Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Rabu, 26 Februari 2025 | 08:15 WIB
KURS PAJAK 26 FEBRUARI 2025 - 04 MARET 2025
Rabu, 19 Februari 2025 | 09:45 WIB
KURS PAJAK 19 FEBRUARI 2025 - 25 FEBRUARI 2025
Rabu, 12 Februari 2025 | 09:27 WIB
KURS PAJAK 12 FEBRUARI 2025 - 18 FEBRUARI 2025
Rabu, 05 Februari 2025 | 11:07 WIB
PAJAK MINIMUM GLOBAL
Fokus
Reportase

Pertemuan Pertama antara Pemeriksa dan Wajib Pajak Kini Bisa Online

A+
A-
13
A+
A-
13
Pertemuan Pertama antara Pemeriksa dan Wajib Pajak Kini Bisa Online

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews – Pertemuan pertama antara wajib pajak dan pemeriksa pajak kini bisa dilakukan secara daring dengan video conference. Ketentuan ini tercantum dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) 15/2025.

Pertemuan pertama dalam konteks ini mengacu pada pertemuan antara pemeriksa pajak dengan wajib pajak atau wakil setelah disampaikannya surat pemberitahuan pemeriksaan (SP2). Pertemuan itu diadakan untuk menjelaskan alasan dan tujuan pemeriksaan serta hak dan kewajiban wajib pajak selama dan setelah pelaksanaan pemeriksaan.

“Pertemuan ... dapat dilakukan secara: daring dengan tatap muka langsung; dan/atau daring dengan video conference,” bunyi Pasal 11 ayat (3) PMK 15/2025, dikutip pada Selasa (24/2/2025).

Baca Juga: Pemeriksaan Terfokus, Pemeriksa Wajib Sampaikan Pos SPT yang Diperiksa

PMK 15/2025 juga menegaskan apabila wajib pajak atau wakil wajib pajak tidak dapat melakukan pertemuan tersebut maka pertemuan itu bisa dilakukan dengan kuasa dari wajib pajak yang diperiksa.

Setelah pertemuan berlangsung, pemeriksa pajak akan membuat berita acara hasil pertemuan. Apabila pertemuan dilakukan secara luring maka berita acara tersebut harus ditandatangani oleh pemeriksa pajak dan wajib pajak, wakil, atau kuasa dari wajib pajak yang diperiksa.

Apabila pertemuan dilakukan secara daring maka pemeriksa harus menyampaikan berita acara tersebut kepada wajib pajak, wakil, atau kuasa dari wajib pajak yang diperiksa. Setelah menerima berita acara, wajib pajak, wakil, atau kuasa wajib pajak kemudian harus menandatanganinya dan menyampaikannya kembali.

Baca Juga: Apa Itu Pemeriksaan Fisik Barang Impor?

Adapun wajib pajak harus menyampaikan kembali berita acara yang sudah ditandatanganinya kepada pemeriksa pajak maksimal dalam 5 hari kerja sejak berita acara hasil pertemuan tersebut disampaikan.

Apabila wajib pajak tidak menandatangani atau tidak menyampaikan kembali berita acara hasil pertemuan dalam jangka waktu yang ditentukan maka wajib pajak dianggap menolak menandatangani berita acara hasil pertemuan.

Sebagai informasi, pertemuan tersebut tidak dilakukan apabila pemeriksaan dilakukan dengan tipe pemeriksaan spesifik. Untuk pemeriksaan spesifik maka pemberitahuan mengenai alasan dan tujuan pemeriksaan serta hak dan kewajiban wajib pajak akan disampaikan secara tertulis.

Baca Juga: Simak! Daftar Peraturan Perpajakan yang Terbit sepanjang Februari 2025

Pemberitahuan alasan dan tujuan serta hak secara tertulis itu dilakukan bersamaan dengan penyampaian surat pemberitahuan pemeriksaan. Selain itu, pemberitahuan secara tertulis juga dilakukan apabila wajib pajak, wakil, atau kuasanya tidak dapat ditemui.

Apabila disandingkan dengan ketentuan terdahulu, PMK 17/2013 s.t.d.t.d PMK 18/2021 belum mengatur perihal pertemuan pertama antara pemeriksa pajak dengan wajib pajak, wakil, atau kuasanya secara daring. (sap)

Baca Juga: Catat! 3 Kegiatan Ini Bisa Picu Terbitnya Surat Perintah Penyidikan

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : pemeriksaan, pemeriksaan pajak, SP2, pertemuan pertama, hasil pertemuan, PMK 15/2025

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Rabu, 19 Februari 2025 | 09:30 WIB
PERATURAN PAJAK

Pemeriksaan Sebelum 14 Februari 2025, Langsung Ikuti Aturan Baru?

Rabu, 19 Februari 2025 | 07:47 WIB
BERITA PAJAK HARI INI

Catat! 5 Hari Tak Respons SPHP, WP Dianggap Tak Sampaikan Tanggapan

Selasa, 18 Februari 2025 | 18:30 WIB
PMK 15/2025

Catat! Jangka Waktu Penyampaian Tanggapan SPHP Berubah, Kini 5 Hari

Selasa, 18 Februari 2025 | 14:01 WIB
PMK 15/2025

Baru! Detail Kriteria Tindakan yang Dilakukan Pemeriksaan Tujuan Lain

berita pilihan

Jum'at, 28 Februari 2025 | 19:30 WIB
THAILAND

Negara Tetangga Ini Bakal Berlakukan Pajak Turis pada Akhir Tahun

Jum'at, 28 Februari 2025 | 19:00 WIB
PMK 15/2025

Pemeriksaan Terfokus, Pemeriksa Wajib Sampaikan Pos SPT yang Diperiksa

Jum'at, 28 Februari 2025 | 17:03 WIB
RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI

Sengketa PPN atas Penyerahan Jasa Asuransi Unit Link

Jum'at, 28 Februari 2025 | 17:00 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu Pemeriksaan Fisik Barang Impor?

Jum'at, 28 Februari 2025 | 16:30 WIB
REKAP PERATURAN

Simak! Daftar Peraturan Perpajakan yang Terbit sepanjang Februari 2025

Jum'at, 28 Februari 2025 | 16:00 WIB
LAYANAN PAJAK

Hati-Hati Penipuan Berkedok Pemutakhiran Data NPWP via Coretax

Jum'at, 28 Februari 2025 | 15:30 WIB
RPJMN 2025-2029

Masuk RPJMN 2025-2029, Pertumbuhan Ekonomi 2029 Ditarget Tembus 8%

Jum'at, 28 Februari 2025 | 15:21 WIB
KONSULTASI PAJAK

Bangun Usaha di Kawasan Industri? Ini Menu Insentif Perpajakannya

Jum'at, 28 Februari 2025 | 15:00 WIB
SELEBRITAS

Ajak WP Segera Lapor SPT Tahunan, Jonatan Christie: Jangan Ditunda

Jum'at, 28 Februari 2025 | 14:30 WIB
KEP-67/PJ/2025

Tak Kena Sanksi! PPh Masa Januari 2025 Disetor Paling Lambat Hari Ini