Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Literasi
Senin, 28 Juli 2025 | 06:00 WIB
FOUNDER DDTC DARUSSALAM:
Minggu, 27 Juli 2025 | 08:30 WIB
KAMUS PAJAK
Jum'at, 25 Juli 2025 | 15:30 WIB
PROFIL PERPAJAKAN TRINIDAD & TOBAGO
Jum'at, 25 Juli 2025 | 15:17 WIB
RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI
Fokus
Reportase

Pilar 2 Berlaku, TCF Bisa Jadi Alternatif Insentif Pajak Baru

A+
A-
8
A+
A-
8
Pilar 2 Berlaku, TCF Bisa Jadi Alternatif Insentif Pajak Baru

Manager of DDTC Consulting Riyhan Juli Asyir saat memberikan paparan dalam acara DDTC Breakfast Talk, Rabu (13/12/2023).

JAKARTA, DDTCNews - Tax Control Framework (TCF) dinilai dapat menjadi salah satu alternatif insentif pajak pada masa depan seiring dengan diimplementasikannya penerapan solusi 2 pilar yang diusung OECD.

Manager of DDTC Consulting Riyhan Juli Asyir mengatakan TCF selama ini digunakan untuk membantu perusahaan merancang, menerapkan, sekaligus memantau proses dan kontrol internal terkait dengan perpajakan. Dengan penerapan Pilar 2, TCF bakal makin jamak dipakai sebagai alternatif insentif bagi wajib pajak.

"Dengan adanya Pilar 2 ini, ada alternatif insentif pajak yang tidak boleh dilupakan, yaitu cooperative compliance program dengan tax control framework," katanya dalam acara DDTC Breakfast Talk, Rabu (13/12/2023).

Baca Juga: Buru Pemilik Alat Berat yang Nunggak Pajak, Pemda Bakal Dibantu Kejati

Riyhan menuturkan OECD sudah memperkenalkan TCF sejak 2013 melalui cooperative compliance program. Dalam hal ini, kepatuhan kooperatif dinilai sebagai pendekatan yang menekankan kepercayaan dan keterbukaan antara otoritas pajak dan wajib pajak.

Setelahnya, OECD pada 2016 juga menerbitkan laporan khusus mengenai TCF berjudul Co-operative Tax Compliance: Building Better Tax Control Frameworks.

Sejalan dengan rencana penerapan solusi 2 pilar yang kompleks, peran TCF diyakini akan makin penting. Pada Pasal 19 Multilateral Convention (MLC) mengenai Amount A atas Pilar 1, disebutkan adanya kewajiban dalam implementasi Amount A berupa internal control framework.

Baca Juga: DJP Bakal Segera Kirim Email Imbauan kepada WP Badan Terkait Coretax

Pada Pilar 2, TCF memang tidak diatur spesifik dan tidak diwajibkan. Meski demikian, TCF tetap diperlukan untuk memastikan kesiapan suatu perusahaan multinasional mengikuti Pilar 2.

Melalui TCF, perusahaan juga akan dapat memeriksa kesiapan melaksanakan ketentuan Pilar 2 antara lain dari sisi strategi pajak, infrastruktur pajak, dan manajemen risiko pajak.

Riyhan menuturkan sejumlah negara telah menerapkan TCF antara lain Australia, Austria, Jerman, Rusia, China, Amerika Serikat, dan Singapura. Tahun lalu, Malaysia juga turut menggunakan TCF dengan kebijakan TCF berjudul Tax Control Governance Framework (TCGF).

Baca Juga: Pemda Pangkas Tarif Pajak Air Tanah Jadi Tinggal 5 Persen

Berdasarkan tren global, TCF menjadi bagian dari sarana untuk melihat efektivitas cooperative compliance program. Dengan cooperative compliance program, wajib pajak pun nantinya dapat diberikan insentif.

Di Austria misalnya, wajib pajak yang ikut dalam cooperative compliance program dan memiliki TCF diberikan janji tidak akan diaudit. Sementara itu, di China dan Singapura, wajib pajak yang ikut dalam cooperative compliance program dan memiliki TCF diberikan predikat sebagai low risk taxpayer.

"Kalau bicara praktik cooperative compliance program dengan berbagai benefit yang diberikan maka dapat dikatakan TCF menjadi satu alternatif insentif pajak baru ketika 2 pilar solution diterapkan," ujar Riyhan.

