Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Literasi
Jum'at, 18 April 2025 | 15:30 WIB
RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI
Kamis, 17 April 2025 | 17:00 WIB
TIPS PAJAK DAERAH
Kamis, 17 April 2025 | 14:00 WIB
KELAS PPh Pasal 21 (12)
Selasa, 15 April 2025 | 18:15 WIB
KETUA MA 1974-1982 OEMAR SENO ADJI:
Fokus
Reportase

Pertama dalam 25 Tahun, RI Deflasi Tahunan 0,09% di Februari 2025

A+
A-
1
A+
A-
1
Pertama dalam 25 Tahun, RI Deflasi Tahunan 0,09% di Februari 2025

Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam kenferensi pers. 

JAKARTA, DDTCNews - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat indeks harga konsumen pada Februari 2025 mengalami deflasi sebesar 0,09% secara tahunan (year on year/yoy).

Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan deflasi secara tahunan ini utamanya disebabkan oleh pemberian diskon tarif listrik. Deflasi secara tahunan pada Februari 2025 ini menjadi yang pertama kalinya sejak Maret 2000.

"Deflasi year on year pernah terjadi pada bulan Maret 2000, pada saat itu deflasi sebesar 1,10%, di mana deflasi itu disumbang didominasi oleh kelompok bahan makanan," katanya, Senin (3/3/2025).

Baca Juga: DPR Khawatir Efek Lemahnya Daya Beli Merembet ke Kinerja Cukai Rokok

Amalia mengatakan deflasi secara tahunan terjadi karena adanya penurunan indeks kelompok pengeluaran perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 12,08%, yang memberikan andil deflasi sebesar 1,92%. Andil deflasi terbesar pada kelompok ini adalah tarif listrik, dengan andil deflasi sebesar 2,1 6%.

Diskon tarif listrik diberikan kepada pelanggan dengan daya 450 VA sampai 2200 VA selama Januari-Februari 2025.

Sementara itu, kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan inflasi utamanya adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 2,25% dan memberikan, dengan andil sebesar 0,66%. Inflasi tersebut secara tahunan didorong oleh inflasi pada komoditas minyak goreng, sigaret kretek mesin, cabai rawit, kopi bubuk, dan ikan segar.

Baca Juga: Kemenperin Wajibkan Industri Setor Data 4 Kali dalam Setahun

Berdasarkan komponennya, dia menjelaskan komponen harga diatur pemerintah mengalami deflasi sebesar 9,02%, dan dengan andil deflasi sebesar 1,77%. Komoditas yang dominan memberikan andil deflasi pada komponen ini adalah tarif listrik dan bensin.

Setelahnya, komponen inti pada Februari 2025 mengalami inflasi sebesar 2,48% dengan andil terhadap inflasi 1,58%. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi di antaranya emas perhiasan, minyak goreng, kopi bubuk, dan nasi dengan lauk.

Adapun untuk komponen harga bergejolak, terjadi inflasi sebesar 0,58% dengan andil 0,1%. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi yakni cabai rawit, bawang putih, kangkung, dan bawang merah.

Baca Juga: Ada Perang Dagang, Ekonomi RI Diperkirakan Masih Sanggup Tumbuh 5%

Dia menyebut 16 provinsi di Indonesia tercatat mengalami inflasi pada Februari 2025, sedangkan 22 provinsi lainnya mengalami deflasi. Deflasi terdalam terjadi di Papua Barat sebesar 1,98%, dan inflasi tertinggi di Papua Pegunungan sebesar 7,99%.

Amalia menambahkan secara bulanan pada Februari 2025 juga terjadi deflasi sebesar 0,48%, dengan deflasi tahun kalender 1,24%. Penyumbang utama deflasi Februari 2025 secara bulanan adalah kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga, dengan andil deflasi 0,52%.

"Komoditas yang dominan mendorong deflasi pada kelompok ini adalah diskon tarif listrik, yang memberikan andil deflasi sebesar 0,67%," ujarnya. (sap)

Baca Juga: Inflasi Cuma 1,03% Saat Puasa, Kemenkeu Klaim Ada Efek Insentif Pajak

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : inflasi, deflasi, daya beli, tarif listrik, diskon tarif listrik, BPS

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Senin, 03 Februari 2025 | 11:54 WIB
PEREKONOMIAN INDONESIA

Ada Diskon Tarif Listrik, Januari 2025 Alami Deflasi 0,76 Persen

Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:15 WIB
KEBIJAKAN ENERGI

Pemerintah Naikkan Biaya SLO Listrik, Kecuali Pelanggan 450 dan 900 VA

Sabtu, 01 Februari 2025 | 09:00 WIB
KEBIJAKAN EKONOMI

Jaga Inflasi pada Kisaran 2,5 Persen, Pemerintah Beberkan Strateginya

Selasa, 28 Januari 2025 | 08:30 WIB
KEBIJAKAN MONETER

BI Buka Ruang untuk Kembali Turunkan Suku Bunga

berita pilihan

Minggu, 20 April 2025 | 11:00 WIB
INFOGRAFIS PAJAK

Pengkreditan Pajak Masukan bagi PKP yang Belum Lakukan Penyerahan

Minggu, 20 April 2025 | 10:30 WIB
INSENTIF FISKAL

Dorong Pertumbuhan Sektor Tekstil, Pemerintah Siapkan Aneka Insentif

Minggu, 20 April 2025 | 10:00 WIB
KINERJA PEREKONOMIAN

Utang Luar Negeri Indonesia Tembus US$427 Miliar, Tumbuh 4,7 Persen

Minggu, 20 April 2025 | 09:30 WIB
KANWIL DJP JAKARTA BARAT

DJP Jakbar Perpanjang Kerja Sama Tax Center dengan MNC University

Minggu, 20 April 2025 | 09:00 WIB
PMK 27/2025

PMK Baru! Pemerintah Beri Insentif Pajak untuk RS Kardiologi Ini

Minggu, 20 April 2025 | 08:30 WIB
KOTA BENGKULU

Ada Data Objek PBB-P2 Ganda, Belasan Ribu SPPT Dihapus Pemda

Minggu, 20 April 2025 | 08:00 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

Jaga Daya Saing, RI Diingatkan Konsisten Terapkan Pajak Minimum Global

Minggu, 20 April 2025 | 07:30 WIB
KABUPATEN MOJOKERTO

Punya Tunggakan Pajak? Manfaatkan Pemutihan yang Diadakan Pemda Ini

Sabtu, 19 April 2025 | 16:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Ingat Lagi Ketentuan Pengkreditan Pajak Masukan sebelum Pengukuhan PKP