Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Fokus
Reportase

Bidik Ekonomi Tumbuh 8%, Indonesia Butuh Investasi Rp13.528 Triliun

A+
A-
0
A+
A-
0
Bidik Ekonomi Tumbuh 8%, Indonesia Butuh Investasi Rp13.528 Triliun

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews - Indonesia membutuhkan realisasi investasi hingga Rp13.528 triliun dalam 5 tahun ke depan apabila hendak mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8%.

Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Todotua Pasaribu menyebut BKPM telah menyusun peta jalan hilirisasi untuk 28 komoditas strategis di 8 sektor utama guna mengerek realisasi investasi.

"Peta jalan ini menawarkan potensi investasi US$618,1 miliar yang diperkirakan mampu menciptakan lapangan kerja untuk lebih dari 3 juta orang, serta meningkatkan kontribusi terhadap PDB hingga US$235,9 miliar," katanya, dikutip pada Jumat (22/11/2024).

Baca Juga: Kemenperin Siapkan Regulasi Kawasan Industri Tertentu

Todotua menilai hilirisasi merupakan salah satu kebijakan yang diprioritaskan untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi 8%. Selain itu, hilirisasi juga diperlukan untuk mewujudkan kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, dan air.

Menurutnya, sebagian besar visi dalam Asta Cita yang diusung Presiden Prabowo Subianto memiliki kaitan erat dengan kebijakan hilirisasi dan industrialisasi dalam rangka meningkatkan nilai tambah di dalam negeri.

"Kami mau mengarahkan pemanfaatan terhadap SDA sehingga dapat memberikan value added yang jauh lebih besar, menambah revenue negara dan menggenjot pertumbuhan ekonomi," tuturnya.

Baca Juga: DJP Rilis Surat Edaran terkait MLI antara Indonesia dan Ukraina

Dalam meningkatkan investasi, pemerintahan Prabowo telah menyusun program-program quick wins antara lain optimalisasi insentif fiskal seperti tax holiday, pengembangan kawasan investasi strategis, dan integrasi sistem digital antarkementerian.

Dari program-program quick wins tersebut, pemerintah berharap adanya peningkatan kepastian usaha dan daya tarik Indonesia sebagai negara tujuan investasi. (rig)

Baca Juga: Airlangga Ajak Investor Swiss Tanam Modal di Sektor Industri Ini

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : hilirisasi, BKPM, realisasi investasi, investasi, peta jalan hilirisasi, presiden prabowo subianto, nasional

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Rabu, 04 Juni 2025 | 12:00 WIB
OECD ECONOMIC OUTLOOK EDISI JUNI 2025

OECD Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun Ini

Rabu, 04 Juni 2025 | 10:00 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Airlangga: Indonesia Bakal Gabung dengan Konvensi Antisuap OECD

Rabu, 04 Juni 2025 | 07:00 WIB
BERITA PAJAK HARI INI

Tampilan Baru Formulir SPT Tahunan, Satu untuk Semua WP Orang Pribadi

Selasa, 03 Juni 2025 | 19:30 WIB
PER-11/PJ/2025

BKP Dikirim ke Kawasan PPN Tak Dipungut, FP Harus Diisi Alamat Ini

berita pilihan

Jum'at, 06 Juni 2025 | 15:30 WIB
KELAS PENETAPAN DAN KETETAPAN PAJAK (5)

Penyebab Terbitnya SKP Kurang Bayar Tambahan dan Konsekuensinya

Jum'at, 06 Juni 2025 | 14:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Solusi Gagal Bikin Bukti Potong di Coretax karena NIK Tak Ditemukan

Jum'at, 06 Juni 2025 | 13:00 WIB
KAWASAN EKONOMI KHUSUS

Kemenperin Siapkan Regulasi Kawasan Industri Tertentu

Jum'at, 06 Juni 2025 | 12:30 WIB
SE-4/PJ/2025

DJP Rilis Surat Edaran terkait MLI antara Indonesia dan Ukraina

Jum'at, 06 Juni 2025 | 12:00 WIB
REALISASI INVESTASI

Airlangga Ajak Investor Swiss Tanam Modal di Sektor Industri Ini

Jum'at, 06 Juni 2025 | 11:30 WIB
KABUPATEN JAYAPURA

Pemda Ancam Hotel dan Restoran yang Tidak Aktifkan Alat Perekam Pajak

Jum'at, 06 Juni 2025 | 11:00 WIB
INFOGRAFIS PAJAK

Kriteria Wajib Pajak yang Harus Laporkan SPT Tahunan Elektronik

Jum'at, 06 Juni 2025 | 10:30 WIB
KALIMANTAN TENGAH

Tunggakan Pajak Kendaraan di Provinsi Ini Tembus Rp1,8 Triliun

Jum'at, 06 Juni 2025 | 09:30 WIB
KANWIL DJP JAKARTA BARAT

Optimalkan Penagihan Aktif, Kanwil Jakbar Kolaborasi dengan Perbankan