Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Fokus
Reportase

Prabowo: Pengelolaan Utang Indonesia Lebih Disiplin Ketimbang Eropa

A+
A-
1
A+
A-
1
Prabowo: Pengelolaan Utang Indonesia Lebih Disiplin Ketimbang Eropa

Presiden RI Prabowo Subianto. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/sgd/Spt.

JAKARTA, DDTCNews - Presiden Prabowo Subianto meyakini utang pemerintah Indonesia sudah dikelola secara pruden dan lebih disiplin dibandingkan dengan pengelolaan utang yang dilakukan oleh negara-negara Eropa.

Prabowo mengeklaim pemerintah telah konsisten menjaga defisit anggaran pada level maksimal 3% dari PDB. Batas defisit tersebut merupakan adopsi dari Maastricht Treaty yang berlaku bagi negara-negara Uni Eropa.

"Maastricht Treaty mematok defisit anggaran untuk anggota Uni Eropa di 3%. Kita karena ingin menjadi nice boy, kita ikut Maastricht Treaty untuk kita. Kita tidak punya defisit lebih dari 3%. Padahal, Jerman, Prancis, dan Italia, mereka sudah jauh di atas 3%. Mereka melanggar standar mereka sendiri," katanya, dikutip pada Selasa (6/5/2025).

Baca Juga: Pemerintah Rumuskan Stimulus Ekonomi di Semester II, Ini Bocorannya

Indonesia yang bukan merupakan partisipan dari Maastricht Treaty justru konsisten menjaga defisit anggaran pada level 3% dari PDB sesuai dengan UU 17/2003 tentang Keuangan Negara.

Prabowo menambahkan bahwa pemerintah Indonesia berhasil mengendalikan rasio utangnya berkat disiplin fiskal tersebut.

"Indonesia masih menjaga di bawah 3%. Oleh karena itu, perbandingan utang kita terhadap GDP termasuk salah satu yang terendah di dunia," ujarnya.

Baca Juga: Pendaftar USKP II/2025 yang Lolos Verifikasi Akan Diumumkan 1 Agustus

Menurut Prabowo, pengendalian defisit dan utang merupakan bentuk manajemen perekonomian yang pruden dan hati-hati.

Sebagai informasi, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat defisit anggaran hingga 31 Maret 2025 baru mencapai Rp104,2 triliun atau 0,43% dari PDB. Meski demikian, realisasi pembiayaan anggaran tercatat sudah mencapai Rp250 triliun, 40,6% dari target APBN 2025.

Akibat pembiayaan yang jauh melampaui defisit anggaran, sisa lebih pembiayaan anggaran (SiLPA) per Maret 2025 mencapai Rp145,8 triliun. (rig)

Baca Juga: Gandeng Aparat Penegak Hukum, DJBC Gencarkan Pengawasan dan Penindakan

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : Presiden prabowo subianto, utang pemerintah, ekonomi, pdb, nasional

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Rabu, 23 Juli 2025 | 18:45 WIB
KEBIJAKAN EKONOMI

Ada 2 Faktor Ini, Airlangga Optimistis Ekonomi Tumbuh Sesuai Target

Rabu, 23 Juli 2025 | 17:00 WIB
PEREKONOMIAN INDONESIA

Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Prabowo Kembali Tekankan Deregulasi

Rabu, 23 Juli 2025 | 15:38 WIB
KEBIJAKAN BEA MASUK

Di Hadapan Trump, Indonesia Dukung Moratorium Bea Masuk Barang Digital

berita pilihan

Sabtu, 26 Juli 2025 | 14:00 WIB
CORETAX SYSTEM

Permohonan Penetapan Daerah Tertentu Kini Bisa Diajukan via Coretax

Sabtu, 26 Juli 2025 | 13:30 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kementerian Komdigi Tegaskan Tidak Serta Merta Kirim Data WNI ke AS

Sabtu, 26 Juli 2025 | 13:00 WIB
CORETAX SYSTEM

DJP Kirim Email ke 1,8 Juta Wajib Pajak, Ada Apa?

Sabtu, 26 Juli 2025 | 12:30 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Didanai Pajak, Dapur MBG Akan Rekrut Masyarakat Termiskin Jadi Pegawai

Sabtu, 26 Juli 2025 | 12:00 WIB
PMK 44/2025

Soal PPN DTP Bekal TNI, Pembetulan SPT Masa Maksimal Februari 2026

Sabtu, 26 Juli 2025 | 11:15 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

Pajak Berisyarat DJP Jadi Finalis Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik

Sabtu, 26 Juli 2025 | 11:00 WIB
INFOGRAFIS PERPAJAKAN

Alur Penyampaian Keberatan di Bidang Kepabeanan dan Cukai via CEISA 4.

Sabtu, 26 Juli 2025 | 10:30 WIB
KEBIJAKAN KEPABEANAN

DJBC Perkuat Pengawasan BKC Ilegal di Pelabuhan dan Perbatasan