Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Rabu, 26 Februari 2025 | 08:15 WIB
KURS PAJAK 26 FEBRUARI 2025 - 04 MARET 2025
Rabu, 19 Februari 2025 | 09:45 WIB
KURS PAJAK 19 FEBRUARI 2025 - 25 FEBRUARI 2025
Rabu, 12 Februari 2025 | 09:27 WIB
KURS PAJAK 12 FEBRUARI 2025 - 18 FEBRUARI 2025
Rabu, 05 Februari 2025 | 11:07 WIB
PAJAK MINIMUM GLOBAL
Fokus
Reportase

Ubah Proyeksinya, World Bank Yakin Ekonomi RI Bisa Tumbuh 5 Persen

A+
A-
1
A+
A-
1
Ubah Proyeksinya, World Bank Yakin Ekonomi RI Bisa Tumbuh 5 Persen

Dua kapal Perintis atau tol laut bersandar di Pelabuhan Ahmad Yani Ternate, Maluku Utara, Selasa (8/10/2024). ANTARA FOTO/Andri saputra/YU

JAKARTA, DDTCNews - World Bank meningkatkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia baik untuk tahun ini maupun tahun depan.

Dalam East Asia and Pacific Economic Update edisi Oktober 2024, perekonomian Indonesia pada 2024 diperkirakan tumbuh sebesar 5%. Dalam laporan sebelumnya, perekonomian Indonesia pada 2024 diperkirakan tumbuh hanya sebesar 4,9%.

"Di antara negara-negara besar, hanya Indonesia yang diperkirakan tumbuh setara atau di atas tingkat pertumbuhan sebelum pandemi Covid-19," tulis World Bank dalam keterangan resminya, dikutip Sabtu (12/10/2024).

Baca Juga: Masuk RPJMN 2025-2029, Pertumbuhan Ekonomi 2029 Ditarget Tembus 8%

Adapun perekonomian Indonesia pada 2025 diperkirakan tumbuh sebesar 5,1%, lebih tinggi dari proyeksi sebelumnya yang sebesar 5%.

Berbanding terbalik, pertumbuhan ekonomi Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam diperkirakan bakal lebih rendah bila dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan ekonomi sebelum pandemi.

"Untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi jangka menengah, negara-negara Asia Timur dan Pasifik harus terus mereformasi perekonomian mereka di tengah perubahan pola perdagangan dan teknologi," ujar Vice-President of the World Bank for East Asia and the Pacific Manuela V. Ferro.

Baca Juga: Jaga Inflasi, BI Pertahankan Suku Bunga di 5,75 Persen

Menurut World Bank, terdapat 3 faktor yang bakal menentukan pertumbuhan ekonomi negara-negara Asia Timur dan Pasifik ke depan, yakni perubahan pola dagang dan investasi, melambatnya pertumbuhan China, dan meningkatnya ketidakpastian global.

Mengenai pola dagang dan investasi, kenaikan tensi perdagangan antara AS dan China telah menciptakan peluang bagi Vietnam untuk meningkatkan peran dalam global value chain. Menurut World Bank, Vietnam bisa menjadi negara yang menjembatani perdagangan antara AS dan China. Meski demikian, peluang tersebut berpotensi dibatasi oleh ketentuan rule of origin yang makin ketat.

Terkait dengan melambatnya pertumbuhan ekonomi China, World Bank mencatat selama ini negara-negara Asia Pasifik mampu tumbuh tinggi sejalan dengan tingginya permintaan impor dari China. Namun, pertumbuhan impor China diketahui terus melambat. Pada tahun ini, impor China tercatat hanya tumbuh sebesar 2,8%.

Baca Juga: Pacu Ekonomi, Indonesia Punya PR Siapkan SDM dan Infrastruktur Digital

Mengenai ketidakpastian global, World Bank berpandangan ketidakpastian bakal memberikan dampak negatif terhadap ekonomi Asia Timur dan Pasifik. Adapun ketidakpastian kebijakan ekonomi diperkirakan akan mengurangi produksi industri di kawasan Asia Timur dan Pasifik hingga 0,5%. (sap)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : pertumbuhan ekonomi, perekonomian nasional, kinerja fiskal, PDB, inflasi, makroekonomi, World Bank

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Kamis, 09 Januari 2025 | 15:00 WIB
KINERJA MONETER

Efek Pajak hingga Utang, Cadangan Devisa Naik Jadi US$155,7 Miliar

Rabu, 08 Januari 2025 | 10:00 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

Optimasi Penerimaan Pajak, Prabowo Setujui Pembentukan Komite Khusus

Senin, 06 Januari 2025 | 10:39 WIB
KINERJA APBN 2024

Sama Persis dengan Target di UU, APBN 2024 Defisit 2,29 Persen PDB

Sabtu, 04 Januari 2025 | 12:30 WIB
PEREKONOMIAN INDONESIA

Normalisasi Harga Pangan Diklaim Jadi Sebab Rendahnya Inflasi 2024

berita pilihan

Sabtu, 01 Maret 2025 | 09:00 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah Klaim Makan Bergizi Gratis Sudah Diterima 2 Juta Anak

Sabtu, 01 Maret 2025 | 08:30 WIB
PROVINSI KEPULAUAN RIAU

Ada Opsen, Penerimaan Pajak Kendaraan Kepri Susut Rp10 Miliar

Sabtu, 01 Maret 2025 | 08:00 WIB
KABUPATEN ACEH BARAT

Selama Ramadan, Pedagang Musiman Bakal Kena Retribusi Kebersihan

Sabtu, 01 Maret 2025 | 07:30 WIB
WEEKLY TAX NEWS ROUNDUP

Annual Tax Return Deadline Fixed: Note Coretax Penalty Nullification

Sabtu, 01 Maret 2025 | 07:30 WIB
BERITA PAJAK SEPEKAN

Batas Lapor SPT Tahunan Tak Geser, Cermati Penghapusan Sanksi Coretax

Jum'at, 28 Februari 2025 | 19:30 WIB
THAILAND

Negara Tetangga Ini Bakal Berlakukan Pajak Turis pada Akhir Tahun

Jum'at, 28 Februari 2025 | 19:00 WIB
PMK 15/2025

Pemeriksaan Terfokus, Pemeriksa Wajib Sampaikan Pos SPT yang Diperiksa

Jum'at, 28 Februari 2025 | 17:03 WIB
RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI

Sengketa PPN atas Penyerahan Jasa Asuransi Unit Link

Jum'at, 28 Februari 2025 | 17:00 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu Pemeriksaan Fisik Barang Impor?

Jum'at, 28 Februari 2025 | 16:30 WIB
REKAP PERATURAN

Simak! Daftar Peraturan Perpajakan yang Terbit sepanjang Februari 2025