Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Fokus
Reportase

Jaga Penerimaan Negara, Sri Mulyani Minta Lifting Migas Ditingkatkan

A+
A-
0
A+
A-
0
Jaga Penerimaan Negara, Sri Mulyani Minta Lifting Migas Ditingkatkan

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/Spt.

JAKARTA, DDTCNews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kembali meminta Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bekerja keras untuk meningkatkan lifting minyak dan gas bumi (migas).

Sri Mulyani mengatakan realisasi lifting migas yang rendah akan mempengaruhi kinerja penerimaan negara, baik dari sisi perpajakan maupun penerimaan negara bukan pajak (PNBP). Terlebih, ketika harga migas sedang mengalami penurunan seperti saat ini.

"Penerimaan SDA migas masih menjadi salah satu penopang penting APBN. Oleh karenanya, menjaga efektivitas dan efisiensi pengelolaan kegiatan usaha hulu migas adalah bagian dari upaya menjaga APBN tetap resilien," katanya melalui Instagram dikutip pada Rabu (28/5/2025).

Baca Juga: RAPBN 2026 Mulai Disusun, Ketua DPR Beri Pesan Ini

Sri Mulyani membahas dampak lifting migas yang rendah terhadap penerimaan negara dalam rapat koordinasi Komite Pengawas SKK Migas. Rapat tersebut juga dihadiri oleh Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.

Dia menjelaskan ketidakpastian situasi global telah menghadirkan tantangan besar bagi sektor migas. Gejolak geopolitik dan melemahnya permintaan minyak mentah secara global menyebabkan harga minyak mentah dunia terkontraksi.

Di tengah tantangan moderasi harga tersebut, Sri Mulyani berharap SKK Migas dapat mengakselerasi strategi dalam meningkatkan lifting migas. Selain itu, biaya produksi juga perlu diefisiensi untuk menjaga stabilitas penerimaan SDA migas.

Baca Juga: DDTC Kembali Masuk Nominasi Tax Dispute Firm of The Year di ITR Awards

"Dalam kondisi seperti ini, peran SKK Migas menjadi sangat krusial. Penguatan tata kelola, kewaspadaan terhadap risiko, dan langkah mitigasi yang tepat harus terus diperkuat," ujarnya.

Pada konferensi pers APBN Kita pekan lalu, Sri Mulyani sempat memaparkan kinerja lifting migas yang masih di bawah target APBN. Hingga Maret 2025, realisasi lifting minyak bumi hanya sebanyak 573.900 barel per hari atau di bawah asumsi pada APBN sebanyak 605.000 barel per hari.

Sedangkan untuk lifting gas bumi, sebanyak 985.700 barel setara minyak per hari atau di bawah asumsi pada APBN sebanyak 1,0 juta barel setara minyak per hari. (dik)

Baca Juga: RI Dukung Moratorium Bea Masuk Barang Digital, Ini Kata Airlangga

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : lifting migas, asumsi makro, apbn 2025, penerimaan negara, perpajakan, pnbp, migas

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Selasa, 15 Juli 2025 | 18:11 WIB
PENGHARGAAN PERPAJAKAN

Enam Profesional DDTC Masuk Nominasi ITR Asia-Pacific Awards 2025

Selasa, 15 Juli 2025 | 12:30 WIB
APBN 2025

Pemerintah Tawarkan 2 Seri SBN Ritel, Segini Besaran Kuponnya

berita pilihan

Sabtu, 26 Juli 2025 | 14:00 WIB
CORETAX SYSTEM

Permohonan Penetapan Daerah Tertentu Kini Bisa Diajukan via Coretax

Sabtu, 26 Juli 2025 | 13:30 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kementerian Komdigi Tegaskan Tidak Serta Merta Kirim Data WNI ke AS

Sabtu, 26 Juli 2025 | 13:00 WIB
CORETAX SYSTEM

DJP Kirim Email ke 1,8 Juta Wajib Pajak, Ada Apa?

Sabtu, 26 Juli 2025 | 12:30 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Didanai Pajak, Dapur MBG Akan Rekrut Masyarakat Termiskin Jadi Pegawai

Sabtu, 26 Juli 2025 | 12:00 WIB
PMK 44/2025

Soal PPN DTP Bekal TNI, Pembetulan SPT Masa Maksimal Februari 2026

Sabtu, 26 Juli 2025 | 11:15 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

Pajak Berisyarat DJP Jadi Finalis Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik

Sabtu, 26 Juli 2025 | 11:00 WIB
INFOGRAFIS PERPAJAKAN

Alur Penyampaian Keberatan di Bidang Kepabeanan dan Cukai via CEISA 4.

Sabtu, 26 Juli 2025 | 10:30 WIB
KEBIJAKAN KEPABEANAN

DJBC Perkuat Pengawasan BKC Ilegal di Pelabuhan dan Perbatasan