Gaet Investor Global, Negara Ini Beri Diskon Bea Masuk untuk Impor EV

Ilustrasi.
NEW DELHI, DDTCNews - Pemerintah India memberikan insentif fiskal berupa diskon bea masuk atas importasi kendaraan listrik, bagi industri otomotif yang berinvestasi untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik (electric vehicle/EV).
Menteri Perindustrian India H D Kumaraswamy mengatakan ada pengurangan bea masuk sebesar 15% untuk impor kendaraan listrik yang senilai US$35.000 atau lebih. Insentif ini merupakan imbalan atas investasi domestik yang dilakukan di sektor otomotif.
"Perusahaan yang disetujui akan bisa mengimpor EV senilai US$35.000 atau lebih dengan tarif bea masuk yang dikurangi sebesar 15% selama 5 tahun sejak tanggal persetujuan aplikasi," katanya dalam keterangan resmi, dikutip pada Selasa (10/6/2025).
Kumaraswamy menjelaskan pemerintah akan menyiapkan sebuah aplikasi yang bisa digunakan pelaku usaha untuk mendaftarkan diri secara online. Dia menuturkan aplikasi tersebut akan segera dirilis dalam waktu dekat.
Lebih lanjut, dia memaparkan terdapat sejumlah ketentuan yang perlu dipatuhi investor atau importir sebelum mendapatkan fasilitas fiskal dari pemerintah. Pertama, perusahaan harus berinvestasi setidaknya US$485 juta atau sekitar Rp7,8 triliun dalam waktu 3 tahun sejak disetujui via aplikasi.
Dalam periode 3 tahun itu, pemerintah juga meminta perusahaan mendirikan fasilitas manufaktur dan memulai operasinya.
Kedua, perusahaan harus memiliki pendapatan grup global minimal 100 miliar rupee atau sekitar Rp19,01 triliun dari hasil memproduksi kendaraan di industri manufaktur. Hal ini nantinya bisa dilihat dari laporan keuangan tahunan perusahaan terkait.
Ketiga, kebijakan diskon bea masuk sebesar 15% hanya berlaku untuk impor kendaraan listrik sebanyak 8.000 unit per tahun.
Kumaraswamy mengeklaim skema kebijakan tersebut bakal meningkatkan citra India di perdagangan global. Dia menambahkan kebijakan ini memang dirancang untuk memantapkan India sebagai tujuan utama global memproduksi kendaraan listrik.
Dia juga menyebutkan terdapat beberapa pemain otomotif raksasa seperti Hyundai, Kia, Mercedes-Benz, Skoda, dan Volkswagen yang tertarik menyuntikkan modalnya di India. Sayang, industri asal AS, Tesla tidak tertarik untuk memproduksi kendaraan listrik di India.
"Inisiatif ini penting [pemberian insentif], karena sejalan dengan tujuan kami untuk mencapai nol bersih pada 2070, mendorong mobilitas berkelanjutan, pertumbuhan ekonomi serta mengurangi dampak lingkungan," tuturnya seperti dilansir Tax Notes International. (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.