Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Fokus
Reportase

Pertama dalam 25 Tahun, RI Deflasi Tahunan 0,09% di Februari 2025

A+
A-
1
A+
A-
1
Pertama dalam 25 Tahun, RI Deflasi Tahunan 0,09% di Februari 2025

Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam kenferensi pers. 

JAKARTA, DDTCNews - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat indeks harga konsumen pada Februari 2025 mengalami deflasi sebesar 0,09% secara tahunan (year on year/yoy).

Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan deflasi secara tahunan ini utamanya disebabkan oleh pemberian diskon tarif listrik. Deflasi secara tahunan pada Februari 2025 ini menjadi yang pertama kalinya sejak Maret 2000.

"Deflasi year on year pernah terjadi pada bulan Maret 2000, pada saat itu deflasi sebesar 1,10%, di mana deflasi itu disumbang didominasi oleh kelompok bahan makanan," katanya, Senin (3/3/2025).

Baca Juga: Pemerintah Klaim Stimulus Fiskal Bikin Daya Beli Masyarakat Terjaga

Amalia mengatakan deflasi secara tahunan terjadi karena adanya penurunan indeks kelompok pengeluaran perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 12,08%, yang memberikan andil deflasi sebesar 1,92%. Andil deflasi terbesar pada kelompok ini adalah tarif listrik, dengan andil deflasi sebesar 2,1 6%.

Diskon tarif listrik diberikan kepada pelanggan dengan daya 450 VA sampai 2200 VA selama Januari-Februari 2025.

Sementara itu, kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan inflasi utamanya adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 2,25% dan memberikan, dengan andil sebesar 0,66%. Inflasi tersebut secara tahunan didorong oleh inflasi pada komoditas minyak goreng, sigaret kretek mesin, cabai rawit, kopi bubuk, dan ikan segar.

Baca Juga: BPS: 7,28 Juta Orang Menganggur per Februari 2025

Berdasarkan komponennya, dia menjelaskan komponen harga diatur pemerintah mengalami deflasi sebesar 9,02%, dan dengan andil deflasi sebesar 1,77%. Komoditas yang dominan memberikan andil deflasi pada komponen ini adalah tarif listrik dan bensin.

Setelahnya, komponen inti pada Februari 2025 mengalami inflasi sebesar 2,48% dengan andil terhadap inflasi 1,58%. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi di antaranya emas perhiasan, minyak goreng, kopi bubuk, dan nasi dengan lauk.

Adapun untuk komponen harga bergejolak, terjadi inflasi sebesar 0,58% dengan andil 0,1%. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi yakni cabai rawit, bawang putih, kangkung, dan bawang merah.

Baca Juga: Topang Ekonomi Kuartal I/2025, Konsumsi Rumah Tangga Cuma Tumbuh 4,89%

Dia menyebut 16 provinsi di Indonesia tercatat mengalami inflasi pada Februari 2025, sedangkan 22 provinsi lainnya mengalami deflasi. Deflasi terdalam terjadi di Papua Barat sebesar 1,98%, dan inflasi tertinggi di Papua Pegunungan sebesar 7,99%.

Amalia menambahkan secara bulanan pada Februari 2025 juga terjadi deflasi sebesar 0,48%, dengan deflasi tahun kalender 1,24%. Penyumbang utama deflasi Februari 2025 secara bulanan adalah kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga, dengan andil deflasi 0,52%.

"Komoditas yang dominan mendorong deflasi pada kelompok ini adalah diskon tarif listrik, yang memberikan andil deflasi sebesar 0,67%," ujarnya. (sap)

Baca Juga: Melambat, Ekonomi Indonesia Kuartal I/2025 Hanya Tumbuh 4,87 Persen

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : inflasi, deflasi, daya beli, tarif listrik, diskon tarif listrik, BPS

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Senin, 03 Maret 2025 | 12:30 WIB
AMERIKA SERIKAT

Menkeu AS Yakin Kebijakan Bea Masuk terhadap China Tak Naikkan Inflasi

Minggu, 23 Februari 2025 | 08:00 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

Ada Subsidi dan Insentif Pajak untuk Jaga Daya Beli, Ini Kata Wamenkeu

Rabu, 19 Februari 2025 | 17:01 WIB
KEBIJAKAN MONETER

Jaga Inflasi, BI Pertahankan Suku Bunga di 5,75 Persen

Senin, 17 Februari 2025 | 12:00 WIB
KINERJA PERDAGANGAN

Awal 2025, Neraca Perdagangan Kembali Surplus US$3,45 Miliar

berita pilihan

Minggu, 11 Mei 2025 | 17:22 WIB
KONGRES AKP2I

Ketua Umum AKP2I Suherman Dukung Pembentukan Badan Penerimaan Negara

Minggu, 11 Mei 2025 | 15:35 WIB
KONGRES AKP2I

Suherman Saleh Terpilih sebagai Ketua Umum AKP2I periode 2025 - 2030

Minggu, 11 Mei 2025 | 15:00 WIB
BEA CUKAI JATENG DIY

Lagi-Lagi Rokok Ilegal, Diangkut Truk dan Ditutupi Air Mineral Kemasan

Minggu, 11 Mei 2025 | 14:00 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

UMKM Ini Bingung Kode Billing Ditolak, Ternyata Omzet Belum Rp500 Juta

Minggu, 11 Mei 2025 | 12:00 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Ingat Lagi, Ini Kriteria Subjek Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri

Minggu, 11 Mei 2025 | 11:30 WIB
KEBIJAKAN MONETER

Rupiah Melemah, Cadangan Devisa RI Turun Hampir US$5 Miliar

Minggu, 11 Mei 2025 | 11:00 WIB
INFOGRAFIS PAJAK

Sederet Layanan yang Diberikan oleh Kring Pajak

Minggu, 11 Mei 2025 | 10:30 WIB
KOTA PEKANBARU

Disokong PBJT dan Opsen PKB, Realisasi PAD Capai Rp320 Miliar

Minggu, 11 Mei 2025 | 10:00 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

DJP: 3.794 WP Ajukan Pengurangan Angsuran PPh 25 pada 2024