Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Rabu, 26 Februari 2025 | 08:15 WIB
KURS PAJAK 26 FEBRUARI 2025 - 04 MARET 2025
Rabu, 19 Februari 2025 | 09:45 WIB
KURS PAJAK 19 FEBRUARI 2025 - 25 FEBRUARI 2025
Rabu, 12 Februari 2025 | 09:27 WIB
KURS PAJAK 12 FEBRUARI 2025 - 18 FEBRUARI 2025
Rabu, 05 Februari 2025 | 11:07 WIB
PAJAK MINIMUM GLOBAL
Fokus
Reportase

Proses Bisnis Berkembang, Aturan Ekspor Barang Kiriman Disederhanakan

A+
A-
1
A+
A-
1
Proses Bisnis Berkembang, Aturan Ekspor Barang Kiriman Disederhanakan

Tumpukan peti kemas di kawasan Pelabuhan Pelindo II, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (15/11/2022). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/tom.

JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah telah menerbitkan PMK 4/2025 yang antara lain mengubah ketentuan mengenai ekspor barang kiriman.

Direktur Teknis Kepabeanan DJBC Susila Brata mengatakan PMK 4/2025 akan menyederhanakan ketentuan ekspor barang kiriman menggunakan consignment note (CN). Sebab, selama ini ternyata banyak pelaku usaha yang kesulitan mengekspor barang dalam jumlah kecil, seperti saat mengirim barang contoh atau sampel.

"Kalau sebelumnya agak kesulitan rekan-rekan kita, khususnya para pelaku usaha yang mendapatkan fasilitas fiskal atau bahkan mungkin bukan perusahaan yang mendapat fasilitas, yang melakukan pengiriman ekspor dalam jumlah kecil, bisa dilayani barang kiriman dengan CN," katanya dalam sosialisasi PMK 4/2025, dikutip pada Kamis (20/2/2025).

Baca Juga: Ketentuan Baru Barang Kiriman Berlaku 5 Maret, DJBC: Sistem Sudah Siap

Susila mengatakan PMK 4/2025 telah menegaskan CN sebagai dokumen pemberitahuan ekspor. Perusahaan penerima fasilitas dapat melakukan ekspor barang kiriman dengan menggunakan CN untuk berat barang kiriman
di bawah 30 kilogram.

CN ekspor juga dapat dijadikan sebagai dokumen yang dipersamakan dengan faktur pajak. Nantinya, faktur pajak ini dapat digunakan untuk keperluan restitusi PPN.

Kemudian, PMK 4/2025 juga menyederhanakan ketentuan penyampaian konsolidasi ekspor barang kiriman oleh penyelenggara pos, sehingga dokumen Pemberitahuan Konsolidasi Barang Kiriman (PKBK) dapat melakukan konsolidasi ekspor barang kiriman yang menggunakan peti kemas ataupun nonpeti kemas.

Baca Juga: Tarif Bea Masuk dan PDRI Barang Kiriman Terbaru Berdasarkan PMK 4/2025

Rekonsiliasi ekspor barang kiriman dapat dilakukan secara konsolidasi terhadap dokumen PKBK. Apabila dokumen PKBK sudah rekonsiliasi, maka CN-CN akan dikonsolidasikan secara otomatis menjadi rekonsiliasi.

"Walaupun eksportasinya dengan menggunakan CN, maka tetap dapat dilakukan rekonsiliasi untuk mendapatkan fasilitas fiskalnya," ujarnya.

Di sisi lain, PMK 4/2025 juga menegaskan terdapat kebijakan pembebasan bea masuk atas impor kembali barang yang telah diekspor, sebagaimana diatur dalam PMK 175/2021. Pembebasan bea masuk dapat diberikan sepanjang terdapat dokumen/bukti pendukung terkait dan telah disampaikan pemberitahuan ekspor dengan menggunakan pemberitahuan pabean ekspor berupa PEB atau CN.

Baca Juga: Gagal Input Dokumen Bea Cukai di Coretax, Bagaimana Solusinya?

PMK 4/2025 ini mulai berlaku setelah 30 hari terhitung sejak tanggal diundangkan pada 3 Februari 2025, atau mulai 5 Maret 2025. (sap)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : ekspor, bea cukai, barang kiriman, consignment note, CN, sampel, PMK 4/2025

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Senin, 17 Februari 2025 | 12:00 WIB
KINERJA PERDAGANGAN

Awal 2025, Neraca Perdagangan Kembali Surplus US$3,45 Miliar

Senin, 17 Februari 2025 | 10:21 WIB
PMK 4/2025

Penegasan Bea Masuk Barang Kiriman Tertentu Tak Kurangi Penerimaan

Minggu, 16 Februari 2025 | 10:30 WIB
PMK 4/2025

Kemenkeu Revisi Aturan terkait Barang Kiriman, Download di Sini!

Sabtu, 15 Februari 2025 | 14:30 WIB
KEBIJAKAN BEA CUKAI

Aturan Ekspor-Impor Sering Berubah, Ternyata Begini Penjelasan DJBC

berita pilihan

Jum'at, 28 Februari 2025 | 19:30 WIB
THAILAND

Negara Tetangga Ini Bakal Berlakukan Pajak Turis pada Akhir Tahun

Jum'at, 28 Februari 2025 | 19:00 WIB
PMK 15/2025

Pemeriksaan Terfokus, Pemeriksa Wajib Sampaikan Pos SPT yang Diperiksa

Jum'at, 28 Februari 2025 | 17:03 WIB
RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI

Sengketa PPN atas Penyerahan Jasa Asuransi Unit Link

Jum'at, 28 Februari 2025 | 17:00 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu Pemeriksaan Fisik Barang Impor?

Jum'at, 28 Februari 2025 | 16:30 WIB
REKAP PERATURAN

Simak! Daftar Peraturan Perpajakan yang Terbit sepanjang Februari 2025

Jum'at, 28 Februari 2025 | 16:00 WIB
LAYANAN PAJAK

Hati-Hati Penipuan Berkedok Pemutakhiran Data NPWP via Coretax

Jum'at, 28 Februari 2025 | 15:30 WIB
RPJMN 2025-2029

Masuk RPJMN 2025-2029, Pertumbuhan Ekonomi 2029 Ditarget Tembus 8%

Jum'at, 28 Februari 2025 | 15:21 WIB
KONSULTASI PAJAK

Bangun Usaha di Kawasan Industri? Ini Menu Insentif Perpajakannya

Jum'at, 28 Februari 2025 | 15:00 WIB
SELEBRITAS

Ajak WP Segera Lapor SPT Tahunan, Jonatan Christie: Jangan Ditunda

Jum'at, 28 Februari 2025 | 14:30 WIB
KEP-67/PJ/2025

Tak Kena Sanksi! PPh Masa Januari 2025 Disetor Paling Lambat Hari Ini