Baca Juga: Trump Siapkan Tariff Rebate untuk Konsumen di AS

Riyhan menambahkan TCF juga dapat menjadi alternatif insentif pajak yang dapat digunakan suatu yurisdiksi, selain mekanisme Qualified Refundable Tax Credits (QRTC) dan marketable transferable tax credit (MTTC).

Walaupun belum ada peraturan mengenai TCF yang dirilis, perusahaan bisa mulai bersiap sejak sekarang. Sebab, kehadiran program cooperative compliance dan TCF diprediksi tinggal menunggu waktu, terutama dengan agenda pemerintah yang mengedepankan paradigma kepatuhan sukarela.

Selain itu, TCF juga bermanfaat bagi perusahaan untuk mengontrol berbagai risiko pajak secara internal seperti risiko kepatuhan, risiko reputasi, serta risiko operasional dan transaksional.

Baca Juga: Tutup Celah Percaloan, Pemerintah Integrasikan Data Pertanahan dan PBB

"Salah satu manfaat nyata dari implementasi TCF juga berkaitan dengan fungsi transfer pricing. Dengan TCF, dalam membuat TP Doc (dokumen transfer pricing) akan minimalisasi koreksi," tutur Riyhan.

Di tempat yang sama, Director Fiscal Research and Advisory DDTC B. Bawono Kristiaji menuturkan implementasi solusi 2 pilar makin dekat setelah disepakati 138 negara.

Pilar 1 bertujuan menjamin hak pemajakan dan basis pajak yang lebih adil dalam konteks ekonomi digital karena tidak lagi berbasis kehadiran fisik di yurisdiksi pasar.

Baca Juga: Hapus NPWP secara Jabatan berdasarkan Hasil Penelitian Administrasi

Sementara itu, Pilar 2: Global Anti Base Erosion (GloBE) mengatur terkait dengan pajak minimum global sebesar 15%. Ketentuan pajak minimum global tersebut salah satunya bakal berpengaruh pada ketentuan insentif pajak. (rig)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : tax control framework, TCF, pajak minimum global, OECD, pajak internasional, pajak, Breakfast Talk DDTC, Two-Pillar Solution, nasional

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Minggu, 27 Juli 2025 | 10:30 WIB
CORETAX SYSTEM

Imbau Registrasi Kode Otorisasi, DJP Bakal Email Blast 12,87 Juta WP

Minggu, 27 Juli 2025 | 10:00 WIB
KPP PRATAMA SOLOK

KPP Serahkan 1 Mobil Hasil Sitaan Pajak kepada Pemenang Lelang

Minggu, 27 Juli 2025 | 09:30 WIB
KEBIJAKAN BEA MASUK

Tambah Impor Kapas dari AS, Asosiasi Tekstil Khawatirkan Biaya Tinggi

Minggu, 27 Juli 2025 | 09:00 WIB
KPP PRATAMA TIGARAKSA

Fitur Impersonating di Coretax, Fiskus: Agar Lebih Aman dan Rahasia

berita pilihan

Senin, 28 Juli 2025 | 15:00 WIB
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Buru Pemilik Alat Berat yang Nunggak Pajak, Pemda Bakal Dibantu Kejati

Senin, 28 Juli 2025 | 14:00 WIB
CORETAX SYSTEM

DJP Bakal Segera Kirim Email Imbauan kepada WP Badan Terkait Coretax

Senin, 28 Juli 2025 | 13:30 WIB
KABUPATEN SAMPANG

Pemda Pangkas Tarif Pajak Air Tanah Jadi Tinggal 5 Persen

Senin, 28 Juli 2025 | 13:00 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pikat Investor, Sistem Baru untuk Kedatangan Internasional Diuji Coba

Senin, 28 Juli 2025 | 12:30 WIB
AMERIKA SERIKAT

Trump Siapkan Tariff Rebate untuk Konsumen di AS

Senin, 28 Juli 2025 | 12:00 WIB
CORETAX SYSTEM

DJP Catat Baru 3,8 Juta WP Aktivasi Akun Coretax

Senin, 28 Juli 2025 | 11:30 WIB
KOTA TANGERANG SELATAN

Tutup Celah Percaloan, Pemerintah Integrasikan Data Pertanahan dan PBB

Senin, 28 Juli 2025 | 11:00 WIB
INFOGRAFIS PAJAK

Hapus NPWP secara Jabatan berdasarkan Hasil Penelitian Administrasi

Senin, 28 Juli 2025 | 09:30 WIB
KEBIJAKAN MONETER

Transaksi Mata Uang Lokal Dilaporkan Naik Signifikan