Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Fokus
Reportase

Temui Delegasi Uni Eropa, Wamendag Bahas Strategi Hadapi Bea Masuk AS

A+
A-
0
A+
A-
0
Temui Delegasi Uni Eropa, Wamendag Bahas Strategi Hadapi Bea Masuk AS

Wamendag Dyah Roro Esti (tengah). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/agr

JAKARTA, DDTCNews – Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti dan delegasi Committee on International Trade (INTA) dari Parlemen Uni Eropa membahas penyelesaian perundingan Indonesia-European Union (EU) Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA).

Roro berharap perundingan Indonesia-EU CEPA bisa segera rampung mengingat proses perundingan sudah berjalan hampir 9 tahun. Dia juga berharap Indonesia-EU CEPA bisa memberikan beragam manfaat di tengah ketidakpastian perdagangan global.

"Perundingan perdagangan internasional ini menjadi salah satu fokus kerja Kementerian Perdagangan untuk memperluas pasar global dan kemudahan ekspor komoditas dalam negeri," katanya, dikutip pada Minggu (20/4/2025).

Baca Juga: Ingat Lagi, Ini Kriteria Subjek Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri

Roro menyebut perundingan CEPA digadang-gdang dapat meningkatkan nilai perdagangan minimal senilai US$2 miliar. Adapun nilai perdagangan Indonesia dengan Uni Eropa (UE) saat ini mencapai USD30,2 miliar pada 2024.

"Kami menghargai dukungan parlemen Eropa terhadap proses perundingan Indonesia-EU CEPA. Kami meyakini penyelesaian Indonesia-EU CEPA akan meningkatkan kepercayaan pasar bagi kedua belah pihak," tuturnya.

Tak hanya tentang Indonesia-EU CEPA, pertemuan tersebut turut membahas mengenai perdagangan, politik dan ekonomi luar negeri. Pembahasan tersebut khususnya mengenai kebijakan tarif impor yang diterapkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Baca Juga: Sederet Layanan yang Diberikan oleh Kring Pajak

Roro berharap UE akan memiliki pendekatan yang sama dalam menghadapi perdagangan global yang bergejolak saat ini dan ketidakpastian di masa mendatang. Dia berharap Indonesia-EU CEPA dapat memberikan dampak positif bagi kedua belah pihak.

"Melihat tren yang positif perdagangan dua arah pada 2019-2024, yang mencapai 5,7%, sehingga CEPA saya rasa dapat memberikan dampak yang lebih besar bagi kedua belah pihak," ujarnya.

Roro juga menegaskan Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan jajaran Kabinet Merah Putih untuk dapat bergerak maju dengan mengutamakan strategi, yang didasari oleh diplomasi, negosiasi, solidaritas regional, dan diversifikasi jangka panjang.

Baca Juga: Disokong PBJT dan Opsen PKB, Realisasi PAD Capai Rp320 Miliar

"Agenda diversifikasi pasar ekspor Indonesia tidak hanya sebagai respons kebijakan Presiden Trump, tetapi juga menjadi kelanjutan dari strategi jangka panjang Indonesia dalam memperluas akses pasar, meningkatkan ketahanan perdagangan, dan mendorong terciptanya lapangan kerja," kata Roro.

Roro yang juga merupakan politikus Partai Golongan karya (Golkar) berharap terbukanya akses pasar dan adanya kemudahan dalam kegiatan ekspor produk dari dan ke pasar Eropa turut meningkatkan nilai transaksi.

Sementara itu, Ketua Komite INTA Bernd Lange sepakat mengenai pentingnya penyelesaian perundingan CEPA dalam waktu dekat dan akan mendorong tim runding agar dapat melakukan akselerasi perundingan dengan target penyelesaian segera mungkin.

Baca Juga: DJP: 3.794 WP Ajukan Pengurangan Angsuran PPh 25 pada 2024

Selain itu, anggota Delegasi INTA juga sepakat dengan pernyataan Wamendag Roro bahwa CEPA harus dapat bersifat inklusif dan memberikan ruang gerak yang memudahkan bagi pelaku UMKM untuk menerima manfaat dari CEPA. (rig)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : Wamendag Dyah Roro, uni eropa, CEPA, tarif bea masuk, amerika serikat, presiden as donald trump, pajak, pajak internasional

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Jum'at, 09 Mei 2025 | 20:00 WIB
KEBIJAKAN PERPAJAKAN

Berangkat Haji 2025? Impor Barang Kiriman Jemaah Bisa Bebas Bea Masuk

Jum'at, 09 Mei 2025 | 19:30 WIB
AMERIKA SERIKAT

IMF Dorong Negara Fokus Reformasi Pajak di Tengah Gejolak Tarif AS

Jum'at, 09 Mei 2025 | 19:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Akibat Lebih Bayar 2024, PPh Pasal 21 Januari-Februari 2025 Tertekan

Jum'at, 09 Mei 2025 | 18:14 WIB
DDTC ACADEMY – PERSONALISED TRAINING

DDTC Academy Gelar In-House Training soal Pajak Minimum Global

berita pilihan

Minggu, 11 Mei 2025 | 12:00 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Ingat Lagi, Ini Kriteria Subjek Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri

Minggu, 11 Mei 2025 | 11:30 WIB
KEBIJAKAN MONETER

Rupiah Melemah, Cadangan Devisa RI Turun Hampir US$5 Miliar

Minggu, 11 Mei 2025 | 11:00 WIB
INFOGRAFIS PAJAK

Sederet Layanan yang Diberikan oleh Kring Pajak

Minggu, 11 Mei 2025 | 10:30 WIB
KOTA PEKANBARU

Disokong PBJT dan Opsen PKB, Realisasi PAD Capai Rp320 Miliar

Minggu, 11 Mei 2025 | 10:00 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

DJP: 3.794 WP Ajukan Pengurangan Angsuran PPh 25 pada 2024

Minggu, 11 Mei 2025 | 09:30 WIB
PEREKONOMIAN INDONESIA

Dorong Aktivitas Ekonomi, Anggota DPR Minta Pemerintah Genjot Belanja

Minggu, 11 Mei 2025 | 09:00 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Penghapusan BPHTB Disebut Jadi Karpet Merah Wong Cilik Punya Rumah

Minggu, 11 Mei 2025 | 08:00 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Danantara Ingin Bentuk Trust Fund, Rosan Ajak Bill Gates Taruh Dana

Minggu, 11 Mei 2025 | 07:30 WIB
CORETAX SYSTEM

PKP BPHT Mau Beralih ke Tarif PPN Umum, Pemberitahuan Bisa Via Coretax

Sabtu, 10 Mei 2025 | 13:30 WIB
KABUPATEN JOMBANG

Protes Lonjakan Tagihan PBB-P2, Puluhan Orang Demo Kantor Bapenda