKP dan kewajiban pengusaha, yaitu melaporkan dan menyetorkan PPN yang dipungut setiap bulan. Adapun pembuatan faktur pajak ke depannya akan dilakukan melalui akun Coretax DJP.
“Agar Bapak Ibu dapat membuat faktur pajak, kami sarankan untuk sesegera mungkin ke kantor pajak setelah kami hubungi. Diharapkan untuk membawa laptop untuk dapat mengerti cara membuat faktur pajak melalui aplikasi Coretax DJP,” ujar Ricky.
Ricky berharap kunjungan ke tempat kegiatan usaha PKP ini dapat membuat wajib pajak memahami hak dan kewajiban perpajakannya sebagai PKP.
Sementara itu, salah satu pengurus wajib pajak badan menjelaskan bahwa kegiatan usahanya adalah sebagai distributor sayur mayur dan makanan. Pengusaha memiliki 4 orang karyawan yang mengelola perusahaan tersebut.
"Jadi, omzet kami sudah melebihi Rp4,8 miliar dalam setahun. Untuk itu, di awal tahun ini, kami mengajukan diri untuk dikukuhkan sebagai PKP. Awalnya, kami hanya distributor sayur-mayur dan kini sudah berkembang sesuai permintaan konsumen," ujarnya. (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.