Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Rabu, 26 Februari 2025 | 08:15 WIB
KURS PAJAK 26 FEBRUARI 2025 - 04 MARET 2025
Rabu, 19 Februari 2025 | 09:45 WIB
KURS PAJAK 19 FEBRUARI 2025 - 25 FEBRUARI 2025
Rabu, 12 Februari 2025 | 09:27 WIB
KURS PAJAK 12 FEBRUARI 2025 - 18 FEBRUARI 2025
Rabu, 05 Februari 2025 | 11:07 WIB
PAJAK MINIMUM GLOBAL
Fokus
Reportase

Cek! Sederet Alasan yang Bikin Peti Kemas Tak Diperiksa dengan X-Ray

A+
A-
2
A+
A-
2
Cek! Sederet Alasan yang Bikin Peti Kemas Tak Diperiksa dengan X-Ray

Pekerja melakukan bongkar muat barang peti kemas di Pelabuhan Ahmad Yani Ternate, Maluku Utara, Sabtu (15/2/2025). ANTARA FOTO/Andri Saputra/agr

JAKARTA, DDTCNews – Ditjen Bea dan Cukai (DJBC) mengatur ketentuan pemeriksaan fisik barang impor dalam peti kemas dengan menggunakan alat pemindai (x-ray). Pengaturan tersebut dimuat dalam Perdirjen Bea dan Cukai No. PER-11/BC/2024.

Sesuai dengan ketentuan, pemeriksaan fisik atas barang impor dilakukan dengan membuka kemasan barang dan/atau menggunakan alat pemindai. Begitu pula dengan barang impor yang diangkut menggunakan peti kemas dapat diperiksa dengan alat pemindai sepanjang alat tersebut telah tersedia.

“Dalam hal pada kawasan pabean atau TPS [Tempat Penimbunan Sementara} telah tersedia Alat Pemindai Peti Kemas dan siap untuk diberlakukan,” bunyi penggalan Pasal 2 ayat (6) PER-11/BC/2024, dikutip pada Selasa (25/2/2025).

Baca Juga: Apa Itu Pemeriksaan Fisik Barang Impor?

Berdasarkan pasal tersebut, ada 2 tindakan yang akan dilakukan pejabat pemeriksa fisik apabila alat pemindai peti kemas telah tersedia dan siap digunakan. Pertama, melakukan pemeriksaan pendahuluan dengan menggunakan alat pemindai peti kemas sebelum melaksanakan pemeriksaan fisik barang dengan membuka kemasan barang.

Kedua, barang impor yang diangkut menggunakan peti kemas dikeluarkan dari kawasan pabean atau TPS tanpa membuka kemasan barang, tetapi hanya melalui pemeriksaan dengan menggunakan alat pemindai peti kemas.

Perincian ketentuan pemanfaatan alat pemindai peti kemas pada kawasan pabean atau TPS akan ditetapkan oleh kepala kantor pabean. Selain itu, PER-11/BC/2024 juga telah mengatur pengecualian terhadap pemeriksaan fisik barang dalam peti kemas menggunakan alat pemindai.

Baca Juga: Bangun Usaha di Kawasan Industri? Ini Menu Insentif Perpajakannya

Merujuk Psal 2 ayat (8) PER-11/BC/2024, pemeriksaan dengan menggunakan alat pemindai dapat dikecualikan terhadap barang impor yang berdasarkan pertimbangan teknis tidak dapat dilakukan pemindaian sesuai dengan ketentuan yang mengatur mengenai pemeriksaan pabean di bidang impor.

Perincian pengecualian tersebut di antaranya dapat mengacu pada Peraturan menteri Keuangan (PMK) 185/2022. Berdasarkan Pasal 8 ayat (6) PMK 185/2022, ada 5 kondisi yang membuat suatu barang dikecualikan dari pemeriksaan dengan menggunakan alat pemindai.

Pertama, barang peka cahaya. Kedua, barang mengandung zat radioaktif. Ketiga, barang lainnya yang karena sifatnya dapat menjadi rusak atau mengalami penurunan mutu atau fungsi dalam hal dilakukan pemindaian.

