Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Literasi
Sabtu, 12 Juli 2025 | 10:31 WIB
RESENSI BUKU DDTC LIBRARY
Jum'at, 11 Juli 2025 | 20:15 WIB
RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI
Jum'at, 11 Juli 2025 | 18:00 WIB
KAMUS PAJAK
Kamis, 10 Juli 2025 | 19:30 WIB
TIPS PAJAK
Fokus
Reportase

Dorong Swasembada Energi, 2 Kilang Minyak di Natuna Mulai Berproduksi

A+
A-
0
A+
A-
0
Dorong Swasembada Energi, 2 Kilang Minyak di Natuna Mulai Berproduksi

Presiden Prabowo Subianto (tengah). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/Spt.

JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah mengeklaim Lapangan Minyak Forel dan Terubuk yang berlokasi di Natuna bakal meningkatkan lifting minyak dan gas (migas), sekaligus dapat mewujudkan swasembada energi.

Presiden Prabowo Subianto mengatakan produksi perdana Lapangan Minyak Forel dan Terubuk merupakan tonggak awal dari upaya pencapaian swasembada energi. Menurutnya, swasembada merupakan syarat mutlak untuk mewujudkan kemandirian bangsa.

"Kalau kita mampu mencapai swasembada energi, kita akan menghemat puluhan miliar US dolar. Ratusan triliun uang kita tidak perlu mengalir keluar Indonesia. Ekonomi kita akan kuat, lebih banyak dana, uang yang bisa dinikmati oleh rakyat kita," katanya, dikutip pada Minggu (18/5/2025).

Baca Juga: Trump Siapkan Bea Masuk Umum Sebesar 15%-20%

Dengan mencapai swasembada energi sekaligus swasembada pangan, Indonesia bisa memenuhi kebutuhannya secara mandiri tanpa ada gangguan dari bangsa lain. Swasembada juga merupakan modal bagi Indonesia untuk bertahan dalam menghadapi berbagai kondisi.

Prabowo pun mengapresiasi tingginya tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dalam proyek Lapangan Minyak Forel dan Terubuk. Menurut presiden, TKDN merupakan wujud dari tingginya penguasaan Indonesia terhadap teknologi pertambangan migas.

"Di era sekarang, penguasaan teknologi khususnya di bidang ekonomi adalah masa depan suatu bangsa. Saudara-saudara adalah pahlawan bangsa di bidang energi. Saudara mengangkat kapasitas bangsa, mempertahankan harkat dan wibawa bangsa Indonesia," tuturnya.

Baca Juga: Indonesia-Uni Eropa Mulai Siapkan Kerangka Waktu Ratifikasi IEU-CEPA

Sementara itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menuturkan total investasi pada proyek Lapangan Minyak Forel dan Terubuk mencapai US$600 juta. Sepanjang masa konstruksinya, proyek tersebut mampu menyerap sekitar 2.300 tenaga kerja.

"Proyek ini mempunyai nilai strategis karena yang punya adalah anak kandung Republik Indonesia. Pekerjanya juga semua anak-anak negara Republik Indonesia. Termasuk kapal FPSO pertama juga adalah buatan 100% TKDN Indonesia," ujarnya.

Bahlil menjelaskan Lapangan Minyak Forel dan Terubuk merupakan bagian dari pengembangan potensi migas di Wilayah Kerja South Natuna Sea Block B. Potensi migas di wilayah kerja ini perlu dikembangkan guna meningkatkan produksi migas menjadi 1 juta barel per hari.

Baca Juga: Setor PPh Final UMKM tapi Salah Tahun, WP Bisa Restitusi via Coretax

"Dalam rangka menerjemahkan arah kebijakan Bapak Presiden, yang telah mencanangkan pada 2029-2030, kita harus menciptakan produksi kita sekitar 900.000 barel sampai dengan 1 juta barel," katanya. (rig)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : presiden prabowo subianto, Lapangan Minyak Forel dan Terubuk, lifting minyak, lifting migas, ekonomi, nasional

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Rabu, 09 Juli 2025 | 13:30 WIB
KEBIJAKAN CUKAI

DJBC Resmi Bentuk Satgas Pencegahan Barang Kena Cukai Ilegal

Rabu, 09 Juli 2025 | 13:00 WIB
LAPORAN KEUANGAN DJP 2024

DJP Ungkap Tren Nilai Pemanfaatan Supertax Deduction oleh Wajib Pajak

Rabu, 09 Juli 2025 | 11:30 WIB
AMERIKA SERIKAT

Trump Siapkan Bea Masuk Khusus Obat-obatan, Tarifnya Capai 200 Persen

Rabu, 09 Juli 2025 | 07:00 WIB
BERITA PAJAK HARI INI

Bea Keluar Emas dan Batu Bara Dikaji, Kepastiannya di Nota Keuangan

berita pilihan

Sabtu, 12 Juli 2025 | 14:30 WIB
PER-12/PJ/2025

Ketentuan Nomor Identitas Pemungut PPN PMSE Luar Negeri Diatur Ulang

Sabtu, 12 Juli 2025 | 14:00 WIB
LAPORAN KEUANGAN DJP 2024

SKPKB 2024 Capai Rp72 T dan US$722 Juta, Mayoritas Tak Disetujui WP

Sabtu, 12 Juli 2025 | 13:30 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kerja Sama Indonesia-Eurasia Disebut Jadi Pilar Diversifikasi Ekspor

Sabtu, 12 Juli 2025 | 13:00 WIB
AMERIKA SERIKAT

Trump Siapkan Bea Masuk Umum Sebesar 15%-20%

Sabtu, 12 Juli 2025 | 12:30 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

Beri Insentif Pajak, Sri Mulyani: Ada Penerimaan yang Diikhlaskan

Sabtu, 12 Juli 2025 | 12:00 WIB
PROVINSI PAPUA BARAT

Pemprov Papua Barat Minta ASN Lunasi Tunggakan Pajak Kendaraan

Sabtu, 12 Juli 2025 | 11:30 WIB
APBN 2025

Kemenkeu Sudah Suntik Dana Transfer Rp400,6 Triliun ke Daerah

Sabtu, 12 Juli 2025 | 11:00 WIB
INFOGRAFIS PAJAK

Kriteria dan Ketentuan Penghapusan NPWP

Sabtu, 12 Juli 2025 | 10:31 WIB
RESENSI BUKU DDTC LIBRARY

Menakar Sistem Perpajakan yang Berkeadilan Gender