Waswas Pertumbuhan Ekonomi di Bawah 5%, Apindo Sarankan Hal Ini

Ilustrasi. Pekerja menyelesaikan produksi pakaian di kawasan Sentra Industri Rajut Binong Jati, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (14/6/2025). ANTARA FOTO/Novrian Arbi/YU
JAKARTA, DDTCNews - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I/2025 seharusnya menjadi yang tertinggi, karena sudah disokong momentum seasonal, seperti Ramadan, Lebaran, dan panen raya.
Namun, pertumbuhan PDB pada kuartal I/2025 hanya mencapai 4,87%. Pertumbuhan ekonomi yang berada di bawah 5% ini lantas menjadi sinyal bahwa pemerintah perlu memperbaiki beberapa aspek, salah satunya produktivitas.
"Secara logika, pertumbuhan di kuartal I seharusnya menjadi yang tertinggi pada tahun ini, dan secara signifikan melampaui capaian pertumbuhan tahun lalu. Namun ini tidak terjadi," kata Ketua Umum Apindo Shinta W Kamdani, dikutip pada Minggu (15/6/2025).
Shinta mengeklaim pelaku usaha di dalam negeri optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mendekati target. Namun berkaca pada pertumbuhan ekonomi awal tahun, dia mengaku waswas akan terjadi perlambatan ekonomi.
Untuk itu, lanjutnya, pemerintah dan stakeholder perlu segera mengantisipasi perlambatan ekonomi pada kuartal berikutnya. Salah satu aspek yang perlu digenjot untuk mencapai target itu ialah produktivitas ekonomi.
"Salah satu rekomendasi utama yang kami dorong adalah peningkatan produktivitas ekonomi. Nah, ini secara komparatif masih sangat rendah," tutur Shinta.
Dia mengingatkan bahwa pada pertengahan tahun ini terdapat momentum libur sekolah. Menurutnya, hal itu bisa menjadi pemantik bagi para pelaku usaha dan industri untuk meningkatkan produktivitas, inovasi, dan kreativitas.
Namun, pengusaha dan industri tidak bisa berjalan sendiri. Menurutnya, dunia usaha membutuhkan kepastian dan stabilitas iklim usaha, plus suntikan stimulus dari pemerintah.
"Insentif dan stimulus yang diberikan pemerintah tentunya harus kita apresiasi, tetapi mungkin yang paling penting adalah kepastian [berusaha], ini sangat dibutuhkan," ujar Shinta. (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.