Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Komunitas
Jum'at, 04 Juli 2025 | 21:00 WIB
DDTC ACADEMY - EXCLUSIVE SEMINAR
Jum'at, 04 Juli 2025 | 17:25 WIB
DDTC EXECUTIVE INTERNSHIP PROGRAM
Selasa, 01 Juli 2025 | 12:03 WIB
DDTC ACADEMY - EXCLUSIVE SEMINAR
Selasa, 01 Juli 2025 | 08:51 WIB
DDTC ACADEMY - EXCLUSIVE SEMINAR
Fokus
Reportase

Kejar Kesepakatan Tarif dengan AS, Ini Strategi Thailand

A+
A-
0
A+
A-
0
Kejar Kesepakatan Tarif dengan AS, Ini Strategi Thailand

Ilustrasi. 

BANGKOK, DDTCNews - Tim negosiasi Thailand masih melangsungkan diskusi mengenai tarif impor resiprokal dengan pemerintah Amerika Serikat. Sementara, batas waktu negosiasi jatuh pada 9 Juli 2025.

Kementerian Keuangan menyatakan tim negosiasi sudah bertemu dengan berbagai pimpinan lembaga AS. Namun, diskusi cenderung alot sehingga kedua pihak belum menghasilkan kesepakatan.

"Kami sedang bernegosiasi dan memiliki jadwal yang jelas, tidak seperti mereka [negara lain] yang belum memulai negosiasi [dengan AS] dan justru berisiko kena tarif impor yang lebih tinggi," bunyi pernyataan Kemenkeu, dikutip pada Jumat (4/7/2025).

Baca Juga: Apa Itu Validasi Dokumen dan Lapangan dalam Pengakuan AEO?

Berdasarkan pemberitaan internasional, lebih dari 100 negara melakukan perundingan dan menargetkan penurunan tarif impor hingga 10%. Kini, negara mitra dagang AS, termasuk Thailand, terus melakukan negosiasi hingga ada kemajuan positif.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Pichai Chunhavajira juga menyebut diskusi dengan AS memasuki fase kritis mengingat sudah mendekati tenggat waktu. Pemerintah pun menargetkan kesepakatan mengenai tarif dengan AS bisa rampung pada 8 Juli 2025.

Pichai menjelaskan strategi utama negosiasi yakni memprioritaskan kepentingan Thailand, sambil mempertimbangkan keterbatasan AS. Tujuannya satu, untuk mencapai win-win solution.

Baca Juga: DPR Sebut Pemungutan Pajak oleh Marketplace Masih Wacana

Dia menerangkan tim negosiasi telah menawarkan perbaikan di berbagai aspek kepada AS. Mulai dari kebijakan perpajakan, hambatan nontarif seperti regulasi, dan hambatan perdagangan. Semua penawaran tersebut bertujuan untuk memikat AS.

"Ini memberikan peluang berharga bagi Thailand untuk meninjau dan memperbaiki regulasinya sehingga meningkatkan kemudahan impor dan ekspor," katanya.

Menurut Pichai, semua negara memiliki tujuan yang sama ketika bernegosiasi dengan AS, yakni membidik tarif yang lebih rendah. Dia pun berpikir jangan sampai Thailand terkena tarif impor lebih besar ketimbang negara lain. Adapun sebelumnya, AS berencana mengenakan tarif sebesar 36% atas produk yang diimpor dari Thailand.

Baca Juga: Bolehkah Klinik Gigi Bikin Faktur Pajak Gabungan? Begini Aturannya

Negara Asean yang berhasil mengegolkan kesepakatan dengan AS adalah Vietnam. Keduanya menyepakati importasi barang-barang buatan Vietnam yang masuk ke pasar AS dikenakan tarif sebesar 20%, lebih rendah dari rencana tarif sebesar 46%. (dik)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : thailand, tarif, bea masuk, kebijakan tarif, AS

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

sulaiman danang

[email protected]
Jum'at, 04 Juli 2025 | 19:38 WIB
https://properthy.com/filedata/public/pageimg/?loc=BATARATOTO https://properthy.com/filedata/public/pageimg/?loc=BATARAVIP https://properthy.com/filedata/public/pageimg/?loc=OSCUROBET https://properthy.com/filedata/public/pageimg/?loc=MAMBOSLOT https://properthy.com/filedata/public/pageimg/?loc=RAME ... Baca lebih lanjut
1

ARTIKEL TERKAIT

berita pilihan

Jum'at, 04 Juli 2025 | 21:00 WIB
DDTC ACADEMY - EXCLUSIVE SEMINAR

Buktikan Transaksi Pinjaman Afiliasi Wajar? Perlu Tahapan Pendahuluan

Jum'at, 04 Juli 2025 | 20:30 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu Validasi Dokumen dan Lapangan dalam Pengakuan AEO?

Jum'at, 04 Juli 2025 | 20:00 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

DPR Sebut Pemungutan Pajak oleh Marketplace Masih Wacana

Jum'at, 04 Juli 2025 | 19:00 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Bolehkah Klinik Gigi Bikin Faktur Pajak Gabungan? Begini Aturannya

Jum'at, 04 Juli 2025 | 18:30 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

Perlu Surat Pernyataan agar Merchant Tak Kena Potong PPh Marketplace

Jum'at, 04 Juli 2025 | 18:00 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

Olahraga Padel Kini Dipungut Pajak, Ini Penjelasan DJP

Jum'at, 04 Juli 2025 | 17:30 WIB
KOTA GORONTALO

Pemkot Bakal Pangkas Tarif Pajak Sarang Burung Walet Jadi 2,5%

Jum'at, 04 Juli 2025 | 17:25 WIB
DDTC EXECUTIVE INTERNSHIP PROGRAM

Tak Cuma Pengalaman Kerja, Ini 5 Benefit Ikuti DDTC Internship Program

Jum'at, 04 Juli 2025 | 17:00 WIB
KONSULTASI PAJAK

Apa Benar Tanggapan SPHP Kini Tidak Bisa Diperpanjang? Begini Faktanya

Jum'at, 04 Juli 2025 | 17:00 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

BKPM Revisi Regulasi OSS, Termasuk soal Cara Pengajuan Insentif Pajak