Negara Ini Tawarkan Visa bagi WNA yang Ingin Bekerja Sembari Berlibur

Ilustrasi. Wisatawan mancanegara berjalan di area dermaga. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/rwa.
MANILA, DDTCNews - Pemerintah Filipina meluncurkan program visa nomaden digital atau digital nomad visa untuk meningkatkan pariwisata dan menggerakkan perekonomian dalam negeri.
Presiden Bongbong Marcos mengatakan digital nomad visa berlaku efektif mulai akhir Juni 2025. Dia optimistis kebijakan baru tersebut akan mendatangkan banyak turis untuk bekerja jarak jauh sambil berlibur di Filipina.
"Untuk lebih meningkatkan pariwisata dan ekonomi di negara, perlu dibuat kerangka hukum yang memfasilitasi masuknya pekerja digital jarak jauh ke negara ini," katanya, dikutip pada Minggu (18/5/2024).
Marcos menerangkan digital nomad visa tersebut bisa dinikmati warga negara asing yang ingin tinggal sementara di Filipina, sembari melakukan pekerjaan jarak jauh untuk pemberi kerja atau klien di luar negeri.
Dia juga menuturkan kebijakan baru tersebut memungkinkan para pekerja jarak jauh itu untuk tinggal dan bekerja selama 1 tahun. Kemudian, WNA juga bisa memperpanjang visa berlaku untuk 1 tahun sehingga total masa tinggal di Filipina maksimal 2 tahun.
Pemerintah pun menerapkan beberapa persyaratan untuk mengajukan digital nomad visa. Pertama, pemohon berusia minimal 18 tahun. Kedua, memiliki bukti sedang melakukan pekerjaan jarak jauh menggunakan teknologi digital (remote work).
Ketiga, pemohon harus menunjukkan bukti telah memiliki penghasilan yang cukup atau stabil yang diperoleh dari luar Filipina untuk menghidupi diri sendiri. Namun, pemerintah belum menetapkan ambang batas bawah penghasilan pekerja jarak jauh.
Keempat, tidak memiliki catatan kriminal dari negara asalnya. Kelima, memiliki asuransi kesehatan yang masih berlaku selama masa tinggal di Filipina.
Program tersebut terbuka bagi WNA yang negaranya menawarkan hak istimewa digital nomad visa secara timbal balik kepada warga Filipina. Selain itu, program ini juga terbuka bagi negara di mana Filipina memiliki pos dinas luar negeri, seperti kedutaan dan konsulat.
Seperti dilansir eurasiabusinessnews.com, pemerintah juga mengimbau pekerja jarak jauh untuk tidak berbuat onar dan menimbulkan risiko keamanan saat berada di Filipina seiring dengan diberlakukannya digital nomad visa. (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.