Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Fokus
Reportase

Presiden Prabowo: Manfaat dari Pertumbuhan Ekonomi Masih Belum Merata

A+
A-
0
A+
A-
0
Presiden Prabowo: Manfaat dari Pertumbuhan Ekonomi Masih Belum Merata

Presiden Prabowo Subianto memberikan sikap hormat sebelum memasuki pesawat kepresidenan untuk bertolak kembali ke Indonesia dari Bandar Udara International Pulkovo di St. Petersburg, Rusia, Jumat (20/6/2025). ANTARA FOTO/Genta Tenri Mawangi/app/tom.

ST PETERSBURG, DDTCNews - Presiden Prabowo Subianto berpandangan pertumbuhan ekonomi belum memberikan manfaat yang merata bagi masyarakat.

Prabowo mengatakan perekonomian Indonesia konsisten tumbuh sebesar 5% dalam 7 tahun terakhir. Namun demikian, manfaat dari pertumbuhan ekonomi tersebut baru dinikmati oleh masyarakat kelas atas.

"Kita belum berhasil mewujudkan apa yang disebut trickle-down effect. Kekayaan tetap dinikmati oleh kelompok teratas yang jumlahnya kurang dari 1%. Menurut saya, ini bukanlah formula untuk meraih kesuksesan," katanya dalam St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025, dikutip pada Minggu (22/6/2025).

Baca Juga: Mendesain Strategi Insentif Pajak yang Efektif: Perlu Sesuai Kebutuhan

Prabowo memandang tak meratanya manfaat dari pertumbuhan ekonomi disebabkan penerapan ekonomi neoliberal dan kapitalisme. Masalahnya, paradigma ekonomi tersebut diadopsi oleh para elit Indonesia. Akibatnya, Indonesia belum berhasil menciptakan kesetaraan kesempatan bagi seluruh rakyat.

Untuk itu, dia menilai setiap negara harus mengembangkan filosofi ekonominya sendiri sejalan dengan latar belakang negaranya masing-masing. Adapun Indonesia memilih untuk mengadopsi aspek terbaik dari sosialisme dan kapitalisme.

"Sosialisme murni tidak akan berhasil. Itu adalah utopia. Dalam banyak kasus, sosialisme murni menyebabkan orang enggan bekerja. Adapun kapitalisme murni akan menghasilkan ketimpangan. Jalan yang kita pilih adalah jalan tengah," ujar Prabowo.

Baca Juga: DJP Imbau Wajib Pajak Waspadai Modus-Modus Baru Penipuan

Prabowo menuturkan pemerintah Indonesia melakukan intervensi guna menanggulangi kemiskinan sembari mengadopsi semangat kreativitas dan inovasi dari kapitalisme.

"Kami memilih falsafah yang sederhananya bisa diringkas dalam satu kalimat: the greatest good for the greatest many. Itu falsafah kami. Pemerintah harus bekerja untuk mendatangkan kebaikan terbesar bagi banyak orang. Dalam hal ini, kita harus memiliki pemerintah yang bersih dan terbebas dari korupsi. Menurut saya, itu adalah kunci dari pembangunan yang pesat," ujar Prabowo. (rig)

Baca Juga: Manufaktur Global Makin Tertekan, Sri Mulyani Waspadai Hal Ini

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : presiden prabowo subianto, ekonomi, masyarakat kaya, pertumbuhan ekonomi, nasional

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Kamis, 19 Juni 2025 | 13:23 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

Susun RPMK Baru, Kemenkeu Bakal Perketat Syarat Kuasa Hukum Pajak

Kamis, 19 Juni 2025 | 13:00 WIB
CORETAX SYSTEM

WP Dapat Dobel Validasi SSP PPh PHTB, Begini Cara Pembatalannya

Kamis, 19 Juni 2025 | 12:30 WIB
PEREKONOMIAN INDONESIA

Ketidakpastian Global Akibat Perang Dagang Diprediksi Permanen

Kamis, 19 Juni 2025 | 11:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Nilai Transaksi dengan Pemerintah Cuma Rp2 Juta, Apa Kode Fakturnya?

berita pilihan

Minggu, 22 Juni 2025 | 15:12 WIB
KEBIJAKAN INSENTIF PAJAK

Mendesain Strategi Insentif Pajak yang Efektif: Perlu Sesuai Kebutuhan

Minggu, 22 Juni 2025 | 15:00 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

DJP Imbau Wajib Pajak Waspadai Modus-Modus Baru Penipuan

Minggu, 22 Juni 2025 | 14:00 WIB
KEBIJAKAN EKONOMI

Manufaktur Global Makin Tertekan, Sri Mulyani Waspadai Hal Ini

Minggu, 22 Juni 2025 | 13:30 WIB
KEBIJAKAN EKONOMI

Proteksi Ekonomi Digital RI, Kemenko Gagas Kerja Sama Multi Pihak

Minggu, 22 Juni 2025 | 13:19 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

Insentif Pajak Bisa Lebih Efektif jika Dibarengi Partisipasi WP

Minggu, 22 Juni 2025 | 13:00 WIB
KABUPATEN CIAMIS

PBB Lunas Tepat Waktu, 48 Desa Dapat Hadiah Motor

Minggu, 22 Juni 2025 | 11:30 WIB
KEBIJAKAN EKONOMI

Pemerintah Targetkan Kerja Sama Dagang dengan Eurasia Rampung 2025

Minggu, 22 Juni 2025 | 11:00 WIB
INFOGRAFIS PAJAK

Ketentuan Tempat Pendaftaran Wajib Pajak dalam PER-7/PJ/2025

Minggu, 22 Juni 2025 | 09:00 WIB
KAMUS PAJAK

Apa Itu Tax Examinations Abroad dalam Pengumpulan Informasi Pajak?

Minggu, 22 Juni 2025 | 08:30 WIB
KABUPATEN MAROS

Gandeng Kejaksaan, Pemda Siap Tagih Utang Pajak Daerah Rp45 Miliar