Soroti Belanja APBD yang Masih Rendah, Mendagri Tito: Lelangnya Lambat

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/aww.
JAKARTA, DDTCNews - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mendorong pemerintah daerah (pemda) untuk mempercepat realisasi belanja APBD pada tahun ini.
Mendagri Tito Karnavian menyoroti beragam faktor yang menghambat realisasi belanja APBD. Salah satu faktor dimaksud adalah proses pengadaan barang dan jasa di lingkungan pemda.
"Lelangnya lambat, kemudian mungkin keraguan-keraguan tentang e-katalog dan lain-lain, yang membuat akhirnya realisasi belanja rendah," katanya, dikutip pada Sabtu (10/5/2025).
Data Ditjen Bina Keuangan Daerah (Keuda) Kemendagri menunjukkan realisasi belanja APBD seluruh daerah di Indonesia sepanjang Januari - April 2025 baru mencapai Rp214,88 triliun atau 15,44% dari pagu yang ditetapkan.
Pada periode yang sama tahun lalu, realisasi belanja APBD mampu mencapai Rp212,46 triliun atau 16,32% dari target. Meski nominal realisasi belanja tercatat naik, persentase realisasi belanja justru mencatatkan penurunan.
"Belanja ini penting sekali, sekali lagi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah masing-masing," ujar Tito.
Dia pun meminta pemda untuk mempercepat belanja mengingat realisasi belanja APBD yang rendah akan menurunkan jumlah uang beredar. Minimnya uang beredar akan menekan kegiatan usaha para pelaku usaha di daerah.
Terkait dengan pendapatan APBD 2025, realisasi pendapatan pada Januari hingga April 2025 mampu mencapai Rp292,75 triliun atau 21,88%.
Tito pun meminta pemda untuk juga memperkuat pendapatan. Menurutnya, pendapatan yang kuat diperlukan untuk mendanai pelayanan publik dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
"Program-program unggulan yang menjadi janji politik Bapak-Bapak, Ibu-Ibu pada saat pilkada enggak akan bisa dipenuhi karena uangnya enggak ada," tuturnya. (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.