Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Review
Jum'at, 25 April 2025 | 15:45 WIB
REPORTASE DDTC DARI SINGAPURA
Jum'at, 25 April 2025 | 11:45 WIB
REPORTASE DDTC DARI SINGAPURA
Jum'at, 25 April 2025 | 11:11 WIB
REPORTASE DDTC DARI SINGAPURA
Jum'at, 25 April 2025 | 09:30 WIB
KONSULTASI CORETAX
Komunitas
Kamis, 24 April 2025 | 15:10 WIB
STH INDONESIA JENTERA
Rabu, 23 April 2025 | 10:20 WIB
DDTC ACADEMY – PRACTICAL COURSE
Selasa, 22 April 2025 | 16:03 WIB
DDTC ACADEMY - EXCLUSIVE SEMINAR
Senin, 21 April 2025 | 11:38 WIB
DDTC ACADEMY - ADIT Exam Preparation Course
Fokus
Reportase

Menyoroti Peran Pajak dalam Mendorong Inisiatif ESG

A+
A-
0
A+
A-
0
Menyoroti Peran Pajak dalam Mendorong Inisiatif ESG

Partner Gatmaytan Yap Patacsil Gutierrez & Protacio (C&G Law), Rein Tadique (tengah) dan Kepala Pajak APAC di IFM Investors, Cameron Dix (kanan) dalam diskusi panel di Asia Tax Forum 2025. 

SINGAPURA, DDTCNews - Pajak bisa menjadi instrumen ampuh untuk mendorong inisiatif ESG (enviromental, social, and governance) dalam pelaksanaan pembangunan. Pada dasarnya, pajak bisa memengaruhi perilaku masyarakat dalam mengelola lingkungan, termasuk dalam mencegah perubahan iklim.

Partner Gatmaytan Yap Patacsil Gutierrez & Protacio (C&G Law), Rein Tadique, mengungkapkan bahwa pemerintah di berbagai negara sebenarnya punya kemampuan untuk menjadikan pajak sebagai senjata dalam mengatasi tantangan iklim global. Hal ini disampaikan Rein dalam diskusi panel Asia Tax Forum 2025 di Singapura.

"Kita bisa melihat Filipina. Meski penetapan harga karbon masih belum matang, Filipina aktif mengejar peresmian UU tentang perdagangan emisi, pajak karbon, dan kerangka perdagangan kredit karbon," kata Rein, dikutip pada Jumat (25/4/2025).

Baca Juga: Manajemen Dokumentasi Perusahaan Penting untuk Hadapi Sengketa Pajak

Filipina juga menyiapkan berbagai insentif pajak seperti tax holiday, tax deduction, hingga tarif PPN khusus bagi industri yang menggunakan energi terbarukan. Misalnya, tarif PPN 0% atas listrik yang dipasok dari energi terbarukan.

Tak hanya Filipina, Rein melanjutkan, sudah banyak negara lain yang memberikan insentif pajak kepada industri yang mengedepankan teknologi hijau dan energi baru terbarukan (renewable energy).

Australia bisa menjadi contoh. Negeri Kanguru itu memberikan insentif pajak bagi proyek-proyek infrastruktur yang memanfaatkan energi terbarukan. Misalnya, pembangunan bandara yang menggunakan panel surya sebagai sumber energinya.

Baca Juga: Wah! Akademisi Singapura Apresiasi Buku DDTC dan Program DDTC Academy

Kepala Pajak APAC di IFM Investors, Cameron Dix, juga sepakat dengan dengan pemaparan Rein. Pada intinya, pajak bisa menjadi tools yang kuat bagi pemerintah di berbagai yurisdiksi untuk menghambat perubahan iklim.

Namun, pemerintah perlu menyisir kembali kebijakan pajak di negaranya yang justru menghambat prinsip ESG, khususnya dalam hal pelaporan pajak.

Di Filipina misalnya, belum ada kewajiban pelaporan realisasi ESG di dalam Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan. Keberadaan insentif fiskal atas transparansi ESG melalui pelaporan pajak dinilai bisa menjadi pendorong industri untuk memanfaatkan energi bersih.

Baca Juga: Di Asia Tax Forum 2025, DDTC Suarakan Harapan tentang Pengadilan Pajak

"Pada akhirnya, profesional pajak perlu aktif dalam mengadvokasi kebijakan, termasuk melobi perubahan regulasi yang menghambat proyek keberlanjutan," kata Cameron. (sap)

Artikel reportase ini ditulis oleh Manager of DDTC Consulting Riyhan Juli Asyir saat menghadiri Asia Tax Forum 2025.

Baca Juga: Asia Tax Forum 2025: DDTC Kirim Profesional dan Hadirkan Stan Layanan

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : Asia Tax Forum 2025, International Tax Review, ITR, perubahan iklim, ESG

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Kamis, 19 September 2024 | 09:00 WIB
REPORTING BY DDTC FROM LONDON

DDTC Clinches the Indonesia Tax Dispute Firm of the Year Award

Kamis, 19 September 2024 | 07:45 WIB
LAPORAN DDTC DARI LONDON

DDTC Menangkan 2 Penghargaan Pajak Prestisius Lembaga Internasional

Kamis, 19 September 2024 | 07:45 WIB
REPORTING BY DDTC FROM LONDON

DDTC Clinches 2 Coveted Tax Awards from an International Institution

Rabu, 28 Agustus 2024 | 11:37 WIB
PENGHARGAAN PERPAJAKAN

4 Profesional DDTC Terpilih sebagai Praktisi Pajak Terkemuka

berita pilihan

Jum'at, 25 April 2025 | 20:01 WIB
EDUKASI PERPAJAKAN

Siap Hadir, Ngobrol Santai soal Perpajakan Lewat Program CUAKAP DDTC

Jum'at, 25 April 2025 | 19:00 WIB
KEBIJAKAN CUKAI

Ada Usul Trace and Track untuk Kendalikan Rokok Ilegal, Ini Kata DJBC

Jum'at, 25 April 2025 | 18:00 WIB
KOTA TANGERANG

Tambah Objek Retribusi, DPRD Setujui Revisi Perda Pajak Daerah

Jum'at, 25 April 2025 | 17:00 WIB
PENGADILAN PAJAK

Belajar dari US Tax Court, WP Tak Perlu Bayar Pajak di Muka

Jum'at, 25 April 2025 | 16:30 WIB
PELAPORAN SPT TAHUNAN

Cegah Koreksi Fiskal, WP Badan Perlu Siapkan TP Doc Sebelum Lapor SPT

Jum'at, 25 April 2025 | 16:07 WIB
FOUNDER DDTC DARUSSALAM:

"Perpindahan Pengadilan Pajak Mesti Berikan Transparansi dan Keadilan"

Jum'at, 25 April 2025 | 15:30 WIB
PELAPORAN SPT TAHUNAN

DJP Ajak WP Manfaatkan Layanan Asistensi Lapor SPT Lewat Pojok Pajak

Jum'at, 25 April 2025 | 15:00 WIB
PENGADILAN PAJAK

Tekan Perkara Pajak yang Naik PK, Begini Usul Hakim Agung

Jum'at, 25 April 2025 | 14:30 WIB
KABUPATEN BLORA

17.000 Kendaraan di Blora Ikut Pemutihan, Pemprov Raup Rp6,7 Triliun