Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Fokus
Reportase

Jamaah Haji Kini Bisa Dapat VAT Refund dari Kerajaan Arab Saudi

A+
A-
0
A+
A-
0
Jamaah Haji Kini Bisa Dapat VAT Refund dari Kerajaan Arab Saudi

Ilustrasi. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/foc.

RIYADH, DDTCNews - Warga negara asing, termasuk jamaah haji, kini bisa mengajukan pengembalian PPN atau VAT refund atas barang kena pajak (BKP) yang dibeli di Arab Saudi.

Dengan kebijakan ini, PPN sebesar 15% yang dikenakan atas pembelian BKP di Arab Saudi akan dikembalikan pada saat orang asing meninggalkan Arab Saudi. VAT refund telah diwacanakan sejak tahun lalu dan baru berlaku sejak 18 April 2025.

"VAT refund diharapkan dapat mendorong orang asing untuk berbelanja, meningkatkan pengalaman berbelanja, dan menyelaraskan kebijakan Arab Saudi dengan international best practice," bunyi pernyataan Zakat, Tax and Customs Authority (ZATCA), dikutip pada Minggu (8/6/2025).

Baca Juga: Ketentuan Terbaru Impor Barang Bawaan Jemaah Haji

Untuk mendapatkan VAT refund, pembeli BKP harus merupakan individu nonresiden Arab Saudi dan nilai pembelian BKP harus melebihi SAR1.000 atau kurang lebih Rp4,3 juta. Lebih lanjut, hanya BKP selain makanan dan minuman yang dibeli dari toko tertentu yang bisa diajukan VAT refund.

Perlu dicatat pula, fasilitas VAT refund hanya diberikan atas BKP yang dibeli selambat-lambatnya 90 hari sebelum tanggal kepergian orang asing dari Arab Saudi.

Orang asing bisa memperoleh VAT refund di loket khusus di bandara setelah yang bersangkutan menunjukkan invois pembelian, paspor, formulir pengajuan VAT refund, serta boarding pass.

Baca Juga: Kemenkeu Mulai Integrasikan Layanan Pajak-Kepabeanan di Bandara

Bila orang asing memenuhi syarat untuk memperoleh VAT refund, PPN akan dikembalikan secara tunai ataupun secara nontunai sesuai pilihan yang bersangkutan.

Sebagai informasi, rencana pemberlakuan VAT refund telah diumumkan oleh ZATCA sejak akhir tahun lalu. Menurut ZATCA, VAT refund diperlukan untuk meningkatkan kontribusi sektor pariwisata terhadap PDB.

Merujuk pada Vision 2030, Arab Saudi berencana meningkatkan kontribusi sektor pariwisata terhadap PDB dari 6% menjadi 10% pada 2030. Jumlah turis asing yang berkunjung ke Arab Saudi juga ditargetkan mencapai 150 juta orang per tahun. (dik)

Baca Juga: 2 Tahun Menjabat, Presiden Ini Hapus PPN atas Pendidikan dan Kesehatan

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : arab saudi, vat refund, restitusi ppn, kebijakan pajak, jemaah haji

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Sabtu, 22 Maret 2025 | 11:30 WIB
FILIPINA

Menarik Tidaknya VAT Refund Tergantung Efisiensi Proses Bisnis

Kamis, 06 Maret 2025 | 13:57 WIB
LAPORAN FOKUS

Digitalisasi Administrasi Pajak, Apa Saja Teknologi yang Dipakai?

Kamis, 13 Februari 2025 | 13:00 WIB
PMK 81/2024

Turis Asing di Indonesia Lebih 60 Hari, Masih Boleh Ajukan VAT Refund?

berita pilihan

Minggu, 08 Juni 2025 | 14:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Kode Billing PPh Final UMKM Pakai 411128-420, Tak Perlu NPWP Lawan

Minggu, 08 Juni 2025 | 14:00 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Kolom Kode Barang Coretax, Bisa Diisi 0000 Jika Tak Ada yang Mendekati

Minggu, 08 Juni 2025 | 13:00 WIB
KOTA PEKANBARU

Usai Kena Teguran Keras, WP Mulai Lunasi Tunggakan Pajak Daerah

Minggu, 08 Juni 2025 | 12:00 WIB
PER-8/PJ/2025

Hal-Hal yang Diteliti Petugas Pajak dalam Penelitian Material PPh PHTB

Minggu, 08 Juni 2025 | 11:09 WIB
BADAN PENERIMAAN NEGARA

Membedah Urgensi Badan Penerimaan Negara, ISNU Gelar Diskusi Publik

Minggu, 08 Juni 2025 | 11:00 WIB
INFOGRAFIS PAJAK

Jenis-Jenis Lampiran SPT Tahunan Badan berdasarkan PER-11/PJ/2025

Minggu, 08 Juni 2025 | 10:30 WIB
KEBIJAKAN EKONOMI

Masuk Finalisasi, Pemerintah RI Segera Rampungkan Kerja Sama IEU-CEPA

Minggu, 08 Juni 2025 | 09:30 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah Butuh Minimal Rp400 Triliun untuk Bangun Transmisi Listrik

Minggu, 08 Juni 2025 | 09:00 WIB
PEREKONOMIAN INDONESIA

Surplus Neraca Dagang Mengecil, Mendag Sebut Ada Efek Geopolitik