Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Literasi
Jum'at, 18 April 2025 | 15:30 WIB
RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI
Kamis, 17 April 2025 | 17:00 WIB
TIPS PAJAK DAERAH
Kamis, 17 April 2025 | 14:00 WIB
KELAS PPh Pasal 21 (12)
Selasa, 15 April 2025 | 18:15 WIB
KETUA MA 1974-1982 OEMAR SENO ADJI:
Fokus
Reportase

Dorong Kinerja Pasar Modal, Negara Tetangga Ini Godok Insentif Pajak

A+
A-
0
A+
A-
0
Dorong Kinerja Pasar Modal, Negara Tetangga Ini Godok Insentif Pajak

Ilustrasi.

BANGKOK, DDTCNews - Pemerintah Thailand tengah menyiapkan kebijakan untuk memulihkan kinerja pasar modal. Salah satu rencananya ialah menghidupkan kembali program dana ekuitas jangka panjang (long-term equity fund/LTF).

Menteri Keuangan Pichai Chunhavajira mengatakan pemerintah akan menawarkan insentif pajak kepada investor sehingga menahan dananya lebih lama di dalam negeri, di bawah program LTF tersebut.

"Investor yang ingin menjual unitnya akan berpikir ulang karena mereka juga akan menerima insentif pajak," katanya, dikutip pada Minggu (16/2/2025).

Baca Juga: Kemenkeu Vietnam Bakal Pangkas Tarif Bea Masuk untuk 10 Barang Ini

Pichai menuturkan TLF dapat dibentuk dalam kerangka environmental, social and governance (ESG) fund yang sudah ada. Dengan program ini, investor akan mendapatkan keringanan pajak selama 5 tahun.

Dia menilai program tersebut akan membantu memperlambat penjualan long-term fund, yang selama ini menyebabkan tekanan pada pasar keuangan. Menurutnya, pasar modal Thailand saat ini memiliki kinerja terburuk di Asia. Indeks Bursa Efek Thailand tercatat turun 9% sejak awal tahun.

Perlu diketahui, program LTF sempat berjalan hingga 2019 dan populer di kalangan investor. Agar mendapatkan insentif pajak, investor harus menahan unit mereka selama 7 tahun kalender. Unit LTF terakhir yang dibeli pada 2019, dengan nilai total THB188 miliar atau Rp90,8 triliun, akan jatuh tempo tahun ini dan tahun depan.

Baca Juga: Ingat Lagi Ketentuan Pengkreditan Pajak Masukan sebelum Pengukuhan PKP

"Banyak investor telah menjual unit mereka karena kerugian di pasar saham, dengan mayoritas kepemilikan LTF berada pada saham berkapitalisasi besar," ujar Pichai seperti dilansir bangkokpost.com.

Pichai mengimbau investor tidak terburu-buru menjual unit mereka. Sebab, kinerja pasar modal diyakini bakal segera membaik.

Mantan perdana menteri Thaksin Shinawatra juga sempat menyebut program LTF lebih efektif dalam mendorong kinerja di pasar modal daripada inisiatif ESG. (rig)

Baca Juga: Ada Pemutihan! Kendaraan Mati 10 Tahun, Cukup Bayar 1 Tahun Saja

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : thailand, pajak, pajak internasional, bursa efek, insentif pajak, long-term equity fund, indeks saham

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Kamis, 17 April 2025 | 18:00 WIB
KONSULTASI PAJAK

Perusahaan Beli Obligasi di Bawah Nilai Nominal, Dipotong PPh?

Kamis, 17 April 2025 | 17:00 WIB
TIPS PAJAK DAERAH

Cara Bayar Pajak Bumi dan Bangunan Via Aplikasi Shopee

Kamis, 17 April 2025 | 16:30 WIB
KONSULTAN PAJAK

Baru Dapat Izin 2024, Konsultan Pajak Boleh Kosongkan Realisasi PPL

Kamis, 17 April 2025 | 16:00 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Ada Kebijakan Tarif AS, Pemerintah Perlu Antisipasi Dampaknya ke Pajak

berita pilihan

Sabtu, 19 April 2025 | 16:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Ingat Lagi Ketentuan Pengkreditan Pajak Masukan sebelum Pengukuhan PKP

Sabtu, 19 April 2025 | 14:00 WIB
PROVINSI SULAWESI TENGAH

Ada Pemutihan! Kendaraan Mati 10 Tahun, Cukup Bayar 1 Tahun Saja

Sabtu, 19 April 2025 | 11:35 WIB
KOLABORASI LeIP-DDTC

Gratis 25 Buku Terbaru DDTC untuk PERTAPSI! Beri Komentar Terbaik Anda

Sabtu, 19 April 2025 | 11:30 WIB
INFOGRAFIS PAJAK

Siapa yang Masuk Keluarga Sedarah dan Semenda dalam Aturan Pajak?

Sabtu, 19 April 2025 | 10:30 WIB
PMK 81/2024

Ketentuan PPh atas Pengalihan Partisipasi Interes, Apa yang Berubah?

Sabtu, 19 April 2025 | 10:00 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

WP Badan Masih Bisa Perpanjang Waktu Lapor SPT Tahunan, Tambah 2 Bulan

Sabtu, 19 April 2025 | 09:30 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

DPR Khawatir Efek Lemahnya Daya Beli Merembet ke Kinerja Cukai Rokok