Pikat Investor, Sistem Baru untuk Kedatangan Internasional Diuji Coba

Tangkapan layar laman All Indonesia.
JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah mulai menguji coba sistem deklarasi penumpang internasional terintegrasi bernama All Indonesia.
Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan uji coba All Indonesia menjadi bagian dari upaya pemerintah menyuguhkan pelayanan publik yang baik, menyenangkan, dan efisien bagi penumpang penerbangan internasional saat tiba di Indonesia. Melalui kemudahan ini, diharapkan makin banyak wisatawan dan investor mancanegara yang berdatangan ke Indonesia.
"Experience datang ke Indonesia itu harus terasa mudah, namun bukan berarti menggampangkan, karena kita mementingkan national security. [Sistem yang digunakan] harus aman betul," katanya, dikutip pada Senin (28/7/2025).
AHY mengatakan sistem All Indonesia akan menyederhanakan dan menyatukan pelaporan kedatangan penumpang yang tiba dari luar negeri. Pelaporan tersebut mencakup keimigrasian, kepabeanan dan cukai, kesehatan, serta karantina.
All Indonesia diharapkan meringkas proses administrasi tersebut sehingga penumpang dapat melintas lebih cepat setelah mendarat di Indonesia. Pengisian formulir pada All Indonesia dapat dilakukan sejak 3 hari sebelum kedatangan di Indonesia, dengan waktu yang dibutuhkan hanya sekitar 2,5 menit.
"Kami berharap peningkatan layanan publik ini dapat mendukung posisi Indonesia sebagai destinasi wisata dan investasi dunia," ujarnya.
Kick off uji coba All Indonesia dilaksanakan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Banten. Masa uji coba sistem All Indonesia berlangsung sejak 24 Juli 2025 hingga peluncuran resminya pada pertengahan Agustus 2025.
Pemerintah bermitra dengan maskapai nasional Garuda Indonesia untuk pelaksanaan uji coba tersebut. Pada saat ini, hanya warga negara Indonesia penumpang penerbangan internasional Garuda Indonesia yang diimbau untuk menggunakan All Indonesia.
Setelah resmi diluncurkan, sistem tersebut akan digunakan oleh seluruh penumpang penerbangan internasional. All Indonesia akan tersedia dalam versi berbasis website di laman allindonesia.imigrasi.go.id dan aplikasi mobile.
Sementara itu, Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto memastikan sistem All Indonesia beroperasi dengan keamanan yang terjamin. Sistem tersebut telah melalui uji eksploitasi celah keamanan oleh ITSA BSSN dan pihak eksternal, stress test untuk menguji pembebanan traffic, serta dilengkapi teknologi anti-kloning.
"Kita siapkan sistem back up datanya. Nanti kita akan gunakan Data Center Indonesia, kapasitasnya juga akan kita perbesar," katanya. (dik)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.