Trump Berlakukan Bea Masuk 30% atas Barang Uni Eropa dan Meksiko

Donald Trump. Foto: Antara |
WASHINGTON D.C., DDTCNews - Amerika Serikat (AS) memutuskan untuk mengenakan bea masuk resiprokal sebesar 30% atas barang impor dari negara-negara Uni Eropa dan Meksiko.
Presiden AS Donald Trump melalui suratnya menyatakan bea masuk resiprokal sebesar 30% dimaksud akan berlaku mulai 1 Agustus 2025.
"Harap dipahami bahwa angka 30% tersebut jauh lebih rendah dibandingkan dengan tarif yang dibutuhkan untuk menghapuskan defisit dagang antara AS dan Uni Eropa," tulis Trump dalam suratnya, dikutip pada Senin (14/7/2025).
Bea masuk resiprokal dikenakan atas semua barang impor kecuali barang-barang yang sudah dikenai bea masuk sektoral. Adapun beberapa barang yang dikenai bea masuk sektoral antara lain alumunium, baja, kendaraan bermotor, dan komponen kendaraan bermotor.
AS akan mempertimbangkan untuk menurunkan tarif bea masuk yang berlaku atas barang impor dari Uni Eropa bila negara-negara yang tergabung dalam organisasi regional tersebut bersedia menghapuskan hambatan tarif dan nontarifnya.
Khusus Meksiko, Trump dalam suratnya menyatakan AS akan mempertimbangkan untuk menurunkan tarif bea masuk atas barang Meksiko bila negara tersebut mampu menghambat masuknya narkotika bernama fentanyl dari Meksiko ke AS.
Menanggapi hal tersebut, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan pemberlakuan bea masuk sebesar 30% akan mengganggu rantai pasok antara kedua negara. Meski demikian, Uni Eropa tetap berkomitmen untuk mencapai kesepakatan dengan AS selambat-lambatnya pada 1 Agustus 2025.
"Bersamaan dengan upaya tersebut, kami akan menyiapkan semua langkah untuk melindungi kepentingan Eropa, termasuk melalui penerapan countermeasures yang proporsional bila diperlukan," ujar von der Leyen.
Adapun pemerintah Meksiko optimis pihaknya bisa mencapai kesepakatan dagang dengan AS tanpa mengorbankan kedaulatan Meksiko.
"Kami memahami apa yang bisa kami kerjakan dan apa yang tidak bisa kami kerjakan. Ada sesuatu yang tidak bisa ditawar-tawar sama sekali, yakni kedaulatan bangsa kami," ujar Sheinbaum seperti dilansir bbc.com. (dik)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.