Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Literasi
Jum'at, 18 April 2025 | 15:30 WIB
RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI
Kamis, 17 April 2025 | 17:00 WIB
TIPS PAJAK DAERAH
Kamis, 17 April 2025 | 14:00 WIB
KELAS PPh Pasal 21 (12)
Selasa, 15 April 2025 | 18:15 WIB
KETUA MA 1974-1982 OEMAR SENO ADJI:
Fokus
Reportase

Anggaran Besar tapi Target Stunting Sulit Tercapai, Ini Kata Bappenas

A+
A-
0
A+
A-
0
Anggaran Besar tapi Target Stunting Sulit Tercapai, Ini Kata Bappenas

Ilustrasi. Petugas mengukur tinggi badan balita saat pelaksanaan posyandu serentak di kawasan Sanur, Denpasar, Bali, Minggu (9/6/2024). Program posyandu yang dilaksanakan serentak di seluruh wilayah Kota Denpasar itu diselenggarakan dalam rangka intervensi serentak pencegahan stunting. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/YU

JAKARTA, DDTCNews - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) memperkirakan target Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menurunkan angka prevalensi stunting ke 14% masih sulit dicapai.

Berkaca pada pengalaman tahun sebelumnya, prevalensi stunting dari 2022 ke 2023 tercatat hanya mampu turun dari 21,6% menjadi sebesar 21,5%.

"Sedikit sekali penurunannya, padahal anggarannya sudah cukup besar yang digelontorkan," kata Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, dikutip pada Minggu (9/6/2024).

Baca Juga: Diversikasi Ekspor, Indonesia Sasar Uni Eropa dan Negara Eurasia

Pada 2022, anggaran yang dikeluarkan untuk percepatan pencegahan stunting mencapai Rp44,8 triliun. Anggaran tersebut terdiri dari belanja pada 17 kementerian dan lembaga (K/L) senilai Rp34,1 triliun, dana alokasi khusus (DAK) fisik Rp8,9 triliun, dan DAK nonfisik senilai Rp1,8 triliun.

Menurut Suharso, salah satu sebab dari kurang efektifnya program percepatan pencegahan stunting ialah tersebarnya belanja yang terkait dengan program tersebut di beberapa K/L.

"Sering saya sampaikan biasanya kita melakukan program-program seperti itu dengan program multi tagging di beberapa K/L. Akhirnya seakan-akan anggarannya besar, tetapi efektifitasnya tidak sesuai sebagaimana anggaran yang tersedia itu. Nah, kami ingin itu dirasionalkan," ujarnya.

Baca Juga: Pemerintah Diminta Dorong WTO Sehatkan Iklim Perdagangan Internasional

Tak hanya itu, kapabilitas pemerintah daerah (pemda) dalam melaksanakan program-program penanganan stunting, baik yang telah dianggarkan oleh pemerintah pusat lewat DAK maupun yang dianggarkan pemda sendiri dalam APBD, juga cenderung terbatas.

"Daerah anggarannya terbatas, anggaran dari nasional digelontorkan ke daerah itu juga terbatas. Lalu, tidak semua daerah yang diintervensi, kami hanya intervensi ke daerah yang stunting-nya tinggi," ujar Suharso.

Mengingat intervensi hanya dilakukan pada daerah dengan stunting tinggi, penurunan prevalensi stunting secara nasional tidak terlalu signifikan. Namun, terdapat penurunan prevalensi stunting yang signifikan khusus di daerah-daerah yang mendapatkan intervensi dari pemerintah pusat. (rig)

Baca Juga: Temui Delegasi Uni Eropa, Wamendag Bahas Strategi Hadapi Bea Masuk AS

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : apbn, bappenas, stunting, presiden jokowi, belanja negara, nasional

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Kamis, 17 April 2025 | 15:00 WIB
PELAPORAN SPT TAHUNAN

Tingkatkan Kepatuhan Pelaporan SPT Badan, DJP Lakukan Berbagai Upaya

Kamis, 17 April 2025 | 14:30 WIB
PMK 48/2023

Beli Emas Batangan, Konsumen Akhir Tak Kena PPh Pasal 22 dan PPN

Kamis, 17 April 2025 | 12:00 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Awas Modus Penipuan yang Kaitkan dengan Coretax! Begini Imbauan DJP

Kamis, 17 April 2025 | 10:00 WIB
AMERIKA SERIKAT

Ada Sebagian Barang dari China Kena Bea Masuk 245% oleh AS, Kok Bisa?

berita pilihan

Minggu, 20 April 2025 | 15:00 WIB
KEBIJAKAN BEA MASUK

Diversikasi Ekspor, Indonesia Sasar Uni Eropa dan Negara Eurasia

Minggu, 20 April 2025 | 14:30 WIB
PEREKONOMIAN GLOBAL

Pemerintah Diminta Dorong WTO Sehatkan Iklim Perdagangan Internasional

Minggu, 20 April 2025 | 14:00 WIB
KERJA SAMA INTERNASIONAL

Temui Delegasi Uni Eropa, Wamendag Bahas Strategi Hadapi Bea Masuk AS

Minggu, 20 April 2025 | 13:00 WIB
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Pemprov Luncurkan Relaksasi Pajak Kendaraan Jilid II, Seperti Apa?

Minggu, 20 April 2025 | 12:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Susun Pembukuan dengan Stelsel Kas, Jangan Lupa Kirimkan Pemberitahuan

Minggu, 20 April 2025 | 11:00 WIB
INFOGRAFIS PAJAK

Pengkreditan Pajak Masukan bagi PKP yang Belum Lakukan Penyerahan

Minggu, 20 April 2025 | 10:30 WIB
INSENTIF FISKAL

Dorong Pertumbuhan Sektor Tekstil, Pemerintah Siapkan Aneka Insentif

Minggu, 20 April 2025 | 10:00 WIB
KINERJA PEREKONOMIAN

Utang Luar Negeri Indonesia Tembus US$427 Miliar, Tumbuh 4,7 Persen

Minggu, 20 April 2025 | 09:30 WIB
KANWIL DJP JAKARTA BARAT

DJP Jakbar Perpanjang Kerja Sama Tax Center dengan MNC University