Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Fokus
Reportase

Proteksi Ekonomi Digital RI, Kemenko Gagas Kerja Sama Multi Pihak

A+
A-
0
A+
A-
0
Proteksi Ekonomi Digital RI, Kemenko Gagas Kerja Sama Multi Pihak

Ilustrasi. Seorang warga melakukan transaksi QRIS di salah satu warung kaki lima di Kendari, Sulawesi Tenggara, Jumat (30/5/2025). ANTARA FOTO/Andry Denisah/foc.

JAKARTA, DDTCNews - Kemenko Perekonomian menginisiasi pembentukan kemitraan multi-pihak, baik pemerintah, swasta, akademisi maupun masyarakat, untuk mengembangkan ketahanan siber. Kerja sama ini bertujuan mewujudkan keamanan aset dan ekonomi digital RI.

Deputi Bidang Kerja Sama Ekonomi dan Investasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Edi Prio Pambudi memperkirakan ekonomi digital Indonesia akan melebihi US$130 miliar dan bisa menjadi pemain utama di Asia Tenggara pada masa mendatang.

"Pertumbuhan ini membutuhkan langkah-langkah keamanan siber yang kuat untuk melindungi aset digital dan memastikan kesuksesan ekonomi jangka panjang," katanya dikutip pada Minggu (22/6/2025).

Baca Juga: Menkeu Yakin PPN DTP Tiket Pesawat Dongkrak Jumlah Wisatawan

Edi berpandangan ketahanan siber merupakan fondasi penting untuk mengembangkan ekonomi digital Indonesia. Nanti, kemitraan multipihak dimulai dengan pengembangan tenaga kerja dan talenta keamanan siber.

Dia menjelaskan keamanan siber bersifat kompleks sehingga perlu untuk mengasah kemampuan sumber daya manusia (SDM). Oleh karena itu, lanjutnya, Indonesia harus berinvestasi dalam program pelatihan SDM.

"Kerja sama antara lembaga pemerintah dan sektor swasta diperlukan untuk membangun pasokan tenaga profesional yang terampil guna mewujudkan keamanan siber di Indonesia," tuturnya.

Baca Juga: Setor PPh Pasal 25 tapi Salah Kode, Bisakah Dilakukan Pemindahbukuan?

Kemitraan multi-pihak ini juga tidak terbatas hanya di dalam negeri, Kemenko membuka peluang kerja sama antarnegara. Salah satunya ialah Australia melalui perusahaan Innov8 Technofarm.

Sementara itu, CEO Innov8 Technofarm Ritchie Glen menyampaikan ketahanan siber membutuhkan talenta, infrastruktur, dan tata kelola yang dikembangkan secara bersamaan. Perusahaannya pun siap menggelar program dan sertifikasi kelas dunia.

"Dari sisi bisnis, Innov8 telah mengalokasikan hampir US$1 juta untuk memulai pusat pelatihan keamanan siber kelas dunia di Jakarta," ujarnya. (rig)

Baca Juga: Pemerintah Realisasikan Rp13,6 Triliun untuk Paket Stimulus Ekonomi

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : kemenko perekonomian, ekonomi digital, keamanan siber, ekonomi, nasional

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Jum'at, 25 Juli 2025 | 15:45 WIB
KEBIJAKAN BEA MASUK

Indonesia Bakal Impor Kedelai, Gandum, dan Kapas AS Demi Tekan Inflasi

Jum'at, 25 Juli 2025 | 10:45 WIB
RUU JABATAN HAKIM

Badan Keahlian DPR Susun RUU Jabatan Hakim, Begini Urgensinya

berita pilihan

Senin, 28 Juli 2025 | 19:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Salah Setor PPh Final UMKM Tak Bisa Dipindahbukukan, Bisanya Restitusi

Senin, 28 Juli 2025 | 19:30 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

Menkeu Yakin PPN DTP Tiket Pesawat Dongkrak Jumlah Wisatawan

Senin, 28 Juli 2025 | 18:30 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Redam Dampak Tarif Trump 19%, DPR Sebut Eksportir Butuh Insentif

Senin, 28 Juli 2025 | 18:00 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Bupot 1721 A1 Belum Fasilitasi NPWP 9990000000999000, Harus Bagaimana?

Senin, 28 Juli 2025 | 17:30 WIB
INSENTIF FISKAL

Pemerintah Realisasikan Rp13,6 Triliun untuk Paket Stimulus Ekonomi

Senin, 28 Juli 2025 | 16:30 WIB
PER-7/PJ/2025

Aturan Diperketat, Cuma KLU Jasa yang Bisa Jadi PKP di Kantor Virtual

Senin, 28 Juli 2025 | 16:15 WIB
UJI MATERIIL

Wamen Rangkap Jabatan Jadi Komisaris, Masyarakat Uji UU ke MK