Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Rabu, 26 Februari 2025 | 08:15 WIB
KURS PAJAK 26 FEBRUARI 2025 - 04 MARET 2025
Rabu, 19 Februari 2025 | 09:45 WIB
KURS PAJAK 19 FEBRUARI 2025 - 25 FEBRUARI 2025
Rabu, 12 Februari 2025 | 09:27 WIB
KURS PAJAK 12 FEBRUARI 2025 - 18 FEBRUARI 2025
Rabu, 05 Februari 2025 | 11:07 WIB
PAJAK MINIMUM GLOBAL
Fokus
Reportase

Tarif Bea Masuk Produk Tertentu Disederhanakan, Pelayanan Lebih Cepat

A+
A-
0
A+
A-
0
Tarif Bea Masuk Produk Tertentu Disederhanakan, Pelayanan Lebih Cepat

Ilustrasi. 

JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah telah menerbitkan PMK 4/2025 yang antara lain mempertegas besaran tarif bea masuk atas beberapa kelompok barang kiriman tertentu.

Direktur Teknis Kepabeanan DJBC Susila Brata mengatakan penegasan besaran tarif bea masuk atas barang kiriman tertentu ini bertujuan untuk memberikan kepastian dan kemudahan bagi importir. Selain itu, kebijakan ini juga memudahkan petugas DJBC di lapangan dalam melakukan penghitungan.

"Ini memudahkan juga bagi petugas kami di lapangan untuk melakukan penghitungan, dan dengan demikian maka pelayanan kepada masyarakat akan dapat dilakukan dengan lebih cepat," katanya, dikutip pada Jumat (14/2/2025).

Baca Juga: Apa Itu Pemeriksaan Fisik Barang Impor?

Susila mengatakan penerbitan PMK 4/2025 salah satunya bertujuan mempertegas ketentuan impor barang kiriman. Pemerintah pun berupaya melakukan penyeragaman tarif bea masuk, termasuk di dalamnya bea masuk tambahan yang dikenakan.

Dia menjelaskan penyederhanaan tarif bea masuk menjadi tarif tunggal sebetulnya sudah dimulai ketika penerbitan PMK 199/2019. Melalui PMK 4/2025, pemerintah berupaya kembali menyederhanakan tarif bea masuk tersebut.

"Penghitungan-penghitungan terhadap bea masuk tambahan, baik BMAD maupun BMTP juga lebih disederhanakan, jadikan satu, sehingga memudahkan," ujarnya.

Baca Juga: Bangun Usaha di Kawasan Industri? Ini Menu Insentif Perpajakannya

Secara umum, PMK 96/2023 s.t.d.d PMK 11/2023 mengatur atas barang kiriman komoditas tertentu menggunakan consignment note (CN), dengan nilai FOB US$3 hingga US$1.500, dikenakan bea masuk sesuai tarif most favoured nation (MFN), bea masuk tambahan sesuai PMK BMTP/BMAD, PPN sesuai ketentuan PPN, dan PPh sesuai ketentuan PPh.

Sementara itu, PMK 4/2025 menyatakan atas barang kiriman komoditas tertentu tersebut dikenakan bea masuk dengan tarif 0%, 15%, atau 25%, dikecualikan dari bea masuk tambahan, PPN sesuai ketentuan PPN, dan PPh 5% (kecuali untuk buku, dikecualikan dari PPh).

Pada PMK 4/2025, tarif bea masuk untuk buku ilmu pengetahuan tetap 0%. Kemudian jika sebelumnya bea masuk jam tangan adalah 10%, kosmetik 10%-15%, serta besi/baja 0%-20%, kini diatur tarif tunggal sebesar 15%.

Baca Juga: Ketentuan Baru Barang Kiriman Berlaku 5 Maret, DJBC: Sistem Sudah Siap

Setelahnya, jika pada PMK 96/2023 s.t.d.d PMK 111/2023 diatur bea masuk tas sebesar 15%-20%, produk tekstil 5%-25%, alas kaki 5%-30%, dan sepeda 25%-40%, kini diatur tarif tunggal sebesar 25%.

PMK 4/2025 ini mulai berlaku setelah 30 hari terhitung sejak tanggal diundangkan pada 3 Februari 2025, atau mulai 5 Maret 2025. (sap)

Baca Juga: Dinaikkan! Trump Tetapkan Bea Masuk Tambahan Jadi 20% atas Impor China

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : kepabeanan, bea masuk, barang kiriman, tarif bea masuk, PMK 4/2025

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Senin, 17 Februari 2025 | 18:30 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Update 2025, Apa Itu Barang Kiriman?

Senin, 17 Februari 2025 | 14:30 WIB
PMK 4/2025

Wah! Hadiah Lomba dari Luar Negeri Kini Bisa Bebas Bea Masuk dan Pajak

Senin, 17 Februari 2025 | 12:00 WIB
AMERIKA SERIKAT

Trump Siapkan Bea Masuk Resiprokal bagi Negara yang Terapkan PPN

berita pilihan

Jum'at, 28 Februari 2025 | 19:30 WIB
THAILAND

Negara Tetangga Ini Bakal Berlakukan Pajak Turis pada Akhir Tahun

Jum'at, 28 Februari 2025 | 19:00 WIB
PMK 15/2025

Pemeriksaan Terfokus, Pemeriksa Wajib Sampaikan Pos SPT yang Diperiksa

Jum'at, 28 Februari 2025 | 17:03 WIB
RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI

Sengketa PPN atas Penyerahan Jasa Asuransi Unit Link

Jum'at, 28 Februari 2025 | 17:00 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu Pemeriksaan Fisik Barang Impor?

Jum'at, 28 Februari 2025 | 16:30 WIB
REKAP PERATURAN

Simak! Daftar Peraturan Perpajakan yang Terbit sepanjang Februari 2025

Jum'at, 28 Februari 2025 | 16:00 WIB
LAYANAN PAJAK

Hati-Hati Penipuan Berkedok Pemutakhiran Data NPWP via Coretax

Jum'at, 28 Februari 2025 | 15:30 WIB
RPJMN 2025-2029

Masuk RPJMN 2025-2029, Pertumbuhan Ekonomi 2029 Ditarget Tembus 8%

Jum'at, 28 Februari 2025 | 15:21 WIB
KONSULTASI PAJAK

Bangun Usaha di Kawasan Industri? Ini Menu Insentif Perpajakannya

Jum'at, 28 Februari 2025 | 15:00 WIB
SELEBRITAS

Ajak WP Segera Lapor SPT Tahunan, Jonatan Christie: Jangan Ditunda

Jum'at, 28 Februari 2025 | 14:30 WIB
KEP-67/PJ/2025

Tak Kena Sanksi! PPh Masa Januari 2025 Disetor Paling Lambat Hari Ini