Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Rabu, 24 Juli 2024 | 09:15 WIB
KURS PAJAK 24 JULI 2024 - 30 JULI 2024
Rabu, 17 Juli 2024 | 10:59 WIB
KURS PAJAK 17 JULI 2024 - 23 JULI 2024
Kamis, 11 Juli 2024 | 17:38 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN PAJAK
Rabu, 10 Juli 2024 | 09:25 WIB
KURS PAJAK 10 JULI 2024 - 16 JULI 2024
Fokus
Reportase

Kurs Pajak Terbaru: Akhirnya Rupiah Kembali Menguat Atas Dolar AS

A+
A-
1
A+
A-
1
Kurs Pajak Terbaru: Akhirnya Rupiah Kembali Menguat Atas Dolar AS

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews -- Rupiah berbalik menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) setelah sempat melemah dalam 6 minggu terakhir untuk patokan pelunasan pajak (kurs beli).

Nilai kurs pajak untuk setiap US$1 ditetapkan senilai Rp16.206. Kurs pajak terhadap mata uang Negeri Paman Sam itu terpantau turun tipis dibandingkan posisi pada pekan lalu yang bertengger pada angka Rp16.212 per dolar AS.

Sementara itu, dolar Australia melanjutkan tren penguatan terhadap rupiah. Nilai kurs pajak ditetapkan senilai Rp10.610,55 per dolar Australia atau naik dari posisi minggu lalu yang berada pada angka Rp10.533,13 per dolar Australia.

Baca Juga: Watermark di Cetakan SPT e-Faktur Desktop Tak Bisa Dihapus, Buat Apa?

Ringgit Malaysia juga terus menguat terhadap rupiah. Nilai kurs pajak ditetapkan senilai Rp3.408,09 per ringgit Malaysia atau naik dari posisi pekan lalu yang tercatat sejumlah Rp3.394,66 per ringgit Malaysia.

Selanjutnya, nilai kurs pajak terhadap mata uang Negeri Merlion ditetapkan senilai Rp11.932,30 per dolar Singapura. Patokan kurs pajak tersebut mengalami kenaikan dibandingkan dengan posisi minggu lalu yang berada pada angka Rp11.907,83 per dolar Singapura.

Adapun nilai kurs pajak untuk setiap €1 ditetapkan senilai Rp17.367,17 yang berlaku untuk satu pekan ke depan. Nilai kurs pajak terhadap mata uang zona Eropa tersebut tercatat naik signifikan ketimbang posisi pekan lalu yang berada pada teritori Rp17.339,49 per euro.

Baca Juga: WP Grup Bakal Dipusatkan ke 1 KPP, DJP Siapkan Aturannya

Kurs pajak ini ditetapkan melalui Keputusan Menteri Keuangan (KMK) No. 18/KM.10/2024. Kurs ini digunakan untuk pelunasan pajak pertambahan nilai (PPN), pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM), dan bea masuk.

Berikut kurs pajak periode 08 Mei 2024 - 14 Mei 2024 selengkapnya:

No Mata Uang Nilai Perubahan
1 Dolar Amerika Serikat (USD) 16.206,00 -6,00
2 Dolar Australia (AUD) 10.610,55 77,42
3 Dolar Kanada (CAD) 11.822,09 -29,51
4 Kroner Denmark (DKK) 2.328,49 3,82
5 Dolar Hongkong (HKD) 2.072,43 2,40
6 Ringgit Malaysia (MYR) 3.408,09 13,43
7 Dolar Selandia Baru (NZD) 9.647,96 26,26
8 Kroner Norwegia (NOK) 1.472,64 -4,41
9 Poundsterling Inggris (GBP) 20.309,39 119,21
10 Dolar Singapura (SGD) 11.932,30 24,47
11 Kroner Swedia (SEK) 1.484,71 -4,99
12 Franc Swiss (CHF) 17.763,07 8,39
13 Yen Jepang (JPY) 10.449,47 44,08
14 Kyat Myanmar (MMK) 0,03 -7,68
15 Rupee India (INR) 194,19 -0,33
16 Dinar Kuwait (KWD) 52.640,80 20,59
17 Rupee Pakistan (PKR) 102,34 44,12
18 Peso Philipina (PHP) 281,80 0,45
19 Riyal Saudi Arabia (SAR) 4.320,74 -1,60
20 Rupee Sri Lanka (LKR) 54,56 0,19
21 Baht Thailand (THB) 438,48 0,45
22 Dolar Brunei Darussalam (BND) 11.935,17 34,69
23 Euro Euro (EUR) 17.367,17 27,68
24 Yuan Renminbi Tiongkok (CNY) 2.242,51 9,99
25 Won Korea (KRW) 11,79 0,00

Note: untuk JPY adalah Nilai Rupiah per 100 (sap)

Baca Juga: Kurangi Penarikan Utang, Malaysia Maksimalkan Penerimaan Pajak

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : kurs pajak, pajak, valuta asing, PPN, PPnBM, rupiah, ringgit Malaysia, dolar AS, euro, dolar Australia

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Jum'at, 26 Juli 2024 | 15:00 WIB
REFORMASI PAJAK

Piloting Coretax System akan Libatkan Wajib Pajak, DJP Masih Persiapan

Jum'at, 26 Juli 2024 | 14:50 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Coretax DJP: Begini Permohonan Pbk, Imbalan Bunga, dan Restitusi Pajak

Jum'at, 26 Juli 2024 | 14:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Daftar NPWP Orang Pribadi Tak Bisa Dikuasakan kepada Pihak Lain

Jum'at, 26 Juli 2024 | 14:07 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Lebih Baik Jangan Pakai Beberapa e-Faktur Sekaligus di Satu Laptop

berita pilihan

Sabtu, 27 Juli 2024 | 15:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Watermark di Cetakan SPT e-Faktur Desktop Tak Bisa Dihapus, Buat Apa?

Sabtu, 27 Juli 2024 | 15:00 WIB
KEBIJAKAN FISKAL

Saingan Malaysia-Singapura, RI Evaluasi Fasilitas Fiskal KEK di Batam

Sabtu, 27 Juli 2024 | 14:00 WIB
KEBIJAKAN CUKAI

Ramai Soal Cukai Nih, Yuk Simak 4 Karakter Barang yang Bisa Kena Cukai

Sabtu, 27 Juli 2024 | 13:45 WIB
BEA CUKAI SUMATERA UTARA

Kejar-kejaran dengan Kapal, Bea Cukai Gagalkan Penyelundupan Ban Bekas

Sabtu, 27 Juli 2024 | 13:30 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

WP Grup Bakal Dipusatkan ke 1 KPP, DJP Siapkan Aturannya

Sabtu, 27 Juli 2024 | 13:00 WIB
MALAYSIA

Kurangi Penarikan Utang, Malaysia Maksimalkan Penerimaan Pajak

Sabtu, 27 Juli 2024 | 12:05 WIB
KEPATUHAN PAJAK

Siapa Saja WP Grup Pembayar Pajak Terbesar RI? DJP Ungkap 20 Daftarnya

Sabtu, 27 Juli 2024 | 12:00 WIB
KABUPATEN PANGANDARAN

Awasi Kepatuhan Pajak, Pemkab Pasang Ratusan Alat Perekam Transaksi

Sabtu, 27 Juli 2024 | 11:30 WIB
KEBIJAKAN PERDAGANGAN

Pemerintah Bakal Perluas Cakupan BPDPKS, Begini Alasannya

Sabtu, 27 Juli 2024 | 11:00 WIB
INFOGRAFIS PAJAK

Sistem Pemungutan Pajak di Bawah Raja Airlangga