Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Fokus
Reportase

Beralih Pakai Tarif PPN Umum, PKP BHPT Harus Beri Tahu KPP Dahulu

A+
A-
4
A+
A-
4
Beralih Pakai Tarif PPN Umum, PKP BHPT Harus Beri Tahu KPP Dahulu

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews – Pengusaha kena pajak (PKP) yang memungut dan menyetorkan PPN atas barang hasil pertanian tertentu (BHPT) menggunakan besaran tertentu dapat beralih untuk memungut PPN dengan tarif umum.

Merujuk pada Pasal 5 ayat (4) PMK 64/2022, PKP yang beralih memungut PPN yang terutang dengan tarif umum harus menyampaikan pemberitahuan kepada kepala kantor pelayanan pajak (KPP) tempat PKP dikukuhkan.

“Pemberitahuan disampaikan paling lambat pada saat batas waktu penyampaian SPT Masa PPN masa pajak pertama setelah berakhirnya tahun pajak yang menggunakan besaran tertentu,” bunyi penggalan Pasal 5 ayat (5) PMK 64/2022, dikutip pada Jumat (17/5/2024).

Baca Juga: Anggaran Bansos Dibiayai Pajak, Bulog Ditugasi Salurkan Bantuan Beras

Untuk diperhatikan, pemberitahuan penggunaan tarif PPN umum dari sebelumnya menggunakan besaran tertentu disampaikan secara elektronik melalui saluran tertentu yang disediakan dan/atau ditentukan oleh Ditjen Pajak (DJP).

Lebih lanjut, kewajiban memungut PPN yang terutang dengan tarif umum atas barang hasil pertanian tertentu itu mulai berlaku pada masa pajak pertama setelah berakhirnya tahun pajak yang memakai besaran tertentu

Jika telah beralih memungut PPN dengan tarif umum, PKP bersangkutan tak bisa kembali memungut dan menyetorkan PPN yang terutang atas penyerahan barang hasil pertanian tertentu dengan besaran tertentu untuk masa pajak dan tahun pajak berikutnya.

Baca Juga: Survei Kepuasan Pelayanan Pajak, DJP Kirim Link ke WP via WhatsApp

Seperti diketahui, PKP yang melakukan kegiatan penyerahan barang hasil pertanian tertentu dapat menggunakan besaran tertentu untuk memungut dan menyetorkan PPN yang terutang. Tarif PPN dengan besaran tertentu ini ditetapkan sebesar 1,1% dari harga jual.

Apabila menggunakan besaran tertentu, pajak masukan atas perolehan Barang Kena Pajak (BKP) dan/atau Jasa Kena Pajak (JKP), impor BKP, serta pemanfaatan BKP tidak berwujud dan/atau pemanfaatan JKP dari luar daerah pabean di dalam daerah pabean sehubungan dengan kegiatan penyerahan barang hasil pertanian tertentu tidak dapat dikreditkan.

Tambahan informasi, dalam bagian lampiran PMK 64/2022, terdapat daftar 41 barang hasil pertanian tertentu yang dikenakan PPN dengan besaran tertentu atau biasa disebut dengan PPN final. (rig)

Baca Juga: Apa Itu Sistem Pemungutan Pajak atas Transaksi Digital Luar Negeri?

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : pmk 64/2022, barang hasil pertanian tertentu, ppn final, besaran tertentu, tarif ppn umum, pajak, nasional

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Rabu, 09 Juli 2025 | 09:31 WIB
PENGHARGAAN PERPAJAKAN

DDTC Masuk Nominasi Pro Bono Firm of the Year di ITR Tax Awards 2025

Rabu, 09 Juli 2025 | 09:30 WIB
KPP MADYA BANDUNG

Sita Serentak, Kantor Pajak Ini Sasar Mobil dan Rekening Bank WP

Rabu, 09 Juli 2025 | 09:00 WIB
PERPRES 68/2025

Implementasi SPP-TDLN Tunggu Penetapan Mitra

Rabu, 09 Juli 2025 | 07:00 WIB
BERITA PAJAK HARI INI

Bea Keluar Emas dan Batu Bara Dikaji, Kepastiannya di Nota Keuangan

berita pilihan

Rabu, 09 Juli 2025 | 19:30 WIB
CORETAX SYSTEM

Lapor SPT via Coretax, Pastikan Ini Sudah Divalidasi

Rabu, 09 Juli 2025 | 19:00 WIB
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

Anggaran Bansos Dibiayai Pajak, Bulog Ditugasi Salurkan Bantuan Beras

Rabu, 09 Juli 2025 | 18:30 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Bea Masuk Trump Berlaku 1 Agustus, RI Optimalkan Waktu untuk Negosiasi

Rabu, 09 Juli 2025 | 18:00 WIB
DITJEN PAJAK

Survei Kepuasan Pelayanan Pajak, DJP Kirim Link ke WP via WhatsApp

Rabu, 09 Juli 2025 | 16:23 WIB
KEBIJAKAN KEPABEANAN

Negosiasi Bea Masuk dengan AS Berlanjut, Sri Mulyani Harapkan Ini

Rabu, 09 Juli 2025 | 16:00 WIB
PENGHARGAAN PERPAJAKAN

DDTC Masuk Nominasi Tax Innovator Firm of The Year di ITR Awards 2025

Rabu, 09 Juli 2025 | 15:30 WIB
DDTC ACADEMY - EXCLUSIVE SEMINAR

Puluhan Peserta Ikuti Seminar DDTC Academy soal Tahapan Pendahuluan

Rabu, 09 Juli 2025 | 15:30 WIB
LAPORAN KEUANGAN DJP 2024

2024, Nilai Ketetapan Pajak yang Disengketakan Sudah Tembus Rp100 T