Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Literasi
Kamis, 15 Mei 2025 | 12:30 WIB
KAMUS CUKAI
Kamis, 15 Mei 2025 | 10:43 WIB
FILIP DEBELVA, HEAD OF THE KU LEUVEN TAX LAW INSTITUTE:
Kamis, 15 Mei 2025 | 10:00 WIB
TIPS PAJAK
Selasa, 13 Mei 2025 | 14:30 WIB
KAMUS PAJAK
Komunitas
Jum'at, 16 Mei 2025 | 11:19 WIB
DDTC ACADEMY - ADIT EXAM PREPARATION COURSE
Kamis, 15 Mei 2025 | 11:37 WIB
DDTC ACADEMY - EXCLUSIVE SEMINAR
Selasa, 13 Mei 2025 | 16:09 WIB
DDTC EXECUTIVE INTERNSHIP PROGRAM
Selasa, 13 Mei 2025 | 13:35 WIB
DDTC ACADEMY - ADIT EXAM PREPARATION COURSE
Fokus
Reportase

Menko Airlangga Ajak Inggris untuk Investasi di 2 KEK Sektor Kesehatan

A+
A-
0
A+
A-
0
Menko Airlangga Ajak Inggris untuk Investasi di 2 KEK Sektor Kesehatan

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/tom.

JAKARTA, DDTCNews - Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengajak para investor asal Inggris untuk menanamkan modal di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) sektor kesehatan di Batam dan Sanur.

Hal itu disampaikan Airlangga saat menerima kunjungan Duta Besar Kerajaan Inggris untuk Republik Indonesia dan Republik Demokratik Timor-Leste Dominic Jermey.

"Indonesia mengundang Inggris untuk berpartisipasi dalam pengembangan KEK di sektor kesehatan, sebagai bagian dari upaya memperkuat kerja sama investasi dan meningkatkan kualitas layanan kesehatan nasional," katanya, dikutip pada Minggu (18/5/2025).

Baca Juga: Ekonomi Stagnan, Negara Maju Ini Pangkas Proyeksi Penerimaan Pajak

Airlangga memandang dukungan investasi Inggris akan berdampak positif bagi pengembangan kualitas sektor kesehatan di Indonesia, termasuk kompetensi sumber daya manusia (SDM).

Saat ini, Indonesia memiliki 2 KEK di sektor kesehatan yang berlokasi di Sanur, Bali dan Batam, Kepulauan Riau. Pemerintah menargetkan realisasi investasi dari kedua KEK tersebut mencapai Rp13,11 triliun.

Secara lebih terperinci, investasi yang ditanam di KEK Sanur ditargetkan mencapai Rp6,2 triliun. Untuk pengembangan KEK Pariwisata Kesehatan Internasional Batam, pemerintah menargetkan nilai investasi mencapai Rp6,91 triliun.

Baca Juga: Peserta USKP Harus Ikut Ujian, Ini Konsekuensinya Kalau Tidak Hadir

Selain investasi, kedua pihak juga membahas isu strategis lain, seperti strategi menghadapi tantangan global terkait dengan tarif bea masuk dan meningkatnya tren proteksionisme, serta komitmen kerja sama Indonesia-Inggris.

Dalam kesempatan yang sama, Airlangga meminta dukungan Inggris dalam proses aksesi Indonesia menjadi anggota OECD, termasuk mendukung Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP).

Dia menilai dukungan Inggris—yang notabene salah satu negara anggota OECD—memiliki peran penting untuk memperkuat posisi Indonesia di forum internasional mendatang.

Baca Juga: Ini Sebab RUU Pajak Trump Ditolak oleh Anggota Partainya Sendiri

"Indonesia akan menyampaikan dokumen Initial Memorandum (IM) secara resmi pada awal Juni 2025, bertepatan dengan OECD Ministerial Council Meeting," tuturnya.

Sementara itu, Jermey menegaskan Inggris berkomitmen untuk terus mempererat hubungan ekonomi bilateral dan kerja sama yang saling menguntungkan dengan Indonesia. Dia pun sepakat mendorong integrasi ekonomi yang lebih terbuka, inklusif dan berkelanjutan.

"Pemerintah Inggris menyampaikan apresiasi atas respons positif Indonesia terhadap proses aksesi ke CPTPP. Ini sebagai komitmen kuat dan progresif dari Indonesia terhadap integrasi ekonomi kawasan," ujarnya. (rig)

Baca Juga: Tak Penuhi Kriteria, Importir Produk Plastik Ini Siap-siap Bayar BMTP

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : kawasan ekonomi khusus, inggris, menko perekonomian airlangga, investasi, ekonomi, sektor kesehatan, nasional

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Jum'at, 16 Mei 2025 | 07:00 WIB
BERITA PAJAK HARI INI

APBN Harus Tetap Prudent, Kemenkeu: Insentif Fiskal Ada Batasnya

Kamis, 15 Mei 2025 | 18:16 WIB
STRATEGIC DIALOGUES - DDTC FRA

Pajak Minimum Global Berlaku, DDTC Dorong PMN Fokus Capacity Building

Kamis, 15 Mei 2025 | 16:30 WIB
KERJA SAMA INTERNASIONAL

Sedang Proses Aksesi ke OECD, Prabowo Minta Dukungan PM Australia

Kamis, 15 Mei 2025 | 15:30 WIB
INVESTASI

Marak Pemalakan, BKPM Minta Semua Pihak Jaga Iklim Investasi

berita pilihan

Minggu, 18 Mei 2025 | 13:30 WIB
UJIAN SERTIFIKASI KONSULTAN PAJAK

Peserta USKP Harus Ikut Ujian, Ini Konsekuensinya Kalau Tidak Hadir

Minggu, 18 Mei 2025 | 12:30 WIB
AMERIKA SERIKAT

Ini Sebab RUU Pajak Trump Ditolak oleh Anggota Partainya Sendiri

Minggu, 18 Mei 2025 | 12:00 WIB
KEBIJAKAN BEA MASUK

Tak Penuhi Kriteria, Importir Produk Plastik Ini Siap-siap Bayar BMTP

Minggu, 18 Mei 2025 | 11:30 WIB
KEBIJAKAN CUKAI

Rokok Ilegal Rugikan Negara, DJBC Minta Warga Lokal Aktif Lapor

Minggu, 18 Mei 2025 | 11:00 WIB
INFOGRAFIS PAJAK

Aspek Perpajakan atas Jasa Maklon, dari Pajak Penghasilan hingga PPN

Minggu, 18 Mei 2025 | 10:30 WIB
CORETAX SYSTEM

Tak Dipisah! Alamat Email pada Coretax untuk Cabang Sama dengan Pusat

Minggu, 18 Mei 2025 | 10:00 WIB
PROVINSI RIAU

Setoran Pajak BBM Masih Minim, Pemprov Bentuk Satgas Khusus

Minggu, 18 Mei 2025 | 09:00 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Dorong Swasembada Energi, 2 Kilang Minyak di Natuna Mulai Berproduksi