Baca Juga: Ketentuan Baru Barang Kiriman Berlaku 5 Maret, DJBC: Sistem Sudah Siap

Keempat, barang yang harus dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan alat pemindai yang dimohonkan oleh importir untuk tidak dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan alat pemindai dan telah mendapat persetujuan kepala kantor pabean atau pejabat bea dan cukai yang ditunjuk.

Kelima, barang yang harus dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan alat pemindai yang berdasarkan pertimbangan pejabat bea dan cukai perlu dilakukan pemeriksaan fisik barang oleh pejabat pemeriksa fisik.

Dengan demikian, apabila suatu barang impor memenuhi salah satu dari kelima kondisi tersebut maka pemeriksaan fisiknya tidak akan menggunakan alat pemindai. Adapun pemeriksaan dengan alat pemindai biasanya dilakukan sebagai pemeriksaan pendahuluan sebelum pemeriksaan dengan membuka kemasan barang.

Baca Juga: Gagal Input Dokumen Bea Cukai di Coretax, Bagaimana Solusinya?

Selain itu, pemeriksaan dengan alat pemindai juga bisa menjadi pengganti pemeriksaan dengan membuka kemasan barang. Perincian ketentuan pemeriksaan fisik atas barang impor dapat disimak melalui PMK 185/2022 dan PER-11/BC/2023 s.t.d.d PER-11/BC/2024. (sap)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : kepabeanan, bea cukai, pemeriksaan kepabeanan, peti kemas, PMK 185/2022

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Minggu, 09 Februari 2025 | 14:30 WIB
PMK 115/2024

PMK 115/2024, Kemenkeu Atur Tugas dan Wewenang Juru Sita Bea dan Cukai

Kamis, 06 Februari 2025 | 10:29 WIB
PENGAWASAN BEA CUKAI

100 Hari Prabowo, Sri Mulyani Sebut Bea Cukai Lakukan 6.187 Penindakan

Rabu, 05 Februari 2025 | 19:30 WIB
BEA CUKAI PURWOKERTO

DJBC Cegat Mobil Penumpang di Banyumas, Angkut 280.000 Rokok Ilegal

Rabu, 05 Februari 2025 | 12:30 WIB
KEBIJAKAN KEPABEANAN

Selain Belanja Online, CN Dipakai untuk Barang Jamaah Haji dan Hadiah

berita pilihan

Jum'at, 28 Februari 2025 | 19:30 WIB
THAILAND

Negara Tetangga Ini Bakal Berlakukan Pajak Turis pada Akhir Tahun

Jum'at, 28 Februari 2025 | 19:00 WIB
PMK 15/2025

Pemeriksaan Terfokus, Pemeriksa Wajib Sampaikan Pos SPT yang Diperiksa

Jum'at, 28 Februari 2025 | 17:03 WIB
RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI

Sengketa PPN atas Penyerahan Jasa Asuransi Unit Link

Jum'at, 28 Februari 2025 | 17:00 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu Pemeriksaan Fisik Barang Impor?

Jum'at, 28 Februari 2025 | 16:30 WIB
REKAP PERATURAN

Simak! Daftar Peraturan Perpajakan yang Terbit sepanjang Februari 2025

Jum'at, 28 Februari 2025 | 16:00 WIB
LAYANAN PAJAK

Hati-Hati Penipuan Berkedok Pemutakhiran Data NPWP via Coretax

Jum'at, 28 Februari 2025 | 15:30 WIB
RPJMN 2025-2029

Masuk RPJMN 2025-2029, Pertumbuhan Ekonomi 2029 Ditarget Tembus 8%

Jum'at, 28 Februari 2025 | 15:21 WIB
KONSULTASI PAJAK

Bangun Usaha di Kawasan Industri? Ini Menu Insentif Perpajakannya

Jum'at, 28 Februari 2025 | 15:00 WIB
SELEBRITAS

Ajak WP Segera Lapor SPT Tahunan, Jonatan Christie: Jangan Ditunda

Jum'at, 28 Februari 2025 | 14:30 WIB
KEP-67/PJ/2025

Tak Kena Sanksi! PPh Masa Januari 2025 Disetor Paling Lambat Hari Ini