Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Literasi
Sabtu, 24 Mei 2025 | 13:05 WIB
KUALIFIKASI PENDIDIKAN PERPAJAKAN
Kamis, 22 Mei 2025 | 18:30 WIB
TIPS PAJAK
Kamis, 22 Mei 2025 | 12:15 WIB
RICHARD COLLIER (OXFORD), RITA DE LA FERIA (LEEDS):
Rabu, 21 Mei 2025 | 14:30 WIB
KAMUS PAJAK
Fokus
Reportase

Sri Mulyani Perkirakan Target Penerimaan Negara 2024 Tidak Tercapai

A+
A-
2
A+
A-
2
Sri Mulyani Perkirakan Target Penerimaan Negara 2024 Tidak Tercapai

Presiden Prabowo Subianto (kiri) bersama Mensesneg Prasetyo Hadi (kanan) menyimak penjelasan Menteri Keuangan Sri Mulyani (tengah) dalam rapat Agenda Tutup Kas APBN 2024 di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (31/12/2024). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc.

JAKARTA, DDTCNews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan bahwa target penerimaan negara senilai Rp2.802,29 triliun pada 2024 tidak akan tercapai.

Sri Mulyani mengatakan kinerja penerimaan negara pada tahun lalu dihadapkan pada berbagai tantangan, terutama pada semester I/2024. Namun, dia menyebut penerimaan negara 2024 tersebut masih tumbuh dari tahun sebelumnya.

"[Penerimaan negara] tumbuh dari tahun lalu, meskipun tidak tercapai target karena target 2024 waktu itu dibuat cukup tinggi," katanya, dikutip pada Jumat (3/1/2025).

Baca Juga: Kalahkan Negara Tetangga, Sri Mulyani Sebut Ekonomi RI Masih Terjaga

Sri Mulyani menuturkan pengumpulan penerimaan negara pada 2024 dihadapkan pada tantangan yang tidak mudah, baik dari sisi domestik maupun global.

Pada semester I/2024, tekanan pada penerimaan pajak bahkan mulai terasa saat penyampaian SPT Tahunan 2023 karena menunjukkan tanda koreksi yang sangat dalam.

Dia menjelaskan pajak sebagai kontributor utama dalam penerimaan negara mengalami kontraksi yang dalam pada semester I/2024. Perbaikan kinerja penerimaan pajak ini baru mulai terlihat pada Agustus 2024 dan berlanjut hingga tutup buku.

Baca Juga: Seperti Apa Kualifikasi Kuasa dan Konsultan Pajak di Berbagai Negara?

Meski begitu, lanjutnya, penerimaan negara sepanjang tahun lalu masih mengalami pertumbuhan walaupun dibayangi peningkatan ketidakpastian global seperti konflik di Timur Tengah dan hasil pemilu di AS.

"Pada Agustus, kita sedikit melihat ada the light at the end of tunnel, a little bit, just a sliver of light," ujar Sri Mulyani.

Sementara itu, pelebaran defisit APBN 2024 pun tidak sebesar yang semula diperkirakan pemerintah 2,7% PDB. Menurut Sri Mulyani, realisasi defisit anggaran tidak terlalu jauh dari yang ditargetkan pada UU APBN 2024 sebesar 2,29% PDB.

Baca Juga: Pemkot dan dan Kejaksaan Panggil 51 Penunggak Pajak

Rencananya, detail realisasi APBN 2024 tersebut bakal disampaikan Kementerian Keuangan dalam agenda konferensi pers tersendiri.

Hingga November 2024, realisasi penerimaan negara mencapai Rp2.492,7 triliun, tumbuh 1,3% dari periode yang sama tahun lalu. Penerimaan tersebut juga setara dengan 89% dari target pada APBN 2024.

Penerimaan perpajakan tercatat Rp1.946,68 triliun, atau 84,28% dari target. Kemudian, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) mencapai Rp522,41 triliun, atau 106,18% dari target.

Baca Juga: WP Orang Pribadi Urus EFIN Tak Perlu ke Kantor Pajak Terdaftar

Mengenai belanja negara, realisasinya hingga November 2024 sudah Rp2.894,47 triliun atau 87,05% dari pagu. Dengan kinerja penerimaan dan belanja negara tersebut, defisit APBN tercatat Rp401,8 triliun atau 1,81% PDB. (rig)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : menkeu sri mulyani, pajak, penerimaan negara, belanja negara, APBN 2024, nasional

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Jum'at, 23 Mei 2025 | 15:15 WIB
RUU TAX AMNESTY

Fokus Revisi UU P2SK, Komisi XI DPR Belum Bahas RUU Tax Amnesty

Jum'at, 23 Mei 2025 | 13:00 WIB
INFOGRAFIS PAJAK

Kinerja Penegakan Hukum Ditjen Pajak sepanjang 2024

Jum'at, 23 Mei 2025 | 13:00 WIB
KP2KP BARADATU

Suami Meninggal, Istri Minta Asistensi Petugas Pajak untuk Hapus NPWP

berita pilihan

Sabtu, 24 Mei 2025 | 14:00 WIB
PEREKONOMIAN INDONESIA

Kalahkan Negara Tetangga, Sri Mulyani Sebut Ekonomi RI Masih Terjaga

Sabtu, 24 Mei 2025 | 13:05 WIB
KUALIFIKASI PENDIDIKAN PERPAJAKAN

Seperti Apa Kualifikasi Kuasa dan Konsultan Pajak di Berbagai Negara?

Sabtu, 24 Mei 2025 | 13:00 WIB
KOTA DEPOK

Pemkot dan dan Kejaksaan Panggil 51 Penunggak Pajak

Sabtu, 24 Mei 2025 | 12:30 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Genjot Konsumsi di Libur Sekolah, Stimulus Ekonomi Siap Meluncur Lagi

Sabtu, 24 Mei 2025 | 12:00 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

WP Orang Pribadi Urus EFIN Tak Perlu ke Kantor Pajak Terdaftar

Sabtu, 24 Mei 2025 | 11:30 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

DJP dan DJBC Punya Nakhoda Baru, Tax Ratio Diharap Segera Meningkat

Sabtu, 24 Mei 2025 | 11:00 WIB
INFOGRAFIS PERPAJAKAN

Pembebasan Bea Masuk Atas Impor Alat untuk Cegah Pencemaran Lingkungan

Sabtu, 24 Mei 2025 | 10:30 WIB
BELANJA NEGARA

Penerima Manfaat Divalidasi, Realisasi Bansos Dilaporkan Turun

Sabtu, 24 Mei 2025 | 09:30 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Didanai Pajak, Makan Bergizi Gratis Sudah Telan Rp3 Triliun