Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Fokus
Reportase

OECD Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun Ini

A+
A-
1
A+
A-
1
OECD Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun Ini

Kantor pusat OECD di Paris, Prancis. (foto: foto oecd.org)

JAKARTA, DDTCNews - Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini

Merujuk pada OECD Economic Outlook edisi Juni 2025, OECD memperkirakan perekonomian Indonesia hanya akan tumbuh 4,7% pada tahun ini. Proyeksi ini lebih rendah dibandingkan dengan proyeksi sebelumnya sebesar 4,9%.

"Pertumbuhan PDB diperkirakan melambat menjadi 4,7% pada 2025 dan meningkat sedikit menjadi 4,8% pada 2026," tulis OECD dalam laporannya, Rabu (4/6/2025).

Baca Juga: Baru Lulus USKP A pada Mei 2025, Bisakah Ikut USKP B pada Tahun Ini?

Menurut OECD, melemahnya keyakinan pelaku usaha dan konsumen di tengah ketidakpastian kebijakan fiskal serta tingginya bunga utang akan membebani konsumsi dan investasi pada semester I/2025

Namun, konsumsi akan mulai beranjak naik pada semester II/2025 serta 2026 seiring dengan terjaganya inflasi dan direalisasikannya investasi oleh Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).

OECD berpandangan BPI Danantara bisa memacu investasi dari pelaku usaha, mempercepat proyek infrastruktur, dan mendorong investasi pada sektor industri.

Baca Juga: Imbau Registrasi Kode Otorisasi, DJP Bakal Email Blast 12,87 Juta WP

Meski demikian, ekspor diproyeksikan akan tetap rendah akibat ketidakpastian ekonomi global, penurunan harga komoditas, dan perlambatan ekonomi China.

Lebih lanjut, OECD juga memproyeksikan defisit anggaran pada APBN 2025 mencapai 2,8% dari PDB. Proyeksi tersebut lebih tinggi ketimbang proyeksi pemerintah sebesar 2,5% menyusul adanya perluasan cakupan makan bergizi gratis (MBG) dan pendirian BPI Danantara.

Tak hanya defisit, rasio utang juga diperkirakan akan menyentuh angka 40% dari PDB pada tahun ini. Menurut OECD, rasio utang bisa direduksi secara bertahap melalui peningkatan pendapatan negara. (rig)

Baca Juga: Tambah Impor Kapas dari AS, Asosiasi Tekstil Khawatirkan Biaya Tinggi

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : pertumbuhan ekonomi, oecd, proyeksi ekonomi, ekonomi, nasional

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Kamis, 24 Juli 2025 | 17:45 WIB
KEBIJAKAN BEA MASUK

Moratorium Bea Masuk Produk Digital Sudah Sesuai Best Practice Global

Kamis, 24 Juli 2025 | 16:30 WIB
KEBIJAKAN BEA MASUK

RI Dukung Moratorium Bea Masuk Barang Digital, Ini Kata Airlangga

Kamis, 24 Juli 2025 | 11:45 WIB
KAWASAN EKONOMI KHUSUS

Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Pemerintah Andalkan KEK

berita pilihan

Minggu, 27 Juli 2025 | 11:30 WIB
UJIAN SERTIFIKASI KONSULTAN PAJAK

Baru Lulus USKP A pada Mei 2025, Bisakah Ikut USKP B pada Tahun Ini?

Minggu, 27 Juli 2025 | 11:00 WIB
INFOGRAFIS PAJAK

Pajak Penghasilan bagi Desainer

Minggu, 27 Juli 2025 | 10:30 WIB
CORETAX SYSTEM

Imbau Registrasi Kode Otorisasi, DJP Bakal Email Blast 12,87 Juta WP

Minggu, 27 Juli 2025 | 09:30 WIB
KEBIJAKAN BEA MASUK

Tambah Impor Kapas dari AS, Asosiasi Tekstil Khawatirkan Biaya Tinggi

Minggu, 27 Juli 2025 | 08:30 WIB
KAMUS PAJAK

Apa Itu PBB Sektor Lainnya dalam PBB-P5L

Minggu, 27 Juli 2025 | 08:00 WIB
KOTA GORONTALO

Pemkot Buru Puluhan Restoran dan Tempat Hiburan yang Tak Patuh Pajak

Minggu, 27 Juli 2025 | 07:30 WIB
PMK 81/2024

Pembayaran Bukan Objek Pajak, WP Bisa Restitusi Tanpa Diperiksa

Sabtu, 26 Juli 2025 | 14:00 WIB
CORETAX SYSTEM

Permohonan Penetapan Daerah Tertentu Kini Bisa Diajukan via Coretax

Sabtu, 26 Juli 2025 | 13:30 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kementerian Komdigi Tegaskan Tidak Serta Merta Kirim Data WNI ke AS

Sabtu, 26 Juli 2025 | 13:00 WIB
CORETAX SYSTEM

DJP Kirim Email ke 1,8 Juta Wajib Pajak, Ada Apa?